Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Herpes Genital general_alomedika 2022-11-16T09:05:07+07:00 2022-11-16T09:05:07+07:00
Herpes Genital
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Herpes Genital

Oleh :
dr. Anggia Shinta Wijaya Kusuma
Share To Social Media:

Herpes genital atau herpes kelamin merupakan penyakit menular seksual pada pria dan wanita yang disebabkan oleh Herpes simplex virus (HSV). Terdapat dua tipe Herpes simplex virus, yaitu HSV 1 dan HSV 2. Infeksi HSV 1 selain menjadi penyebab utama terjadinya herpes orolabial, juga menjadi penyebab infeksi kelamin. Sedangkan HSV 2 merupakan penyebab utama terjadinya herpes genital, jarang ditemukan di mulut, dan ditularkan melalui hubungan seksual.[1,2]

Kedua tipe virus ini memiliki karakteristik hidup dalam keadaan dorman di tubuh pasien dan dapat aktif kembali secara periodik. Dalam satu tahun, virus herpes simplex (HSV) 1 mampu aktif kembali sebanyak 0–1 kali, sedangkan HSV 2 sebanyak 4–5 kali. Infeksi terjadi melalui sentuhan kulit atau cairan tubuh dengan penderita herpes genital. Setelah 4–7 hari masa inkubasi, akan muncul vesikel berisi cairan pada daerah kelamin, perineum, bokong, paha atas, dan sekitar anus.[1-3]

Herpes Genital comp

Pemeriksaan fisik saja tidak cukup untuk memastikan seseorang terjangkit HSV karena lesi yang muncul pada pasien terkadang tidak jelas dan sulit dibedakan dengan lesi karena penyakit lain. Untuk itu, pemeriksaan laboratorium menjadi hal yang sangat penting. Tes serologi spesifik dan tes virologi merupakan metode yang cukup efektif.[1,2]

Tata laksana herpes genital memiliki tujuan utama untuk mengurangi durasi, keparahan, dan kekambuhan gejala herpes genital. Penggunaan analog nukleosida, seperti acyclovir, valacyclovir, dan famciclovir, terbukti aman digunakan sebagai terapi farmakologis herpes genital karena tidak memiliki interaksi dengan obat lain dan tidak menimbulkan alergi pada pasien.[1-4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Gnann Jr JW, Whitley RJ.Genital herpes.New England Journal of Medicine. 2016,375(7):666-74.
2. Groves MJ. Genital herpes: a review. Am Fam Physician. 2016, 93(11):928-34.
3. Sauerbrei A. Optimal management of genital herpes: current perspectives. Infection and drug resistance. 2016,9:129.
4. Johnston C, Corey L. Current concepts for genital herpes simplex virus infection: diagnostics and pathogenesis of genital tract shedding. Clinical microbiology reviews. 2016, 29(1):149-61.

Patofisiologi Herpes Genital

Artikel Terkait

  • Peran Dokter Dalam Pendidikan Seksual di Sekolah
    Peran Dokter Dalam Pendidikan Seksual di Sekolah
Diskusi Terkait
dr. Reynaldi Syarifu Rachman
22 Januari 2021
Edukasi Penatalaksanaan Infeksi Menular Seksual dalam Chat Bersama Dokter
Oleh: dr. Reynaldi Syarifu Rachman
5 Balasan
Kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) cukup sering ditemui dalam Chat Bersama Dokter. Sifat konsultasi telemedis yang memberikan konfidensialitas yang tinggi...
dr.Ayesha Melissa Rahmania Siahaan
25 November 2020
Apakah ada obat untuk profilaksis penyakit menular seksual
Oleh: dr.Ayesha Melissa Rahmania Siahaan
2 Balasan
Alo Dr Fresa.. Pasien laki-laki kulit putih, usia 30an, datang ke klinik meminta profilaksis PMS setelah melakukan hubungan seksual semalam dengan orang yang...
Anonymous
30 Mei 2020
Pasien usia 25 tahun dengan keluhan terdapat luka pada bagian vulva dan vagina
Oleh: Anonymous
18 Balasan
Selamat malam ts, ingin bertanya pasien usia 25tahun hubungan sexual aktif. Terdapat luka pada klitoris sejak 5 hari lalu karena berhubungan intim luka...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.