Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Trombositopenia general_alomedika 2022-11-21T16:45:39+07:00 2022-11-21T16:45:39+07:00
Trombositopenia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Trombositopenia

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Prognosis trombositopenia bervariasi tergantung dari penyakit yang mendasari mulai dari yang dapat mengancam jiwa seperti Heparin-induced thrombocytopenia (HIT) hingga yang beresiko rendah seperti trombositopenia gestasional tanpa gejala. Prognosis trombositopenia juga dipengaruhi oleh usia dan komplikasi yang muncul.

Insiden trombositopenia yang berkembang selama masa perawatan di ruang ICU adalah sebesar 14% sampai 44%. Komplikasi yang dapat terjadi pada kondisi trombositopenia adalah perdarahan internal dan trombosis.[2] Namun secara umum, risiko perdarahan tidak meningkat hingga jumlah trombosit turun jauh dibawah 100.000/µL, meskipun hal tersebut tergantung pada penyebab trombositopenia.

Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi pada kondisi trombositopenia adalah perdarahan internal pada gastrointestinal, paru, dan trombosis. Studi penelitian yang dilakukan Isabelle et al  pada 92 pasien yang mengalami sepsis neonatorum dengan trombositopenia berat (trombosit < 50x109 /L), melaporkan bahwa trombositopenia berat pada sepsis neonatorum dapat menimbulkan komplikasi.

Komplikasi yang timbul pada penelitian ini adalah intraventricular hemorrhage  sebesar 10% dibandingkan dengan 5% kasus pada neonatus dengan jumlah trombosit >50 x 109/L  (p = 0,125). Sekitar 10% neonatus mengalami perdarahan paru dengan trombositopenia berat, sedangkan hanya 2% kasus perdarahan paru pada neonatus dengan jumlah trombosit >50 x 109/L (p = 0,001).[28]

Risiko Perdarahan

Umumnya risiko perdarahan bergantung pada penyebab trombositopenia. Perdarahan bedah biasanya terjadi hanya jika jumlah trombosit <50.000/µL dan perdarahan spontan biasanya tidak terjadi sampai jumlah trombosit <20.000/µL. Risiko perdarahan pada immune thrombocytopenic purpura (ITP)mungkin sedikit lebih rendah daripada kondisi lain untuk jumlah trombosit yang sama (misalnya, perdarahan pada individu dengan ITP dan jumlah trombosit 30.000/µL dibandingkan dengan perdarahan pada individu dengan anemia aplastik dan jumlah trombosit 30.000/µL).

Penting juga untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi risiko perdarahan, misalnya defek fungsi trombosit dan kelainan koagulasi. Saat ini, faktor-faktor ini dapat berkontribusi pada risiko perdarahan dan mungkin lebih mengkhawatirkan daripada jumlah trombosit yang rendah. Trombositopenia biasa menyebabkan perdarahan mukokutaneus, sedangkan perdarahan pada sendi dan jaringan lunak lebih merujuk pada abnormalitas faktor koagulasi.

Peran fungsi trombosit dalam risiko perdarahan diilustrasikan oleh kelainan bawaan langka Sindrom Bernard-Soulier (BSS), ditandai dengan trombositopenia dan gangguan fungsi trombosit di mana perdarahan tidak sebanding dengan derajat trombositopenia. Demikian pula, pasien dengan penyakit hati yang parah atau disseminated intravascular coagulation (DIC) mungkin memiliki risiko perdarahan yang lebih besar disebabkan oleh defek koagulasinya daripada dari kondisi trombositopenianya.[31]

Prognosis

Prognosis trombositopenia ditentukan oleh etiologinya. Trombositopenia dapat memprediksi morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap khususnya pada pasien kritis. Kadar trombosit dapat memprediksi morbiditas, prognosis, dan mortalitas dari suatu penyakit akut, penyakit kronis, maupun penyakit kritis.

Trombositopenia pada Pasien di Ruang ICU

Sebuah tinjauan sistematis dari beberapa studi observasional melaporkan prevalensi trombositopenia pada orang dewasa yang akan mendapatkan perawatan di ruang intensive care unit (ICU) berkisar antara 8,3% hingga 67,6%.[19]

Variabilitas dalam perkiraan prevalensi dan insidensi trombositopenia pada pasien yang mendapatkan perawatan di ruang ICU dipengaruhi oleh beberapa karakteristik perbedaan seperti populasi pasien (misalnya, usia, tingkat keparahan penyakit dan diagnosis).

