Pendahuluan Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah penyakit neurodegeneratif yang merupakan bentuk dementia paling umum. Penyakit ini ditandai dengan gangguan kognitif dan perilaku yang mengganggu fungsi sosial dan aktivitas sehari-hari penderita. Penyebab penyakit Alzheimer belum diketahui, diduga adanya interaksi antara faktor genetik dan juga faktor lingkungan yang kemudian membentuk patologi yang dapat ditemukan pada pasien Alzheimer. Beberapa faktor risiko penyakit Alzheimer adalah pertambahan usia, riwayat keluarga, obesitas, resistensi insulin, dan dislipidemia.
Penyakit Alzheimer pertama kali dipublikasikan oleh psikiatris Alois Alzheimer pada tahun 1907. Alois Alzheimer berhasil mengidentifikasi plak amiloid dan filamen paired helical (neurofibrillary tangles) pada autopsi otak pasien postmortem yang dipelajarinya.

Diagnosis Alzheimer ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan status mental, yang sering kali sulit dibedakan dengan penyakit lain pada fase awal. Hal tersebut menyebabkan terlambatnya diagnosis dan penanganan penyakit.
Sampai saat ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan Alzheimer. Beberapa jenis obat yang ada sekarang merupakan terapi simtomatis yang dikembangkan berdasarkan patofisiologi penyakit ini. Obat yang dapat digunakan adalah inhibitor kolinesterase seperti Donepezil dan rivastigmine, atau antagonis N-methyl-D-Aspartate (NMDA) yaitu Memantine.[1,2]