Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Tamponade Jantung adira-deandra-chairie 2024-06-25T10:54:50+07:00 2024-06-25T10:54:50+07:00
Tamponade Jantung
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Tamponade Jantung

Oleh :
dr. Mia Amelia Mutiara Salikim
Share To Social Media:

Tamponade jantung adalah gangguan pengisian diastolik jantung akibat sindrom perikardial, dengan karakteristik penurunan curah dan kompresi jantung. Sementara itu, efusi perikardial adalah adanya peningkatan produksi cairan perikardium. Berbeda dengan efusi perikardial, tamponade jantung merupakan sebuah kondisi yang dapat mengancam jiwa yang umumnya disebabkan oleh efusi perikardial dalam jumlah sedang atau besar.[1]

Tamponade jantung terjadi akibat adanya akumulasi cairan pada perikardium, baik serosa, pus, darah, sumbatan, atau gas, yang dapat terjadi akibat inflamasi, trauma, ruptur jantung, atau diseksi aorta.[1,2]

Sumber Gambar: Openi, 2013. Sumber Gambar: Openi, 2013.

Secara umum, perikardium bersifat kaku, sehingga kecepatan akumulasi cairan perikardium penting dalam menentukan waktu terjadinya tamponade jantung. Kondisi akut untuk akumulasi cairan dengan cepat, sedangkan subakut untuk akumulasi cairan yang banyak dengan lambat.[1]

Kecepatan akumulasi cairan di perikardium bertanggungjawab atas peningkatan tekanan perikardium yang cepat sehingga terjadi kondisi tamponade jantung. Tamponade jantung dapat terjadi segera dengan 200‒300 mL cairan. Sebaliknya, akumulasi cairan perikardium yang lambat dapat bersifat asimtomatik, dan kondisi tamponade jantung dapat mencapai volume yang besar hingga 1‒2 L cairan.[1]

Diagnosis klinis tamponade jantung harus dikenali dengan cepat, sehingga tata laksana segera dilakukan untuk mencegah kolaps kardiovaskular dan henti jantung. Tata laksana tamponade jantung adalah mengeluarkan cairan perikardium dengan perikardiosentesis, untuk mengurangi tekanan pada jantung. Selain itu, terapi suportif dengan pemberian oksigen dan cairan intravena juga diperlukan untuk menjaga hemodinamik pasien.[3]

Referensi

1. Imazio M, De Ferrari GM. Cardiac tamponade: an educational review. Eur. Heart J. Acute Cardiovasc. Care 2021;10:102–9.
2. Adler Y, Charron P, et al. 2015 ESC Guidelines for the diagnosis and management of pericardial diseases: The Task Force for the Diagnosis and Management of Pericardial Diseases of the European Society of Cardiology (ESC)Endorsed by: The European Association for Cardio-Thoracic Surgery (EACTS). Eur. Heart J. 2015;36:2921–64.
3. Stashko E, Meer JM. Cardiac Tamponade. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431090/

Patofisiologi Tamponade Jantung
Diskusi Terbaru
dr.Afif Naufar
Dibalas 16 jam yang lalu
Luka bakar terkena knalpot motor - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr.Afif Naufar
1 Balasan
Alo Dokter. Pasien perempuan 22 tahun konsultasi melalui chat dengan keluhan kaki betis terkena knalpot 2 hari lalu. Luka sudah dikompres dingin dan diberi...
dr.Tia fajarsari
Dibalas 18 menit yang lalu
Tatalaksana lanjutan pada pasien dengan suspek hordeolum yang tidak membaik dengan antibiotik topikal
Oleh: dr.Tia fajarsari
1 Balasan
Alo dokter, izin tanya dok ada pasien usia 30 thn Keluhan benjolan di mata sebelah kiri dirasakan 1 minggu lebihMakin membesar dan nyeri Sdh di berikan obat...
dr. Kevyn Renaldy Wiratama Popang
Dibalas 13 jam yang lalu
Tatalaksana tangan kering dan sering gatal - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Kevyn Renaldy Wiratama Popang
4 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien remaja usia 15 tahun dengan keadaan di gambar, awalnya pasien tidak merasakan apa-apa ,namun sudah beberapa hari ini gatal...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.