Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Demam Tifoid yogi 2022-11-30T10:25:30+07:00 2022-11-30T10:25:30+07:00
Demam Tifoid
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription Alomedika

Penatalaksanaan Demam Tifoid

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Penatalaksanaan utama demam tifoid adalah terapi dengan antibiotika sesuai dengan profil sensitivitas bakteri untuk tiap-tiap daerah endemik. Kasus ringan dapat dilakukan rawat jalan di rumah dengan pemberian antibiotik oral dan antipiretik. Pasien dengan tanda komplikasi dan gejala klinis signifikan seperti vomitus dengan tanda dehidrasi, diare berat, disentri dan tanda kegawatan abdomen harus dirawat inap.

Kriteria Pasien Rawat Jalan

Ada berbagai kriteria yang harus dipenuhi sebelum memutuskan bahwa pasien demam tifoid dapat menjalani rawat jalan di Rumah.

Persyaratan perawatan rawat jalan tersebut antara lain adalah :

  • Penderita memiliki gejala klinis yang ringan, tidak ada tanda komplikasi dan penderita tidak memiliki komorbid yang membahayakan
  • Penderita dalam keadaan compos mentis (sadar penuh) dan dapat makan dan minum dengan baik
  • Pasien dan keluarga memiliki pengetahuan yang cukup mengenai tata cara perawatan demam tifoid serta tanda bahaya yang harus dipantau
  • Rumah tangga penderita dapat memenuhi persyaratan yang baik dalam melaksanakan pembuangan ekskreta (muntahan, feses, urin)
  • Penderita dan keluarga bersedia menjalani program pengobatan yang dianjurkan oleh dokter[9]

Terapi Antibiotik

Penatalaksanaan dengan antibiotik merupakan lini utama terapi pasien demam tifoid. Antibiotik memiliki peran terapi dan menurunkan risiko komplikasi berat pada pasien demam tifoid. Modalitas pilihan antibiotik pada demam tifoid bergantung pada sensitivitas organisme terhadap antibiotik. Namun saat ini terapi demam tifoid menjadi lebih sulit karena mulai berkembangnya strain Salmonella typhi yang resisten obat terutama di India dan negara Asia tenggara.[1]

Pilihan Antibiotik Demam Tifoid pada Dewasa

Dulu pilihan antibiotik utama sebagai terapi demam tifoid adalah chloramphenicol, ampisilin dan co-trimoxazole, namun saat ini telah banyak ditemukan strain MDR Salmonella typhi yang resistan terhadap obat-obatan tersebut. Saat ini antibiotik yang paling sering digunakan dan terbukti efektif sebagai pilihan terapi utama pada demam tifoid adalah golongan fluorokuinolon, kecuali terbukti strain yang dihadapi resistan terhadap fluorokuinolon.[4]

Fluorokuinolon merupakan antibiotika pilihan utama pada demam tifoid pasien dewasa dan terbukti menyembuhkan penderita demam tifoid dengan angka kesembuhan hingga 98% dengan angka relaps dan karier kronik kurang dari 2%. Antibiotik fluorokuinolon yang paling efektif adalah ciprofloxacin dengan dosis 500 mg per oral dua kali sehari selama 5-7 hari.[1,3]

Selain fluorokuinolon, amoxicillin 750 mg peroral 4 kali sehari selama 2 minggu, trimethoprim-sulfamethoxazole 160 mg dua kali sehari selama 2 minggu dan chloramphenicol 500 mg 4 kali sehari selama 2-3 minggu dapat menjadi alternatif terapi pada pasien dewasa yang masih sensitif terhadap obat-obatan tersebut.[1]

Pilihan Antibiotik Demam Tifoid pada Anak

Pada pasien anak, saat ini pilihan terapi demam tifoid yang umum digunakan adalah chloramphenicol peroral selama 10-14 hari dengan dosis untuk anak berusia 1-12 tahun : 100 mg/kg/hari dalam 3 dosis terbagi sedangkan anak berusia ≥ 13 tahun, dosisnya adalah 3 gram/ hari dalam 3 dosis terbagi.[5,15]

Tetapi berdasarkan studi, penggunaan sefalosporin generasi ketiga dapat menjadi alternatif pilihan terapi karena studi menunjukkan bahwa penggunaan sefalosporin generasi ketiga seperti cefriaxone dengan dosis 75 mg/kg sehari sekali terbukti lebih efektif sebagai terapi demam tifoid dibanding kloramfenikol pada anak.[5,15]

