Edukasi dan Promosi Kesehatan Alzheimer
Edukasi dan promosi kesehatan mengenai pencegahan dan deteksi dini Alzheimer ditekankan pada pengenalan mengenai penyakit Alzheimer itu sendiri, deteksi dini gejala awal, prognosis serta modifikasi faktor risiko seperti penerapan gaya hidup sehat dan diet yang sesuai yang dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit Alzheimer.
Edukasi Pasien dan Keluarga
Edukasi pada pasien Alzheimer untuk melakukan modifikasi gaya hidup melalui aktivitas fisik yang rutin (olahraga aerobik), stimulasi kognitif, modifikasi diet dan restriksi kalori, serta mengingatkan pentingnya bersosialisasi (ikut dalam suatu komunitas).
Pentingnya Melibatkan Keluarga Pasien
Keluarga ataupun pengasuh juga harus dilibatkan dalam proses edukasi ini karena pada suatu saat nanti pasien Alzheimer akan bergantung penuh dengan mereka. Keluarga juga harus membantu pasien untuk membuat jadwal kegiatan dan mendorong pasien untuk mengikuti jadwal kegiatan yang telah dibuat. Pasien Alzheimer dapat berdiskusi dengan keluarga mengenai keinginan dan batasan yang ia inginkan bila nanti akan sampai pada kondisi ia tidak mampu membuat keputusan sendiri.
Edukasi Rencana Tata Laksana
Pasien dan keluarga juga diberi informasi mengenai rencana penatalaksanaan jangka panjang dan edukasi untuk patuh mengonsumsi obat yang diberikan untuk menekan progresivitas gejala.
Modifikasi Tempat Tinggal untuk Penderita Alzheimer
Edukasi keluarga untuk dapat menciptakan lingkungan tempat tinggal yang mendukung bagi penderita Alzheimer. Modifikasi tempat tinggal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
- Usahakan untuk tidak memindahkan barang-barang dan perabot di rumah pasien
- Letakkan benda-benda penting seperti kunci kamar di tempat yang mudah dilihat oleh pasien
- Tempelkan nomor telepon penting dengan tulisan yang besar di dekat telepon
- Berikan telepon genggam atau alat pendeteksi lokasi yang selalu dikenakan oleh pasien
- Letakkan foto-foto atau benda kenangan di rumah
- Modifikasi untuk menghindari jatuh
- Memasang pegangan di jalur pasien berjalan dan dinding kamar mandi
- Hindari menaruh barang-barang di jalur pasien berjalan
- Memasang karpet (hati-hati karena karpet yang dipasang dengan tidak baik justru dapat menyebabkan pasien jatuh)[1,28-30]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit Alzheimer dapat dilakukan melalui promosi kesehatan untuk memperkenalkan Alzheimer kepada masyarakat. Masyarakat harus dapat mengetahui gejala awal penyakit Alzheimer sehingga dapat segera datang ke fasilitas kesehatan untuk memeriksakan diri ataupun membawa anggota keluarga yang memiliki gejala serupa. Sebaiknya dilakukan pelatihan-pelatihan khusus bagi para pengasuh Alzheimer dan membangun komunitas-komunitas khusus penderita Alzheimer.
Pencegahan penyakit Alzheimer dapat dilakukan dengan modifikasi faktor risiko:
- Menerapkan gaya hidup sehat: aktivitas fisik dan olahraga rutin, menjaga berat badan ideal, berhenti merokok, menghindari konsumsi alkohol berlebih, diet gizi seimbang
- Stimulasi kognitif secara rutin
- Penanganan penyakit komorbid seperti depresi, hipertensi dan diabetes mellitus
Diet untuk Alzheimer
Konsumsi kopi berkafein, asam folat, dan vitamin E atau C berkaitan dengan penurunan risiko Alzheimer. Beberapa penelitian menunjukkan manfaat diet ketogenik dan diet Mediterranean-DASH (dietary approaches to stop hypertension) untuk menurunkan risiko terjadinya mild cognitive impairment serta Alzheimer. Aspek modifikasi diet lainnya adalah menghindari konsumsi lemak hewani dan memilih lemak nabati seperti dari minyak zaitun, kacang, atau alpukat. Namun, seluruh aspek modifikasi diet di atas masih memerlukan penelitian lebih lanjut mengenai manfaat dan keamanannya untuk Alzheimer.[1,2-30]
Brain-Gut Axis
Penelitian terakhir mengungkapkan hipotesis adanya brain-gut axis, di mana jaras tersebut menghubungkan mikrobiota usus terhadap kelainan di sistem saraf pusat, salah satunya penyakit Alzheimer. Ketidakseimbangan mikrobiota usus diduga berperan dalam patogenesis Alzheimer, melalui sekresi amiloid dan lipopolisakarida yang memodulasi sinyal produksi sitokin-sitokin proinflamasi, serta menimbulkan inflamasi yang meningkatkan risiko penyakit komorbid Alzheimer lain seperti diabetes mellitus dan obesitas.[31]