Variabilitas lainnya meliputi karakteristik indikasi rawat di ICU (pasien bedah, jantung, obgyn, interna atau pediatrik) dan perbedaan definisi trombositopenia di seluruh studi observasional yang dipublikasikan (misalnya, jumlah trombosit <150 × 109/L, <100 × 109/L, atau  <50 × 109/L).[19]

Sebuah studi penelitian yang dilakukan di ruang pediatric intensive care unit (PICU) dengan tujuan untuk mengevaluasi trombositopenia sebagai faktor prognostik pada pasien yang mendapatkan perawatan intensif, melaporkan asosiasi jumlah trombosit setelah 24 jam dan 48 jam dengan perdarahan gastrointestinal menunjukkan perbedaan bermakna. Dari studi penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah trombosit ≤50.000/µL merupakan faktor prognostik terjadinya perdarahan gastrointestinal pada saat setelah 24 dan 48 jam perawatan.[29]

Trombositopenia sebagai Biomarker Prognostik pada COVID-19

Studi lain dengan tinjauan sistematis dan meta-analisis mengenai evaluasi trombositopenia sebagai biomarker prognostik pada pasien dengan COVID-19, melaporkan bahwa trombositopenia dikaitkan dengan hasil prognosis yang buruk, dengan mortalitas dan morbiditas yang tinggi. Studi ini menunjukkan bahwa trombositopenia dikaitkan dengan prognosis buruk pada pasien COVID-19.[30]

Kapan Harus Khawatir tentang Trombosis

Walaupun jarang, pasien dengan trombositopenia berisiko mengalami trombosis daripada perdarahan. Sementara sebagian besar gangguan yang terlibat jarang terjadi, penting untuk mempertimbangkan risiko tersebut karena pengobatan  mungkin segera diperlukan untuk mencegah kejadian trombosis yang mengancam jiwa.[31]

Referensi

2. Temple R, Burn B. Thrombocytopenia and neutropenia: A structured approach to evaluation. The Journal of Family Practice. 2018;67(7):E1-E8
19. Zarychanski R, Houston D. Assessing thrombocytopenia in the intensive care unit: the past, present, and future. American Society of Hematology. 2017;0:660-666
28. Ree IM, F Suzanne, Gunnink F, et al. Thrombocytopenia in neonatal sepsis: Incidence, severity and risk factors.PLoS ONE. 2017;12(10):1-10 https://doi.org/10.1371/journal.pone.0185581
31. Arnold D, Cuker A. Drug-induced immune thrombocytopenia. Uptodate. 2021.

Penatalaksanaan Trombositopenia
Edukasi dan Promosi Kesehatan Tr...

Artikel Terkait

  • Profilaksis Malaria
    Profilaksis Malaria
  • Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay
    Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay
  • Nilai Diagnostik Tes Rumpel Leede untuk Demam Dengue
    Nilai Diagnostik Tes Rumpel Leede untuk Demam Dengue
  • Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
    Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
  • Pemeriksaan NS1 vs IgM-IgG untuk Diagnosis Dengue
    Pemeriksaan NS1 vs IgM-IgG untuk Diagnosis Dengue

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
8 hari yang lalu
Terapi cairan untuk kasus DBD pada anak
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Anak dengan BB 17 kg datang ke RS dengan diagnosa DBD dengan trombosit akhir 88 dan hematokrit 31 terapi cairan apa yang direkomendasikan ts? Mengingat saya...
dr.Peter Fernando
15 Juli 2023
Mnemonic #17: Gejala Malaria
Oleh: dr.Peter Fernando
0 Balasan
M - Mialgia (nyeri otot) A - Ada Demam Tinggi (menggigil) L - Lethargy (kelelahan berlebihan) A - Anemia (Hb rendah) R - Rasa Mual dan MuntahI - Icterus...
dr. Wulan Andy
05 Juni 2023
Demam dan muncul bercak kemerahan di kedua tungkai
Oleh: dr. Wulan Andy
2 Balasan
Alo dokter..ditempat praktek saya ada pasien membawa hasil lab darah lengkap dengan hasil trombosit 68.000pasien panas hr k-8. Keluhan hanya panas saja dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.