Pendahuluan Klamidia
Klamidia, atau secara medis lebih dikenal sebagai klamidiasis, merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis, merupakan infeksi menular seksual (IMS) dengan penyebab bakteri yang paling umum terjadi.
Infeksi ini sering kali bersifat asimtomatik. Pada wanita, dapat menimbulkan gejala berupa peradangan pada serviks, disertai dengan timbulnya sekret berwarna keruh hingga kekuningan. Pada pria, dapat muncul sekret dari penis. Diagnosis dapat ditegakkan melalui pemeriksaan urine maupun pemeriksaan duh tubuh vagina maupun uretra.
Penatalaksanaan umumnya menggunakan regimen antibiotik yang bertujuan untuk mengeradikasi bakteri klamidia dari dalam tubuh, sehingga tidak terus menyebabkan gangguan, dimana mungkin saja terjadi penyebaran asending yang menimbulkan berbagai keluhan pada organ reproduksi, dan menghentikan serta mencegah penularan infeksi penyakit ini secara komprehensif.
Edukasi seksual sejak dini (masa sekolah), serta pendekatan komprehensif terutama pada kalangan dewasa muda dan juga pada populasi kunci seperti pekerja seks, laki seks sesama laki (LSL), waria, dan pelanggan pekerja seks, akan membantu meningkatkan kewaspadaan akan bahaya hubungan seksual berisiko, sehingga mampu mengurangi penyebaran IMS, tindakan promotif dari layanan kesehatan primer seperti puskesmas pada berbagai lapisan masyarakat juga memegang peranan penting dalam upaya ini.[1,2]

Gambar: erosi dan eritema serviks akibat infeksi klamidia.