Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Infertilitas Wanita general_alomedika 2022-01-11T17:41:10+07:00 2022-01-11T17:41:10+07:00
Infertilitas Wanita
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Infertilitas Wanita

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Patofisiologi infertilitas wanita dapat disebabkan oleh gangguan ovulasi, adhesi pelvis atau tuba, endometriosis, atau penyebab uterus lainnya.

Gangguan Ovulasi

Gangguan ovulasi menyebabkan infertilitas karena tidak adanya oosit yang dikeluarkan. Kemungkinan kehamilan dan fertilisasi tidak akan terjadi apabila tidak terdapat ovulasi. Gangguan ovulasi berdasarkan World Health Organization (WHO) dapat dibagi menjadi empat subklasifikasi, yaitu anovulasi hipogonadotropik hipogonadal, anovulasi normogonadotropik normoestrogenik, anovulasi hipergonadotropik hipoestrogenik, dan anovulasi hiperprolaktinemik.[2,3]

Anovulasi Hipogonadotropik Hipogonadal

Anovulasi hipogonadotropik hipogonadal atau yang sering disebut sebagai hipotalamik amenore umumnya disebabkan oleh gangguan makan atau aktivitas yang berlebih. Penurunan masukan kalori, penurunan berat badan, dan aktivitas berlebih menyebabkan peningkatan kadar kortisol yang kemudian menyebabkan supresi hormon gonadotropin (GnRH). Penurunan GnRH menyebabkan penurunan sekresi gonadotropin, follicle-stimulating hormone (FSH), dan luteinizing hormone (LH) dari kelenjar pituitari anterior. Hal ini menyebabkan anovulasi dan penurunan kadar estrogen yang mengakibatkan infertilitas pada wanita.[2,3]

Anovulasi Normogonadotropik Normoestrogenik

Anovulasi normogonadotropik normoestrogenik umumnya disebabkan oleh sindrom polikistik ovarium (PCOS). Infertilitas akibat PCOS umumnya disebabkan oleh tidak terbentuknya folikel matur yang mengakibatkan anovulasi. Patofisiologi PCOS belum diketahui secara menyeluruh, namun beberapa studi telah menghubungkan dengan peningkatan hormon anti-Mullerian (AMH).[2,3]

Anovulasi Hipergonadotropik Hipoestrogenik

Anovulasi hipergonadotropik hipoestrogenik umumnya disebabkan oleh insufisiensi ovarium prematur. Pada keadaan ini terjadi penurunan kualitas dan kuantitas oosit yang dihubungkan dengan usia wanita dan kebiasaan merokok. Insufisiensi ovarium primer merupakan terjadinya hipergonadotropik hipogonadisme sebelum usia 50 tahun. Hal ini disebabkan oleh beberapa penyakit genetik, seperti sindrom Turner dan monosomi kromosom seks yang menyebabkan kariotipe 45X yang mengakibatkan penurunan folikulogenesis, penurunan estrogen, dan berkurangnya oosit yang berujung pada infertilitas.[2,3]

Anovulasi Hiperprolaktinemik

Prolaktinemia umumnya disebabkan adenoma pituitari. Prolaktin umumnya dapat menyebabkan supresi sekresi GnRH hipotalamus yang mengakibatkan rendahnya LH dan anovulasi. Selain itu, prolaktinemia juga menyebabkan penurunan sekresi progesteron dari korpus luteum yang membuat defek fase luteal. Hal ini menyebabkan terjadinya infertilitas wanita.[2,3]

Adhesi Pelvis atau Tuba

Penyebab utama infertilitas akibat adhesi pelvis atau tuba umumnya adalah penyakit radang panggul (PID). PID telah dihubungkan dengan infeksi Chlamydia trachomatis. Infeksi akut dan kronik pada tuba falopii menyebabkan hidrosalpinx yang merupakan kerusakan pada struktur falopii. Hal ini menyebabkan obstruksi tuba dan mengganggu aliran cairan fisiologis pada tuba falopii. [2,3]

Endometriosis

Endometriosis merupakan keadaan jaringan endometrium berada di luar uterus. Endometriosis pelvis merupakan salah satu penyebab infertilitas wanita. Pada endometriosis stadium I dan II, infertilitas umumnya disebabkan oleh inflamasi yang meningkatkan produksi prostaglandin, sitokin, makrofag, dan natural killer cells. Pada stadium III dan IV, infertilitas umumnya disebabkan oleh adhesi atau massa pelvis yang mengganggu motilitas tuba, pengeluaran oosit, dan motilitas sperma. Endometriosis juga telah dihubungkan dengan gangguan folikulogenesis yang mengganggu fertilisasi.[2,3]

Penyebab Uterus Lainnya

Space-occupying lesions pada uterus merupakan salah satu penyebab infertilitas wanita. Leiomyoma uterus submukosa dapat mengganggu implantasi dan menyebabkan infertilitas. Selain itu, kelainan uterus kongenital juga telah dihubungkan dengan infertilitas.[2,3]

Referensi

2. Walker MH, Tobler KJ. Female Infertility. [Updated 2020 Mar 27]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556033/.
3. Lindsay TJ, Vitrikas KR. Evaluation and treatment of infertility. Am Fam Physician. 2015;91(5):308–14.

Pendahuluan Infertilitas Wanita
Etiologi Infertilitas Wanita

Artikel Terkait

  • Memprediksi Ovulasi pada Menstruasi Ireguler
    Memprediksi Ovulasi pada Menstruasi Ireguler
  • Perbedaan IVF dan IUI
    Perbedaan IVF dan IUI
  • Jenis Pengobatan Infertilitas
    Jenis Pengobatan Infertilitas
  • Terapi Pembedahan Mioma pada Kasus Subfertilitas
    Terapi Pembedahan Mioma pada Kasus Subfertilitas
Diskusi Terkait
Anonymous
29 Maret 2022
Suplemen infertilitas yang dapat dianjurkan untuk pasutri menikah 7 bulan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter pasutri kurang lebih 7 bulan berhubungan suami istri teratur di masa subur tanpa menggunakan alat KB belum mempunyai anak. Riwayat dismenorrhea,...
Anonymous
15 Februari 2022
Sering berhubungan seksual menurunkan kualitas sperma
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pertanyaan dari pasien mengenai jika tidak berhubungan seks dalam jangka waktu yang lama apakah bisa meningkatkan kualitas sperma...
Anonymous
28 Oktober 2021
Pasien dengan Teratozoospermia
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Selamat malam alo dok. Saya ingin bertanya, Pada pasien dengan yg memiliki diagnosis Teratozoopermia pada pemeriksaan analisis sperma, terapi atau...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.