Epidemiologi Tuberkulosis Paru
Epidemiologi Tuberkulosis paru (TB paru) di Indonesia masih cukup tinggi. TB merupakan salah satu dari sepuluh tertinggi penyebab kematian di seluruh dunia.
Global
TB merupakan salah satu dari sepuluh tertinggi penyebab kematian di seluruh dunia. Sekitar dua milyar orang atau 1/3 penduduk dunia diperkirakan terkena TB laten.
Dari 10,4 juta orang terkena TB di tahun 2015, 1,8 juta berakhir dengan kematian (diantaranya ada 0,4 juta kematian orang yang terkena TB dan HIV). Dari satu juta anak-anak usia ≤14 tahun yang terkena TB, sebanyak 170.000 anak-anak meninggal akibat penyakit ini pada tahun 2015.
Lebih dari 95% kematian TB tersebut terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, 60% kematian tersebut ada pada enam negara, secara berurutan: India, Indonesia, China, Nigeria, Pakistan dan Afrika Selatan.
Sekitar 480.000 orang menjadi resisten terhadap obat anti TB, dengan multidrug-resistant TB (MDR-TB).
Insiden TB menurun rata-rata 1,5% per tahunnya sejak tahun 2000. Hal ini perlu diakselerasikan ke penurunan 4%-5% tiap tahunnya supaya mencapai tujuan "End TB Strategy" di tahun 2020. Mengakhiri epidemik TB sebelum tahun 2030 adalah salah satu target kesehatan dari Sustainable Development Goals. [11,12, 22]
Indonesia
Pada tahun 2015, insiden kasus baru TB paru, termasuk HIV dengan TB, adalah 395 per 100.000 populasi. Insiden meningkat seiring dengan meningkatnya usia, dimana laki-laki lebih banyak terkena dibanding wanita.
Angka kematian atau mortalitas TB adalah 40 per 100.000 populasi. Keberhasilan terapi (treatment success rate) pada pengidap TB baru dengan smear-positif adalah 84% untuk yang terdaftar sebagai pasien di tahun 2014.
Pada tahun 2011, terungkap tiga faktor yang menyebabkan tingginya kasus TB di Indonesia, yaitu:
- Waktu pengobatan TB yang relatif lama, sekitar 6-8 bulan, menjadikan penderita TB berhenti berobat (drop out) setelah merasa sehat meski proses pengobatan belum selesai
- Masalah TB diperberat dengan adanya peningkatan infeksi HIV/AIDS yang berkembang cepat
- Munculnya permasalahan kebal terhadap bermacam obat (MDR-TB)
Masalah penderita TB laten [13, 14]