Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Penyakit Radang Panggul (PID) irfan 2022-07-13T16:37:06+07:00 2022-07-13T16:37:06+07:00
Penyakit Radang Panggul (PID)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Penyakit Radang Panggul (PID)

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Mayoritas etiologi PID/ pelvic inflammatory disease atau penyakit radang panggul berkaitan dengan bakteri yang ditularkan secara seksual. Jenis bakteri yang paling sering menyebabkan terjadinya PID adalah Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae. Namun, bakteri yang tergolong flora vaginalis juga telah dilaporkan dapat berperan.[2,4]

Etiologi

Etiologi PID (pelvic inflammatory disease) atau penyakit radang panggul tersering adalah Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae.  Keduanya termasuk bakteri penyebab infeksi menular seksual (IMS). Sekitar 15% wanita dengan infeksi N. gonorrhoeae endoserviks berakhir dengan PID.

Namun, ternyata bukan hanya bakteri penyebab IMS yang dapat menyebabkan PID, melainkan bakteri yang tergolong flora vaginalis juga dapat berperan. Beberapa kasus PID akut (kurang dari 15%) tidak disebabkan oleh IMS tetapi terkait dengan patogen enterik atau pernapasan yang telah berkoloni di saluran genital bawah.[21]

Beberapa bakteri lain yang dapat menyebabkan PID yakni:

  • Mycoplasma genitalium
  • Patogen penyebab bakterial vaginosis seperti Peptostreptococcus spp, Bacteroides spp, Gardenella vaginosis

  • Patogen penyebab penyakit infeksi saluran napas seperti Haemophilus influenza, Streptococcus pneumonia, dan Staphylococcus aureus
  • Patogen penyebab penyakit infeksi saluran cerna seperti Escherichia coli, Bacteroides fragilis, dan Streptococcus group B

  • Ureaplasma urealyticum[1-3,5,6]

Faktor Risiko

PID dilaporkan lebih sering pada pasien yang aktif secara seksual dan memiliki pasangan multiple. Risiko akan meningkat pada individu yang melakukan hubungan seksual tanpa kondom bersama pasangan yang memiliki keluhan.

Faktor risiko lain adalah adanya riwayat mengalami penyakit infeksi menular seksual ataupun wanita yang sering melakukan vaginal douching. Penggunaan IUD atau alat kontrasepsi dalam rahim dahulu dihubungkan dengan peningkatan risiko PID, namun berbagai studi telah menunjukkan bahwa risikonya sangat kecil.[3,4]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Yelsi Khairani

Referensi

1. Brun JL, Castan B, de Barbeyrac B, Cazanave C, Charvériat A, Faure K, Mignot S, Verdon R, Fritel X, Graesslin O. Les infections génitales hautes. Mise à jour des recommandations pour la pratique clinique – texte court [Pelvic Inflammatory Diseases: Updated Guidelines for Clinical Practice - Short version]. Gynecol Obstet Fertil Senol. 2019 May;47(5):398-403. French. doi: 10.1016/j.gofs.2019.03.012.
2. Jennings LK, Krywko DM. Pelvic Inflammatory Disease. StatPearls. NCBI. 2022.
3. Curry A, Williams T, Penny ML. Pelvic inflammatory disease: diagnosis, management, and prevention. Am Fam Physician. 2019; 100(6): 357-364.
4. DeSapri KAT Pelvic Inflammatory Disease. Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/256448-overview
5. Savaris RF, Fuhrich DG, Maissiat J, Duarte RV, Ross J. Antibiotic therapy for pelvic inflammatory disease. Cochrane Database Syst Rev. 2020 Aug 20;8(8):CD010285. doi: 10.1002/14651858.CD010285.pub3.
6. Risser WL, Risser JM, Risser AL. Current perspectives in the USA on the diagnosis and treatment of pelvic inflammatory disease in adolescents. Adolesc Health Med Ther. 2017 Jun 27;8:87-94. doi: 10.2147/AHMT.S115535. PMID: 28721112; PMCID: PMC5498682.
21. Brunham RC, Gottlieb SL, Paavonen J. Pelvic inflammatory disease. N Engl J Med 2015; 372:2039.

Patofisiologi Penyakit Radang Pa...
Epidemiologi Penyakit Radang Pan...

Artikel Terkait

  • Risiko Penyakit Radang Panggul pada Penggunaan IUD (Intrauterine Device)
    Risiko Penyakit Radang Panggul pada Penggunaan IUD (Intrauterine Device)
  • Pemilihan Antibiotik untuk Radang Panggul
    Pemilihan Antibiotik untuk Radang Panggul
Diskusi Terkait
dr. Irene Cindy Sunur
Dibalas 20 Januari 2022, 14:50
Artikel SKP - Pemilihan Antibiotik untuk Radang Panggul
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
1 Balasan
ALO Dokter!Selama ini masih ada perdebatan mengenai jenis antibiotik yang paling tepat diberikan untuk pasien penyakit radang panggul. Regimen antibiotik...
dr. Jeffry Kristiawan
Dibalas 08 Oktober 2018, 09:25
Berbagi kasus PID dengan retensio urine dan hidronefrosis
Oleh: dr. Jeffry Kristiawan
4 Balasan
seorang wanita 49 tahun dengan keluhan awal nyeri perut sejak 6 hari lalu. nyeri dirasakan di perut bagian bawah disertai adanya keputihan berbau.vital sign...
dr. Firda Jusela
Dibalas 28 September 2018, 11:06
apakah bisa terapi ozon untuk pengobatan salphingitis?
Oleh: dr. Firda Jusela
2 Balasan
selamat siang docs, ingin bertanya.ada user yang menanyakan mengenai terapi ozon untuk pengobatan salphingitis. apakag sudah ada di indonesia dan apakah...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.