Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Dehidrasi general_alomedika 2021-06-28T09:11:29+07:00 2021-06-28T09:11:29+07:00
Dehidrasi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Dehidrasi

Oleh :
dr. Daniel Budiono
Share To Social Media:

Penatalaksanaan dehidrasi bertujuan untuk mengganti defisit cairan dan keseimbangan kadar elektrolit. Pemberian pasien yang mengalami peningkatan pengeluaran cairan, seperti pada pasien yang mengalami demam, muntah, atau diare, jumlah cairan yang keluar harus diperhitungkan untuk menentukan strategi rehidrasi cairan pasien. Terapi simtomatik untuk mengurangi muntah atau frekuensi diare dapat diberikan untuk mengurangi jumlah cairan yang keluar dari tubuh.[5,6]

Tata Laksana Dehidrasi pada Anak-Anak

Anak-anak dengan dehidrasi derajat ringan-sedang dapat diberikan rehidrasi oral. Bayi yang masih mendapat ASI dapat diberikan ASI. Cairan yang mengandung kadar gula yang tinggi sebaiknya tidak diberikan pada anak-anak yang mengalami dehidrasi. American Academy of Pediatrics merekomendasikan anak-anak dengan derajat dehidrasi ringan-sedang isonatremi dapat diberikan larutan rehidrasi oral dengan dosis 50-100 ml/kgB dalam 2-4 jam. Pemberian cairan dapat menggunakan sendok teh, syringe, atau tetasan (dropper).[6]

Panduan Tata Laksana Diare pada Balita

Panduan sosialisasi tatalaksana diare balita pada tahun 2011 merekomendasikan pada anak-anak tanpa dehidrasi yang mengalami diare pemberian oralit sebanyak 50-100 tiap kali diare bagi anak berusia < 1 tahun, dan 100-200 ml bagi anak berusia > 1 tahun. Anak-anak dengan dehidrasi derat ringan-sedang dapat diberikan oralit dengan dosis 75ml/kgBB dalam 3 jam pertama di fasilitas kesehatan. Setelah 3-4 jam, dapat dilakukan penilaian kembali status dehidrasi. Bila dehidrasi telah teratasi, pemberian oralit dapat diberikan setiap kali anak mengalami diare. Bila pada evaluasi anak-anak masih mengalami dehidrasi ringan-sedang, oralit dengan dosis 75ml/kgBB dapat dilanjutkan.[6,17]

Pada anak-anak dengan klinis tidak stabil, dapat diberikan bolus cairan NaCl 0.9% dengan dosis 20 ml/kgBB untuk memperbaiki perfusi jaringan. Dosis bolus dapat diberikan sebanyak tiga kali setelah dilakukan penilaian ulang klinis pasien setelah dosis bolus diberikan. Pemberian cairan ringer laktat sebaiknya dihindari karena bersifat hipertonik dan menurunkan kadar natrium pasien. Defisit cairan dapat diberikan sebanyak 50% dalam 8 jam pertama, dan 50% dalam 16 jam selanjutnya. Defisit cairan dihitung berdasarkan perubahan Berat Badan sebelum dan sesudah pasien mengalami dehidrasi (perubahan berat badan per 1000 gram = 1000 ml).

Untuk menghitung kebutuhan cairan maintenance, dapat diberikan dengan rumus Holiday-Segar Formula: [6]

  1. 100 mL/kg per 24 jam atau 4mL/kg/jam untuk pasien dengan berat badan 10 kgBB ditambah dengan:
  2. 50 mL/kg per 24 jam atau 2 mL/kg/jam untuk pasien dengan berat badan 10-20 kgBB ditambah dengan:
  3. 20 mL/kg per 24 jam atau 1 mL/kg/jam untuk berat badan lebih dari 20 kg.