Pada pasien yang diketahui memiliki Multidrug-resistant (MDR) dan extremely drug-resistant (XDR) strains dari hasil kultur, pilihan terapi antibiotik utama pada kasus MDR adalah sefalosporin generasi ketiga (seperti ceftriaxone, cefotaxime, dan cefixime 2g sekali sehari selama 2 minggu) dan azithromycin. Selain itu fluorokuinolon seperti ciprofloxacin dapat menjadi alternatif terapi. Tingkat kegagalan terapi pada kondisi ini adalah 5% hingga 10%, dengan angka relaps hingga 3% sampai 6%.[1]

Pasien dengan infeksi salmonella resistan obat strain XDR yang diketahui resistan terhadap sefalosforin generasi ketiga, pada kasus berat atau dengan komplikasi, antibiotik yang menjadi pilihan utama adalah golongan carbapenem seperti meropenem. Bila pasien belum membaik dengan pemberian carbapenem, antibiotik dapat diberikan dalam bentuk kombinasi dua obat dengan azitromisin.[16]

Terapi Tambahan Lainnya

Selain pemberian antibiotik, terapi simptomatik dan terapi yang bersifat suportif juga sangat penting bagi kesembuhan pasien demam tifoid. Terapi tersebut antara lain adalah tindakan hidrasi adekuat pada pasien dengan gejala diare, mempertahankan oksigenasi dan ventilasi adekuat pada pasien dengan komplikasi pulmonal, serta pemberian analgesik dan antipiretik sesuai kebutuhan. Bila terjadi komplikasi berupa ensefalitis, pemberian kortikosteroid dapat menjadi pilihan.[1]

Dosis kortikosteroid (dexamethasone) yang diberikan adalah 3 mg/kg dan kemudian 1 mg/kg setiap 6 jam yang diberikan selama dua hari. Bila terjadi komplikasi berupa peritonitis maupun perforasi ileum, Tindakan pembedahan dapat diindikasikan.[1,15]

Referensi

1. Bhandari, Jenish et al. Typhoid Fever. Statpearl. 2020. Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557513/
3.Hartanto, Darius. Diagnosis dan Tatalaksana Demam Tifoid pada Dewasa. CDK-292/ vol. 48 no. 1 th. 2021. Tersedia di: http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/1255
4. Muresu,Narcisa et al. Travel-Related Typhoid Fever: Narrative Review of the Scientific Literature. Int J Environ Res Public Health. 2020 Jan; 17(2):
9.Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pengendalian Demam Tifoid. 2006. Tersedia di: https://persi.or.id/wp-content/uploads/2020/11/kmk3642006.pdf
15. Rahmasari, Vani and Lestari, Keri. Review: Manajemen Terapi Demam Tifoid: Kajian Terapi Farmakologis Dan Non Farmakologis. Farmaka. Suplemen Volume 16 Nomor 1. 2018. Tersedia di: http://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/view/17445
16.CDC. Extensively Drug-Resistant Salmonella Typhi Infections Among U.S. Residents Without International Travel. 2021. Tersedia di: https://emergency.cdc.gov/han/pdf/CDC-HAN-439-XDR-Salmonella-Typhi-Infections-in-U.S.-Without-Intl-Travel-02.12.2021.pdf

Diagnosis Demam Tifoid
Prognosis Demam Tifoid

Artikel Terkait

  • Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
    Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
  • Pemilihan Antibiotik Golongan Bakteriostatik atau Bakterisidal
    Pemilihan Antibiotik Golongan Bakteriostatik atau Bakterisidal
  • Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
    Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
  • Manfaat Demam: Tunda atau Turunkan dengan Cepat?
    Manfaat Demam: Tunda atau Turunkan dengan Cepat?
  • Perbandingan Jenis-Jenis Termometer
    Perbandingan Jenis-Jenis Termometer

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Felicia
17 hari yang lalu
5 Alasan Tidak Perlu Mengobati Demam - Artikel ALOMEDIKA
Oleh: dr. Felicia
2 Balasan
ALO Dokter!Pasien maupun tenaga kesehatan sering terobsesi untuk mengobati gejala demam dengan antipiretik, seperti paracetamol.Akan tetapi, bukti klinis...
Anonymous
04 Januari 2023
Demam septik, demam hektik, demam kontinyu, dan demam siklik
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat malam dokter. izin bertanya. Untuk demam septik, demam hektik, demam kontinyu, dan demam siklik bisa ditemukan pada kasus penyakit apa ya dok ?...
dr. Rahmi
25 Desember 2022
Anak demam, batuk asma, dan anemia ringan
Oleh: dr. Rahmi
1 Balasan
Alo dokter. Izin diskusi, anak usia 8 tahun demam 5 hari, batuk asma seja 1 hari yll, darah lengkap normal dengan anemia ringan. Gejala dbd (-), gejala tifus...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.