Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Trombositopenia general_alomedika 2021-12-27T09:28:57+07:00 2021-12-27T09:28:57+07:00
Trombositopenia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Trombositopenia

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Penatalaksanaan trombositopenia meliputi terapi farmakologi seperti pemberian kortikosteroid, Intravenous Immunoglobulin (IVIg) dan agen thrombomimetic. Selain bertujuan untuk mencapai jumlah trombosit yang normal melalui pemberian transfusi trombosit, dalam penatalaksanaan perlu juga untuk mengobati underlying disease yang menyebabkan penurunan jumlah trombosit. Terapi suportif dan terapi farmakologi bertujuan untuk menormalkan kadar trombosit dan memperbaiki keadaan umum pasien.[2,9,26]

Transfusi Trombosit Pekat (Concentrate Platelets)

Indikasi pemberian trombosit pekat adalah kasus perdarahan yang ditimbulkan akibat trombositopenia (jumlah trombosit <50.000/µL), dapat juga diberikan pada pasien yang menjalani prosedur operasi maupun prosedur invasif lainnya dengan jumlah trombosit <50.000/µL.

Transfusi trombosit pekat sebagai profilaksis dapat diberikan pada semua kasus trombositopenia yang berhubungan dengan hipoplasia sumsum tulang akibat kemoterapi serta aplasia primer sumsum tulang (dengan jumlah trombosit 5.000-10.000/µL). Pemberian produk trombosit pekat ditransfusikan secara intravena dengan menggunakan filter yang telah terstandarisasi dan pemberiannya disesuaikan atau sama dengan golongan darah pasien.[2,9,26]

Transfusi trombosit pekat tidak efektif pada pasien yang mengalami destruksi trombosit seperti pada kasus trombositopenia imun dan TTP. Pada kasus tersebut pemberian transfusi trombosit pekat hanya diberikan bila terdapat perdarahan yang aktif. Trombositopenia yang disebabkan oleh sepsis atau hipersplenisme akan refrakter terhadap transfusi trombosit.[2,9,26]

Reaksi yang dapat timbul pada transfusi trombosit adalah menggigil, demam, dan reaksi alergi. Pilihan antipiretik untuk mengatasi demam pada transfusi trombosit pekat sebaiknya bukan golongan aspirin, karena dapat menghambat agregasi trombosit dan fungsi trombosit.[2,9,26]

Pemberian dosis transfusi pada perdarahan yang disebabkan karena trombositopenia adalah 1 unit/10 kgBB. Pada orang dewasa biasanya diperlukan 5-7 unit trombosit pekat. Satu kantong trombosit pekat berasal dari 450 ml darah lengkap dan diperkirakan dapat meningkatkan jumlah trombosit sebesar 9.000 – 11.000/µL/m2 luas permukaan tubuh. Pada pasien dewasa dengan berat badan 70 kg, pemberian satu kantong trombosit pekat dapat meningkatkan trombosit sebesar 5000-10.000/µL. Untuk perhitungan akurat peningkatan jumlah trombosit yang dikoreksi (corrected count increment/CCI) dengan rumus sebagai berikut:

CCI = (Post tx plt ct) – (Pre tx plt ct) x  BSA

(Plt transfused x 1011)

Ket:     Post tx plt ct – jumlah trombosit pasca transfusi trombosit

Pre tx plt ct – jumlah trombosit pra-transfusi

BSA – body surface area (luas permukaan tubuh)

Evaluasi keberhasilan transfusi trombosit dapat dipantau dengan menghitung jumlah trombosit (CCI) 1 jam pasca transfusi dengan hasil CCI > 7,5-10 x 109/L atau CCI > 4,5 x 109/L yang diperiksa 18-24 jam pasca transfusi trombosit pekat.[26,27]

Terapi Suportif

Terapi suportif trombositopenia diperlukan bagi pasien dengan penyakit kritis seperti syok sepsis, dan pasien dengan komplikasi berat yang membutuhkan perawatan di ruang Intensive Care Unit (ICU). Manajemen suportif berupa pemberian cairan dan elektrolit, penggunaan ventilator bila terjadi gagal nafas, serta pemberian vasopressor bila dibutuhkan.[2,9,26]

Terapi Farmakolog

Terapi farmakologi pada trombositopenia disesuaikan dengan underlying disease. Terapi farmakologi trombositopenia pada kondisi trombositopenia imun meliputi pemberian imunoglobulin, kortikosteroid dan thrombopoietin receptor agonist, yang dapat diberikan pada pasien dengan jumlah trombosit <30.000/µL. Agen  thrombopoietin receptor agonists seperti romiplostim  dapat meningkatkan kadar trombosit pada immune thrombocytopenic purpura (ITP) dengan meningkatkan produksi trombosit.[2,5,26]

Referensi

1. Cooper N, Radia D. Thrombocytopenia, Medicine. 2017:1-4 http://dx.doi.org/10.1016/j.mpmed.2017.01.009
2. Temple R, Burn B. Thrombocytopenia and neutropenia: A structured approach to evaluation. The Journal of Family Practice. 2018;67(7):E1-E8
5. Singh A, Auzun G, Bakchoul T. Primary Immune Thrombocytopenia: Novel Insights into Pathophysiology and Disease Management. J. Clin. Med. 2021;10(789):1-21. DOI: https://doi.org/10.3390/jcm10040789
9. Greenberg EM. Thrombocytopenia. The Art and Science of Infusion Nursing. 2017;40(1):41-50
26. Izak M, Bussel JB. Management of Thrombocytopenia. F1000 Prime Reports. 2014;45(6):1-10
27. Perez JCJ, Karina E, Hernandes V, et al. Platelet Survival in Hematology Patients Assessed by the Corrected Count Increment and Other Formulas. Am J Clin Pathol. 2018;150:267-272 DOI: 10.1093/ajcp/aqy052

Diagnosis Trombositopenia
Prognosis Trombositopenia

Artikel Terkait

  • Profilaksis Malaria
    Profilaksis Malaria
  • Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay
    Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay
  • Pencegahan Malaria pada Kehamilan
    Pencegahan Malaria pada Kehamilan
  • Nilai Diagnostik Tes Rumpel Leede untuk Demam Dengue
    Nilai Diagnostik Tes Rumpel Leede untuk Demam Dengue
  • Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
    Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
14 hari yang lalu
Terapi cairan DHF pada Dewasa
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat sore ijin bertanya, Bagaimana terapi cairan DHF dengan warning sign dan syok pd Dewasa, apakah sama dengan alur pada Anak? Terima Kasih 🙏
dr.Nurbaitil Atiq
18 hari yang lalu
Pasien anak usia 13 tahun dengan demam berdarah
Oleh: dr.Nurbaitil Atiq
7 Balasan
Alo dokter, saya ada pasien anak 13thn demam hari ke-2, myalgia (+), epistaksis (+) berhenti setelah kompresi hidung, nyeri ulu hati (+), batuk (-), pilek...
dr. Hudiyati Agustini
25 hari yang lalu
Vaksinasi Malaria Musiman Dengan Atau Tanpa Kemoprevensi Malaria Musiman - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Malaria masih menjadi tantangan kesehatan pada berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia. Berbagai macam upaya telah diterapkan untuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.