Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Krisis Adrenal general_alomedika 2020-04-09T10:32:21+07:00 2020-04-09T10:32:21+07:00
Krisis Adrenal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Krisis Adrenal

Oleh :
dr. Brenda Desy Romadhon
Share To Social Media:

Epidemiologi krisis adrenal pada populasi umum sulit untuk diperkirakan. Data mengenai penyakit ini di Indonesia pun masih terbatas.

Global

Prevalensi insufisiensi adrenal primer diperkirakan sebesar 82-144 kasus/1.000.000 jiwa. Sedangkan, prevalensi insufisiensi adrenal sekunder diperkirakan antara 150-280/1.000.000 jiwa. Krisis adrenal dapat terjadi pada insufisiensi adrenal primer maupun sekunder. Di Eropa, insidensinya diperkirakan sebesar 6-8/100 pasien/tahun. Penelitian lain menunjukkan insidensi krisis adrenal di Eropa berkisar 4,4-6,2 kasus baru/1.000.000 jiwa/tahun. Angka ini meningkat seiring berjalannya waktu.

Prevalensi tertinggi dilaporkan terjadi di Islandia pada tahun 2016 yakni sebanyak 221 kasus/1.000.000 jiwa. Telah dilaporkan adanya peningkatan kejadian krisis adrenal pada pasien usia lanjut, pasien dengan penyakit tiroid, seperti hipertiroid, dan pasien yang memiliki kelainan endokrin.[5,10]

Indonesia

Data epidemiologi dan laporan kasus mengenai krisis adrenal di Indonesia masih terbatas. Divisi Endokrinologi Departemen IKA FKUI-RSCM selama periode 1985 sampai 2005 melaporkan terdapat 25 kasus hiperplasia adrenal kongenital (HAK) yang berhubungan dengan krisis adrenal. Selain itu, beberapa peneliti telah menuliskan beberapa case report kasus krisis adrenal yang berhubungan dengan infeksi tuberkulosis yang terjadi di Indonesia.[11-13]

Mortalitas

Angka mortalitas krisis adrenal adalah sebesar 0,5-2% per tahun. Mortalitas pasien krisis adrenal sangat bergantung pada kecepatan diagnosis dan terapi. Apabila tidak ditemukan perdarahan adrenal bilateral, tingkat kelangsungan hidup pasien dengan krisis adrenal akut yang didiagnosis segera dan diobati dengan tepat mendekati pasien tanpa krisis adrenal akut dengan tingkat keparahan penyakit yang sama. Pasien yang mengalami perdarahan adrenal jarang bertahan dan kebanyakan belum sempat dilakukan tes hormonal atau pemeriksaan CT scan. Sedangkan pasien yang didiagnosis menggunakan CT scan memiliki tingkat kelangsungan hidup 85%.[5,14,15]

Mortalitas pasien krisis adrenal dipengaruhi oleh beberapa hal. Sebuah studi di Jepang, oleh Ono et al. menunjukkan bahwa pasien krisis adrenal memiliki risiko kematian relatif tinggi apabila sudah berusia lanjut, mengalami gangguan kesadaran, dan mempunyai riwayat diabetes mellitus. Dalam studi ini, dari 799 pasien dengan krisis adrenal dan insufisiensi adrenal primer atau sekunder, sekitar 2,4% (19) meninggal di rumah sakit, termasuk 15 pasien berusia >60 tahun, 12 pasien mengalami gangguan kesadaran saat masuk, dan 13 pasien menerima terapi insulin.[5,14,15]

Referensi

5. Elshimy G, Alghoula F, Jeong JM. Adrenal Crisis. [Updated 2019 Aug 22]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2019 Jan. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499968/
10. Olivier Chabre, Bernard Goichot, Delphine Zenaty, Jérôme Bertherat. Epidemiology of primary and secondary adrenal insufficiency: Prevalence and incidence, acute adrenal insufficiency, long-term morbidity and mortality. Ann Endocrinol (Paris) 2017 Nov 23 Published online 2017 Nov 23. doi: 10.1016/j.ando.2017.10.010
11. Suri Nurharjanti H. Bambang Tridjaja.Krisis Adrenal pada Bayi dengan Hiperplasia Adrenal Kongenital.Sari Pediatri Vol 9 No 3 Oktober 2007 :191-195
12. Soedarso MA, Nugroho KH, Meira Dewi KA. A case report: Addison disease caused by adrenal tuberculosis. Urol Case Rep. 2018;20:12–14. Published 2018 May 26. doi:10.1016/j.eucr.2018.05.015
13. Herman Trianto, Nurria Betty, Laksmi Sasiarini, Rulli Rosandi, Putu Arsana, Djoko Soeatmadji, Achmad Rudijanto. Acute Adrenal Insufficiency as the Primary Manifestation of Extrapulmonary Tuberculosis: A Case Report. Asean Endocrine Journal May 26 2016
14. Medscape. Adrenal Crisis. https://emedicine.medscape.com/article/116716-overview#a6
15. Amrein K, Martucci G, Hahner S. Understanding adrenal crisis. Intensive Care Med. 2018;44(5):652–655. doi:10.1007/s00134-017-4954-2

Etiologi Krisis Adrenal
Diagnosis Krisis Adrenal
Diskusi Terbaru
dr. Rinaldi Sani NST , M. Ked(paru), Sp. P
Hari ini, 10:44
Medan Respiratory Meeting Annually - 2023
Oleh: dr. Rinaldi Sani NST , M. Ked(paru), Sp. P
1 Balasan
Link RegistrasiEARLY BIRD DIPERPANJANG SAMPAI 15 APRIL 2023DAFTAR 3, GRATIS 1Yth. Prof/Dr/dr. Sejawat,Panitia MERCY 2023 mengundang Prof/Dr/dr Sejawat...
dr. Khalisah Atma Aulia
Kemarin, 20:49
Dramamine
Oleh: dr. Khalisah Atma Aulia
3 Balasan
Alo dokter, izin diskusi.Dramamine saat ini kan tidak bisa dijual bebas lg di apotek, harus dengan resep dokter krn takut disalahgunakan.Saya ada mendapatkan...
Anonymous
Kemarin, 19:00
Apakah kapsul di puyer akan turun efektifitas nya?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok. Saya sering mendapat pasien rhinitis alergi di fktp. Di alomedika dan artikel2 lain cetirizine lebih efektif dibanding Loratadine. Namun sediaan di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.