Edukasi dan Promosi Kesehatan Syok Kardiogenik
Syok kardiogenik tidak dapat sepenuhnya dicegah, namun edukasi dan promosi kesehatan mengenai tanda dan gejala awal infark miokard penting supaya diagnosis dapat dilakukan sedini mungkin.
Edukasi pasien
Pasien sebaiknya diberikan edukasi mengenai tanda dan gejala awal dari sindrom koroner akut. Syok kardiogenik dapat dibantu dengan diagnosis sedini mungkin dan memulai tata laksana korektif lebih cepat. Untuk itu, pasien perlu diedukasi untuk segera datang ke layanan kesehatan terdekat jika mengalami tanda dan gejala awal sindrom koroner akut. Berikan juga edukasi mengenai faktor risiko penyakit jantung, terutama yang bisa diubah, seperti merokok, diet, olahraga.[1]
Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan terkait pencegahan primer dan sekunder pada pasien yang berpotensi mengalami syok kardiogenik.
Pencegahan primer
Dokter harus berperan dalam promosi kesehatan terkait pencegahan primer yang dapat dilakukan pasien. Pencegahan ini adalah terkait faktor risiko penyakit jantung yang dapat diubah, yakni dengan berhenti merokok, mengontrol diet (menghindari makanan berlemak tinggi dan makanan cepat saji, serta perbanyak sayur dan buah), menjaga berat badan ideal, serta berolahraga secara rutin.
Pencegahan lain yang dapat dilakukan pasien adalah dengan mengontrol penyakit-penyakit yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, seperti hipertensi, diabetes mellitus, dan dislipidemia. Edukasikan pada pasien yang memiliki penyakit tersebut untuk minum obat secara teratur, tidak putus obat, serta kontrol teratur.
Pencegahan sekunder
Promosi kesehatan untuk pencegahan sekunder pada pasien yang memiliki riwayat sindrom koroner akut dengan mempersiapkan nitrogliserin pada pasien untuk dikonsumsi saat terjadi gejala awal.[1]