Tatalaksana Dehidrasi pada Dewasa

Pasien dengan manifestasi klinis dehidrasi derajat ringan-sedang yang disebabkan oleh gastroenteritis dapat diberikan terapi Larutan Rehidrasi Oral. Larutan Rehidrasi Oral terdiri dari komponen Natrium 75 mmoL/L, Klorida 65 mmol/L, Glukosa Anhidrat 75 mmol/L, Kalium 20 mmol/L, Sitrat 10 mmol/L, dengan total osmolaritas 245 mmol/L. Larutan rehidrasi oral dapat diracik dari 1 Liter air, 8 sendok teh gula, dan 1 sendok teh garam, atau dengan menggunakan larutan rehidrasi oral kemasan komersial (misal: Pedialyte, Rehydralyte)  Pemberian cairan yang tidak tepat, misalkan pada cairan dengan kadar glukosa terlalu tinggi dapat menyebabkan diare osmotik yang akan memperburuk keadaan dehidrasi pasien. [5,]

Pasien dengan manifestasi klinis derajat berat perlu dilakukan rehidrasi dengan segera untuk memperbaiki fungsi jaringan. Pemberian cairan intravena diperlukan utama pemberian cairan dengan cepat, terutama pada pasien dengan dengan asupan oral yang tidak adekuat.[5,10]

Resusitasi Cairan Pada Populasi Dewasa

Pada orang dewasa yang memerlukan resusitasi cairan, cairan kristaloid dapat diberikan secara intravena dengan kecepatan 10-20 mL/kg atau 500ml dalam 15 menit, kemudian dilakukan evaluasi ulang manifestasi klinis, termasuk tanda-tanda kelebihan cairan. Bila tanda-tanda syok telah berhasil teratasi, pasien dapat diberikan cairan intravena maintenance 20-30ml/kgBB/hari, Pemberian cairan dalam jumlah besar dan cepat pada pasien dengan riwayat penyakit jantung dan gagal ginjal perlu hati-hati, dan dapat diberikan dengan volume yang lebih kecil (5-10 mL/kg).[18,19]

Cairan kristaloid yang paling sering diberikan untuk resusitasi cairan adalah Normal Saline  atau Natrium Klorida dan Ringer laktat. Pemberian larutan natrium klorida dalam jumlah besar dapat menginduksi asidosis metabolic, sehingga ringer laktat lebih sering dipilih pada pasien-pasien yang memerlukan resusitasi cairan dalam jumlah besar.[19]

Referensi

5. Asdie RH, Witjaksono DP, Loehoeri S. Rehidrasi. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, et al, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 3. 6th ed. Interna Publishing. Jakarta. 2017: p. 4052-61.
6. Powers KS. Dehydration: Isonatremic, Hyponatremic, and Hypernatremic Recognition and Management. Pediatr Rev. 2015 Jul;36(7):274-83
10. Hall AM, Chen J, Patel D. Parenteral fluid therapy for infants and children. In: Kellerman RD, Rakel DP, editors. Conn's Current Therapy. Elsevier. Philadelphia. 2020:p:1290-6.
17. Kementerian Kesehatan RI. Pengendalian Diare di Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. 2011 Jun. Buletin Jendela data dan Informasi Kesehatan
18. Heffner AC, Robinson MT. In: Adams JG, editors. Emergency Medicine: Clinical Essentials. 2nd ed. Interna Publishing. Jakarta. 2017: p. 4052-61.
19. National Institute for Health and Care Excellence. Intravenous fluid therapy in adults in hospital. 2013. Available from: https://www.nice.org.uk/guidance/cg174 . [Accessed 30th Jan 2020]

Diagnosis Dehidrasi
Prognosis Dehidrasi

Artikel Terkait

  • Cairan Ringer Laktat vs Salin Normal untuk Diare dengan Dehidrasi pada Anak
    Cairan Ringer Laktat vs Salin Normal untuk Diare dengan Dehidrasi pada Anak
Diskusi Terkait
Anonymous
24 Desember 2022
Cairan rehidrasi untuk neonatus
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, Mohon petunjuk, utk cairan rehidrasi bayi 0 bln or neonatus, 1 bln dst apa saja yg menjadi pilihan ya, dok? Dan panduan tatalaksana dehidrasi...
Anonymous
23 Desember 2022
Pemberian rehidrasi pada anak di rumah sakit
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya untuk terapi dehidrasi ringan sedang pada anak diberikan rencana terapi B yaitu pemberian oralit 75cc/kgBb/3-4jam. Namun apabila...
Anonymous
01 Desember 2022
Cairan infus untuk anak - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Yoke, Sp.A, bagaimana perbandingan cairan infus pada anak neonatus, batita dan balita pada rawat inap biasa, rawat inap dengan dehidrasi ataupun...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.