Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Gastroesophageal Reflux Bayi general_alomedika 2021-11-02T08:25:27+07:00 2021-11-02T08:25:27+07:00
Gastroesophageal Reflux Bayi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Gastroesophageal Reflux Bayi

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Gastroesophageal reflux atau refluks gastroesofagus bayi didefinisikan sebagai kembalinya isi lambung ke esofagus dengan atau tanpa regurgitasi atau muntah. Fenomena ini merupakan kondisi yang normal pada bayi yang sehat, dimana kebanyakan kasus bersifat sementara. Meski demikian, gastroesophageal reflux pada bayi dianggap patologis dan disebut sebagai Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) ketika refluks menyebabkan gejala atau komplikasi yang mengganggu, seperti esofagitis atau striktur esofagus.

Secara klinis, pada populasi anak terutama bayi, membedakan antara gastroesophageal reflux dengan GERD cukup sulit. Gejala klinis pun bervariasi berdasarkan usia dan bersifat nonspesifik. Padahal, gastroesophageal reflux merupakan gangguan gastroenterologi yang paling umum terjadi pada masa bayi.[1-3]

Gastroesophageal Reflux Bayi-min

Secara general, perbedaan antara gastroesophageal reflux fisiologis dan patologis pada masa bayi ditentukan oleh jumlah refluks, tingkat keparahan refluks, serta komplikasi terkait refluks yang dapat berupa gagal tumbuh, esofagitis erosif, striktur esofagus, dan penyakit pernapasan kronis. Penatalaksanaan akan bergantung pada usia pasien, gejala yang dialami, tingkat keparahan gejala dan respons terhadap terapi.

Pada sebagian besar bayi, terapi tidak dibutuhkan karena biasanya gejala akan berangsur-angsur hilang. Jika terdapat gejala yang atipikal atau respons terapi yang tidak adekuat, maka evaluasi lebih lanjut melalui pemeriksaan penunjang akan diperlukan. Pendekatan terapi dapat dilakukan secara nonfarmakologi seperti modifikasi diet dan posisi; pendekatan farmakologi dengan antasida, antagonis reseptor H2, dan penghambat pompa proton (proton pump inhibitor/PPI); serta pendekatan dengan intervensi bedah seperti gastrotomi.[1-4]

Referensi

1. Rosen R, Vandenplas Y, Singendonk M, et al. Pediatric Gastroesophageal Reflux Clinical Practice Guidelines: Joint Recommendations of the North American Society for Pediatric Gastroenterology, Hepatology, and Nutrition and the European Society for Pediatric Gastroenterology, Hepatology, and Nutrition. J Pediatr Gastroenterol Nutr. 2018;66(3):516-554. doi:10.1097/MPG.0000000000001889
2. Schwarz SM. Pediatric Gastroesophageal Reflux. Medscape. 2019. Available at: https://emedicine.medscape.com/article/930029-overview
3. Baird DC, Harker DJ, Karmes AS. Diagnosis and Treatment of Gastroesophageal Reflux in Infants and Children. Am Fam Physician. 2015 Oct 15;92(8):705-14. PMID: 26554410.
4. Pados BF, Davitt ES. Pathophysiology of gastroesophageal reflux disease in infants and nonpharmacologic strategies for symptom management. Nursing for women's health. 2020 Apr 1;24(2):101-14.

Patofisiologi Gastroesophageal R...

Artikel Terkait

  • Latihan Pernapasan Diafragma untuk Penatalaksanaan Gastroesophageal Reflux Disease
    Latihan Pernapasan Diafragma untuk Penatalaksanaan Gastroesophageal Reflux Disease
  • Komplikasi Pulmonal pada GERD
    Komplikasi Pulmonal pada GERD
  • Peran Obat Sitoprotektor pada GERD dan Gastritis
    Peran Obat Sitoprotektor pada GERD dan Gastritis
  • Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
    Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
  • Perbandingan Vonoprazan dengan PPI Untuk GERD
    Perbandingan Vonoprazan dengan PPI Untuk GERD

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
5 hari yang lalu
Pasien 27 tahun dengan GERD mengeluh nyeri ulu hati
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo dokter. Saya mempunyai pasien usia 27 tahun dengan keluhan nyeri ulu hati (+) dada terasa penuh ( +) sering berdehem2 Krn merasa dahak susah kluar ,...
Anonymous
21 Desember 2022
Apakah GERD dapat menyebabkan batuk?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, apakah GERD dapat menyebabkan batuk - batuk?
Anonymous
27 September 2022
Vonoprazan apakah lebih efektif daripada PPI untuk terapi GERD - Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter,Apakah vonoprazan terbukti lebih efektif dibandingkan obat-obat golongan PPI untuk terapi GERD? Terima kasih dok.

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.