Edukasi dan Promosi Kesehatan Tifoid
Vaksin tifoid tersedia sebagai bagian dari edukasi dan promosi kesehatan tifoid selain juga perbaikan sanitasi dan tingkat higiene masyarakat.
Edukasi Pasien
Pasien tifoid harus diedukasi mengenai perjalanan penyakit, penularan, dan kemungkinan komplikasi yang akan timbul.
Pengobatan antibiotika harus ditekankan kepada pasien, agar pasien menyelesaikan terapi antibiotika untuk menghindari terjadinya resistensi. Selain itu, pasien diminta untuk istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan yang lunak dan mudah dicerna. Pasien juga diminta untuk minum air yang cukup untuk menjaga hidrasi dan keseimbangan elektrolit.
Pasien diminta untuk berhati-hati saat buang air dan mempersiapkan makanan untuk orang lain, karena penyakit ini menular melalui rute fekal-oral. Cara paling mudah melakukan hal ini adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun.
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Tersedia 2 jenis vaksin tifoid di Indonesia, yaitu vaksin Vi kapsuler polisakarida dan vaksin kombinasi Vi kapsuler polisakarida dan hepatitis A inaktif.
Vaksin Vi kapsuler polisakarida
Vaksin ini mencapai level protektif setelah 2-3 minggu pemberian dengan efektifitas sebesar 70%-72%.[24] Vaksin ini diberikan pada usia ≥ 2 tahun, secara intramuskular (IM) di deltoid, dengan pengulangan setiap 3 tahun. Kontraindikasi vaksin antara lain pada hipersensitifitas, ibu hamil dan anak < 2 tahun. Pemberian vaksin ditunda bila seseorang dalam keadaan demam atau sedang menyusui.
Vaksin kombinasi Vi kapsuler polisakarida dan hepatitis A inaktif
Vaksin ini lebih praktis karena meliputi pencegahan dua penyakit. Tidak ada perbedaan efektifitas pemberian vaksin secara bersamaan dengan pemberian vaksin tifoid dan hepatitis A secara terpisah. Seroconversion rate mencapai 94% Vaksin kombinasi akan mencapai level protektif setelah 2-3 minggu pemberian. [25]
Vaksin kombinasi dengan hepatitis A diberikan pada usia 16 tahun ke atas, secara IM di deltoid, diulangi setiap 3 tahun. Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke negara-negara endemik tifoid, Center for Disease Control Amerika merekomendasikan vaksinasi tifoid. [26]
Ada pula sediaan oral Ty21a, yang diberikan 4 dosis dengan interval 2 hari dalam waktu satu minggu, untuk usia ≥6 tahun, dengan booster setiap 5 tahun. Kontraindikasi pada hipersensitifitas, ibu hamil, dan ibu menyusui
Upaya Terhadap Lingkungan Hidup
- Penyediaan air minum yang memenuhi syarat
- Pembuangan kotoran manusia yang higienis
- Pemberantasan lalat
- Pengawasan terhadap rumah-rumah makan dan penjual makanan
Upaya terhadap individu dan masyarakat
- Imunisasi
- Menemukan dan mengawasi carrier tifoid
- Perbaikan sanitasi
- Pendidikan kesehatan kepada masyarakat [9]