Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Henti Jantung Mendadak general_alomedika 2022-11-01T13:21:24+07:00 2022-11-01T13:21:24+07:00
Henti Jantung Mendadak
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Henti Jantung Mendadak

Oleh :
dr. Nurul Falah
Share To Social Media:

Diagnosis henti jantung mendadak perlu ditegakkan secara cepat dan tepat karena kondisi ini dapat mengancam jiwa. Karena anamnesis sering sulit dilakukan, kecurigaan terjadinya henti jantung mendadak dibuat apabila pasien tidak merespon dan berhenti bernapas.[1,3]

Anamnesis

Anamnesis pada kasus henti jantung mendadak dapat diperoleh dengan bertanya kepada keluarga penderita atau penolong yang menemukan penderita. Gejala yang paling sering muncul awalnya adalah nyeri dada akut yang menggambarkan iskemia koroner akut, disertai dengan keluhan yang bervariasi mulai dari jantung berdebar-debar, sesak napas, pusing, keringat dingin, atau kehilangan keseimbangan.[1,2]

Riwayat penyakit yang menjadi faktor risiko munculnya henti jantung mendadak atau faktor risiko lainnya dapat ditanyakan pada keluarga ataupun saat penderita sudah sadar.[1,3]

Pemeriksaan Fisik

Pada pasien dengan henti jantung mendadak harus dilakukan pemeriksaan tanda vital dan idealnya dipantau ketat dengan monitor. Pemeriksaan cepat dari kepala hingga kaki akan membantu untuk menentukan tatalaksana.[1,4]

Secara umum, temuan fisik dari henti jantung mendadak adalah tidak adanya respon pasien terhadap rangsangan (suara, sentuhan, atau nyeri), tidak terdapat pernapasan normal, tidak teraba denyut nadi di arteri besar (arteri karotis, femoralis, radialis).[1,3]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding untuk henti jantung mendadak antara lain seperti syncope, kejang, dan overdosis obat-obatan.[1,2]

Syncope

Syncope adalah hilangnya kesadaran sementara yang biasanya disebabkan oleh penurunan aliran darah ke otak. Pasien yang mengalami syncope tidak responsif seperti penderita henti jantung mendadak. Namun, pasien yang mengalami henti jantung mendadak umumnya tidak akan memiliki pola pernapasan atau denyut nadi yang normal sebagaimana syncope. Hal ini yang membedakan syncope dari henti jantung mendadak.[1,2]

Kejang

Kejang juga bisa disalah artikan sebagai henti jantung mendadak, dan sebaliknya. Pasien yang mengalami kejang tidak akan responsif dan mungkin mengalami pernapasan abnormal. Irama jantung yang tidak normal dan adanya denyut nadi dapat membedakan kejang dari henti jantung mendadak.[1,2]

Overdosis Obat

Overdosis obat terutama dari opiat dapat menyebabkan pasien menjadi tidak responsif dan tidak bernapas dengan normal. Adanya denyut nadi akan membedakan overdosis opiat dari henti jantung mendadak.[1,2]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang pada henti jantung mendadak yang dapat mendeteksi keadaan ini secara cepat adalah melalui elektrokardiografi (EKG). Adapun pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologi dapat dilakukan setelah dipastikan kondisi pasien stabil.[2,10]

Elektrokardiografi

Pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) sangat penting dilakukan di awal. Di negara yang memiliki sistem pelayanan gawat darurat (Emergency Medical Services/EMS), pemeriksaan EKG dapat dilakukan segera di luar rumah sakit. Dengan EKG, diagnosis henti jantung mendadak dapat segera diketahui dan dijadikan panduan mengambil keputusan untuk merujuk pasien ke rumah sakit.

Gambaran EKG pada henti jantung mendadak dapat terlihat sebagai fibrilasi ventrikular (ventricular fibrillation/VF), takikardi ventrikular (ventricular tachycardia/VT), aktivitas elektrik tanpa nadi (PEA) atau asistol.[1,4]

Fibrilasi Ventrikular:

Perubahan EKG yang dapat dijumpai pada VF antara lain sebagai berikut:

(i) irama tidak teratur, (ii) frekuensi jantung tidak dapat dihitung, (iii) gelombang P tidak ada, (iv) interval PR tidak ada, (v) gelombang QRS bergelombang, (vi) tidak teratur, dan tidak dapat dihitung.[1,11]

Takikardi Ventrikular:

Perubahan EKG yang dapat dijumpai pada VT antara lain sebagai berikut:

