Etiologi Krisis Adrenal
Etiologi krisis adrenal adalah kegagalan kelenjar adrenal memproduksi hormon. Penyebabnya dapat terjadi secara primer, yaitu kegagalan terjadi pada kelenjar adrenal itu sendiri; sekunder, yaitu kegagalan terjadi pada regulasi kortisol di pituitari; dan tersier, yaitu gangguan yang terjadi di hipotalamus.
Penyebab Primer
Penyebab primer adalah kondisi yang melibatkan langsung kelenjar adrenal dalam terjadinya krisis adrenal. Penyakit tersering yang menjadi etiologi adalah penyakit Addison, di mana kondisi autoimun menyebabkan destruksi pada kelenjar adrenal. Penyebab primer lain dapat berupa operasi pengangkatan kelenjar adrenal, penyakit adrenal kongenital (congenital adrenal hyperplasia/CAH), perdarahan adrenal bilateral, adrenomyeloneuropathy/adrenoleukodystrophy, dan penyakit infeksi, seperti tuberkulosis paru, infeksi jamur, dan HIV AID.[1,5]
Penyebab Sekunder
Penyebab sekunder krisis adrenal berhubungan dengan gangguan regulasi kortisol oleh kelenjar pituitari yang memproduksi adrenocorticotropin hormone (ACTH). Penyebab tersering adalah penggunaan glukokortikoid eksogen jangka panjang (biasanya lebih dari 5 mg prednison selama lebih dari 4 minggu). Penyebab lain dapat berupa tumor, metastasis kanker, pituitary apoplexy, operasi pituitari, radiasi, dan cedera otak traumatik.[1,5]
Penyebab Tersier
Penyebab tersier dari krisis adrenal adalah gangguan pada hipotalamus yang menyebabkan penurunan produksi ACTH.[1,5]
Faktor Risiko
Faktor risiko terjadinya krisis adrenal adalah sebagai berikut.
Riwayat Insufisiensi Adrenal
Pasien yang telah mengalami insufisiensi adrenal sebelumnya baik akibat insufisiensi adrenal primer maupun sekunder akan lebih berisiko mengalami krisis adrenal.[1,6].
Insufisiensi Pituitari
Insufisiensi produksi hormon pituitari melalui hypothalamic–pituitary-adrenal axis (HPA axis) akan menyebabkan kelenjar adrenal juga mengalami penurunan produksi hormon adrenal yang dapat menyebabkan suatu kondisi krisis adrenal.
Adrenalektomi pada Cushing Disease
Adrenalektomi akan menyebabkan menurunnya produksi hormon adrenal secara drastis yang berisiko menyebabkan krisis adrenal. Oleh sebab itu, pada pasien dengan kondisi ini membutuhkan tambahan steroid eksogen.[7]
Penggunaan Kortikosteroid Jangka Panjang
Penggunaan glukokortikoid eksogen jangka panjang dengan dosis lebih dari 5 mg prednison selama lebih dari 4 minggu akan menyebabkan kelenjar adrenal mengalami supresi. Oleh sebab itu, penggunaan kortikosteroid jangka lama membutuhkan tapering off untuk mengembalikan kondisi fisiologis kelenjar adrenal.[5]
Hipofisitis
Hipofisitis adalah peradangan pada kelenjar pituitari dan merupakan salah satu penyebab hipopituitarisme. Kondisi ini dapat berupa lesi primer (idiopatik) atau sekunder berupa lesi sella dan parasellar, penyakit sistemik, atau obat-obatan.[8]
Adrenalitis
Peradangan kelenjar adrenal atau adrenalitis disebabkan oleh autoimun atau infeksi dan dapat menyebabkan insufisiensi adrenal. Adrenalitis limfositik autoimun sering dikombinasikan dengan penyakit autoimun lainnya dan merupakan penyebab tersering penyakit Addison.[9]
Faktor Pencetus
Krisis adrenal yang sudah pernah dialami pasien dapat terjadi lagi dengan adanya berbagai faktor pencetus. Beberapa faktor pencetus yang pernah dilaporkan, antara lain:
- Infeksi: bakteri (Streptococcus, Pseudomonas, Haemophilus influenzae, Treponema pallidum), mycobacteria, fungi (Histoplasmosis, Pneumocystis carinii, Candida), parasit (Toxoplasmosis, African trypanosomiasis) dan virus (HIV, herpes simplex, cytomegalovirus (CMV), echovirus)
- Trauma
- Kehamilan
- Tindakan bedah
- Stress emosional
- Aktivitas fisik yang berat
- Tirotoksikosis
- Medikamentosa: Obat antiadrenal, mitotane, metyrapone, obat antikanker, immune checkpoint inhibitors, tyrosine kinase inhibitors (sunitinib, imatinib), ketoconazole, fluconazole, etomidate, rifampicin, cyproterone acetate, diuretik, dan megestrol acetate.
- Penyakit saluran cerna
- Udara panas
- Dehidrasi
- Intoksikasi alkohol
- Migrain berat
- Kejang
Acute myeloid leukemia (AML)
- Pencetus yang idiopatik[5]