Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
  • Diskusi Dokter
  • SKP Online
Penatalaksanaan Penyakit Radang Panggul (PID) irfan 2018-06-22T14:31:02+07:00 2018-06-22T14:31:02+07:00
Penyakit Radang Panggul (PID)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Penyakit Radang Panggul (PID)

Oleh :
Yelsi Khairani
Share To Social Media:

Penatalaksanaan PID (pelvic inflammatory disease) atau penyakit radang panggul yang berat adalah rawat inap karena memungkinkan pemberian antibiotik dalam pengawasan, selain itu pasien juga dapat melakukan tirah baring. Namun, pada kasus PID yang ringan atau sedang, terapi dapat dilakukan secara rawat jalan. Berikut ini adalah beberapa kriteria rawat inap pada pasien PID:

  • Kedaruratan bedah tidak dapat dikesampingkan
  • Pasien sedang hamil
  • Pasien tidak memberi respon klinis antibiotik oral
  • Pasien tidak mampu mengikuti atau menaati pengobatan rawat jalan
  • Pasien menderita sakit berat, mual, dan muntah atau demam tinggi
  • Pasien imunodefisiensi (mis.pada pasien yang juga menderita HIV dengan CD4 yang rendah atau sedang dalam terapi imunosupresi)
  • Terdapat abses tubo-ovarial (TOA)

Terapi PID utamanya ditujukan untuk mencegah kerusakan tuba yang dapat menyebabkan infertilitas dan kehamilan ektopik, serta pencegahan infeksi kronik. Pemilihan antibiotika pada kasus PID tidak hanya ditujukan pada organisme etiologi utama (N.gonorrhoeae dan C.trachomatis), tetapi juga harus mengarah pada sifat polimikrobial PID. Oleh karena itu, pendekatan terapi antibiotik dengan menggunakan antibiotik spektrum luas dibutuhkan untuk mengobati PID. Untuk pasien dengan PID ringan atau sedang, terapi antibiotik oral dan parenteral mempunyai efektivitas yang sama. Sebagian besar klinisi menganjurkan terapi parenteral paling tidak selama 48 jam kemudian dilanjutkan dengan terapi oral 24 jam setelah ada perbaikan klinis. Berikut adalah rekomendasi terapi dari CDC:

Terapi Parenteral

Rekomendasi terapi parenteral A :

  • Sefotetan 2 g intravena setiap 12 jam atau
  • Sefoksitin 2 g intravena setiap 6 jam ditambah
  • Doksisiklin 100 mg oral atau parenteral setiap 12 jam

Rekomendasi terapi parenteral B :

  • Klindamisin 900 mg setiap 8 jam ditambah
  • Gentamisin dosis muatan intravena atau intramuskuler (2 mg/kg berat badan) diikuti dengan dosis pemeliharaan (1.5 mg/kg berat badan) setiap 8 jam. Dapat diganti dengan dosis tunggal harian.

Terapi parenteral alternatif :

  • Levofloksasin 500 mg intravena 1x sehari dengan atau tanpa metronidazol 500 mg intravena setiap 8 jam atau
  • Ofloksasin 400 mg intravena setiap 12 jam dengan atau tanpa metronidazol 500 mg intravena setiap 8 jam atau
  • Ampicillin/Sulbaktam 3 g intravena setiap 6 jam ditambah doksisiklin 100 mg oral atau intravena setiap 12 jam

Terapi Oral

Terapi oral dapat dipertimbangkan untuk penderita PID ringan atau sedang karena efektivitasnya sama dengan terapi parenteral. Pasien yang mendapat terapi oral dan tidak menunjukan perbaikan setelah 72 jam harus dire-evaluasi untuk memastikan diagnosisnya dan diberikan terapi parenteral baik dengan rawat jalan maupun rawat inap.

Rekomendasi terapi A :

  • Levofloksasin 500 mg oral 1x setiap hari selama 14 hari atau ofloksasin 400 mg 2x sehari selama 14 hari dengan atau tanpa
  • Metronidazol 500 mg oral 2x sehari selama 14 hari

Rekomendasi terapi B

  • Ceftriaxone 250 mg intramuskuler dosis tunggal ditambah doksisiklin oral 2x sehari selama 14 hari dengan atau tanpa metronidazol 500 mg oral 2x sehari selama 14 hari atau
  • Cefoxitine 2 g intramuskuler dosis tunggal dan probenesid ditambah doksisiklin oral 2x sehari selama 14 hari dengan atau tanpa metronidazol 500 mg oral 2x sehari selama 14 hari atau
  • Cephalosporine generasi ketiga (misal seftizoksim atau sefotaksim) ditambah doksisiklin oral 2x sehari selama 14 hari dengan atau tanpa metronidazol 500 mg oral 2x sehari selama 14 hari    [2,4,10]

Referensi

2. B. Hadijanto, dalam Ilmu Kebidanan, ed. T.Rachimhadi dan G.H.Wiknjosastro, PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohadjo, Jakarta, 2014, hal.227-31.

4. Centers for Disease Control and Prevention. Morbidity and Mortality Weekly Report: Sexually Transmitted Diseases Treatment Guidelines. Atlanta: CDC; 2015. Tersedia pada https://www.cdc.gov/mmwr/pdf/rr/rr6403.pdf

10. R.L. Sweet, Infectious Diseases in Obstetric and Gynecology Journal, 2011, 1-13. Tersedia pada https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3249632/pdf/IDOG2011-561909.pdf

Diagnosis Penyakit Radang Panggu...
Prognosis Penyakit Radang Panggu...

Artikel Terkait

  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Pemilihan Antibiotik Golongan Bakteriostatik atau Bakterisidal
    Pemilihan Antibiotik Golongan Bakteriostatik atau Bakterisidal
  • Penggunaan Antibiotik untuk Abses Kulit Tanpa Komplikasi
    Penggunaan Antibiotik untuk Abses Kulit Tanpa Komplikasi
  • Jadwal Pemberian Vaksinasi HPV: 2 Kali Cukup
    Jadwal Pemberian Vaksinasi HPV: 2 Kali Cukup
  • Pemberian Probiotik pada Bacterial Vaginosis
    Pemberian Probiotik pada Bacterial Vaginosis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Irene Cindy Sunur
20 Januari 2022
Artikel SKP - Pemilihan Antibiotik untuk Radang Panggul
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
1 Balasan
ALO Dokter!Selama ini masih ada perdebatan mengenai jenis antibiotik yang paling tepat diberikan untuk pasien penyakit radang panggul. Regimen antibiotik...
dr.tia fajar sari
13 Agustus 2021
Monosit dan led tinggi apakah diagnosa yang tepat
Oleh: dr.tia fajar sari
2 Balasan
Alo dokter, saya mau tanya, saya ada pasien medical dg hasil led 40 dan monosit 8,5, itu pertanda apa ya terimkasih 
Anonymous
12 Mei 2021
Terapi Pustula pada bayi umur 10 hari
Oleh: Anonymous
3 Balasan
izin bertanya sejawatbayi LK umur 10 hari keluhan muncul pustula disekitar kelopak mata 3 hari yg lalu dan semakin bertambahdemam(-), bayi tidak rewel, ASI,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.