(i) kompleks QRS lebar (>140 ms), (ii) irama jantung reguler, (iii) adanya disosiasi AV yang ditandai dengan fusion beats (akibat aktivasi ventrikel secara simultan melalui sistem konduksi yang normal dengan sistem konduksi ektopik) dan capture beats (keadaan dimana kompleks QRS sempit pada saat terjadinya VT dengan disosiasi AV), (iv) aksis QRS superior dan aksis kanan, (v) kompleks QRS dapat tegak di sadapan aVR, (vi) kompleks QRS yang tidak sesuai dengan gambaran bundle branch block, (vii) menyatunya bagian awal kompleks QRS, (viii) pada beberapa kondisi gambaran EKG VT mungkin mirip dengan gambaran supraventricular tachycardia (SVT) dengan konduksi aberan.[1,12]

Aktivitas Elektrik Tanpa Nadi/PEA:

Perubahan EKG yang dapat dijumpai pada PEA yaitu terdapat otomatisasi yang abnormal, terlihat pada  tingkat ventrikel lambat dengan kompleks QRS lebar.[1,13]

Asistol:

Pada EKG dari asistol tidak terlihat adanya aktivitas listrik jantung, dimana hanya akan terlihat garis datar.[1,14]

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk menemukan kausatif dari henti jantung mendadak. Beberapa pemeriksaan yang dianjurkan seperti pemeriksaan elektrolit darah, pemeriksaan enzim jantung (Troponin), pemeriksaan kadar terapeutik obat-obatan (misalnya digoxin, antidepresan trisiklik, pemeriksaan zat terlarang atau narkotika). Jika dicurigai kondisi penyakit jantung kongenital, dapat dilakukan pemeriksaan genetik.[1,3]

Pemeriksaan Radiologi dan Ekokardiografi

Pemeriksaan radiologi seperti foto toraks diperlukan untuk mengetahui  penyebab terjadinya henti jantung mendadak atau komplikasi dari resusitasi jantung paru seperti hemothoraks, pelebaran mediastinum oleh diseksi aorta, edema paru, atau pneumonia. Ekokardiografi diperlukan untuk menilai regional wall motion abnormality yang disebabkan oleh proses infark, tamponade jantung, diseksi aorta, atau tekanan pengisian vena cava inferior. CT angiografi dan MRI dapat dilakukan setelah pasien dalam kondisi stabil untuk menilai penyebab reversible terjadinya henti jantung mendadak serta menilai fungsi jantung.[1,4,15]

Referensi

1. Sovari AA, El-Chami MF. Sudden cardiac death. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/151907-overview#a1
2. Patel K, Hipskind JE. Cardiac Arrest. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2020. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534866/
3. Sharabi AF, Singh A. Cardiopulmonary Arrest In Adults. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563231/
4. Yow AG, Rajasurya V, Sharma S. Sudden Cardiac Death. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507854/
10. Andersen LW, Holmberg MJ, Berg KM, Donnino MW, Granfeldt A. In-Hospital Cardiac Arrest: A Review. JAMA. 2019 Mar 26;321(12):1200-1210.
11. Ludhwani D, Goyal A, Jagtap M. Ventricular Fibrillation. [Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537120/
12. Foth C, Gangwani MK, Alvey H. Ventricular Tachycardia. [Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532954/
13. Oliver TI, Sadiq U, Grossman SA. Pulseless Electrical Activity. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513349/
14. Jordan MR, Lopez RA, Morrisonponce D. AsistolTreasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430866/
15. Coulier B. CT angiography findings in sudden cardiac arrest. Diagn Interv Imaging. 2021:S2211-5684(20)30325-9.

Epidemiologi Henti Jantung Mendadak
Penatalaksanaan Henti Jantung Me...

Artikel Terkait

  • Efek Vasopressin dan Methylprednisolone VS Placebo Terhadap Kejadian Return of Spontaneous Circulation – Telaah Jurnal Alomedika
    Efek Vasopressin dan Methylprednisolone VS Placebo Terhadap Kejadian Return of Spontaneous Circulation – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terbaru
dr. Rafenia Nayani
Hari ini, 16:24
Kapan menyarankan sufor untuk bayi bblr?
Oleh: dr. Rafenia Nayani
1 Balasan
Alo dokter. Izin konsul jika ad yg bisa membantu. Saya mendapatkan rujukan bidan dgn bayi bblr 2400 gram. Bayi lahir cukup bulan. Tidak ada penyulit...
Anonymous
Hari ini, 08:28
Terapi dan Edukasi Kondiloma Akuminata pada Ibu Hamil
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alodokter, izin berdiskusiSaya mendapatkan pasien berumur 35 tahun dengan keluhan muncul daging dibagian kelamin, pasien tidak mengetahui sudah berapa lama...
Anonymous
Hari ini, 08:01
Jahit dalam dengan benang non absorbable
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok, apakah jahit dalam 1 kali dengan benang non absorbable perlu dibuka kembali benangnya atau benang itu dapat terurai sendiri nantinya?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.