Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Tumor Pituitari general_alomedika 2021-10-05T10:13:47+07:00 2021-10-05T10:13:47+07:00
Tumor Pituitari
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Tumor Pituitari

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Tumor pituitari merupakan neoplasma yang cukup umum ditemukan dan menyumbang 10–15% dari tumor otak. Sebanyak 90% tumor pituitari termasuk dalam adenoma yang bersifat jinak, tetapi beberapa faktor tertentu yang berkaitan dengan pembentukannya dapat menentukan kecepatan pertumbuhan dan agresivitasnya.[1,2]

Di Amerika Serikat, prevalensi tumor pituitari adalah 1,82 kasus per 100.000 orang. Adenoma insidental dapat ditemukan pada nyaris 10% pasien yang diautopsi. Tumor pituitari lebih sering ditemukan di adenohipofisis, sedangkan neurohipofisis merupakan lokasi yang jarang dijumpai. Namun, neurohipofisis merupakan lokasi umum metastasis tumor pituitari.[2]

 shutterstock_712288939-min

Identifikasi dini tumor pituitari menentukan keberhasilan terapi, sehingga penting bagi klinisi untuk dapat mengenali tanda dan gejala klinis tumor ini. Gejala dapat timbul akibat efek desakan massa terhadap jaringan sekitarnya dan pengaruhnya terhadap organ target. Tumor pituitari dapat mengakibatkan kekurangan atau kelebihan produksi hormon tertentu yang memengaruhi organ target.[1,3]

Pemeriksaan penunjang yang penting dilakukan untuk menegakkan diagnosis tumor pituitari adalah pemeriksaan radiologi dan patologi. MRI otak dan regio sella tursica dengan irisan multiplanar tipis menghasilkan penampang aksial, koronal, dan sagital struktur-struktur yang berada di sella tursica. Pemeriksaan histologis, elektromikroskopis, dan imunohistokimia lesi, yang kemudian dikorelasikan dengan kondisi klinis dan pemeriksaan radiologis akan menunjuang diagnosis.[1]

Penatalaksanaan tumor pituitari meliputi medikamentosa dan pembedahan. Obat-obatan yang diberikan ditentukan oleh gejala klinis, misalnya agonis reseptor dopamin untuk mengatasi prolaktinoma, atau terapi penggantian hormon jika terdapat defisiensi atau tidak adanya hormon tertentu. Terdapat berbagai metode pembedahan untuk mengakses area sella, salah satunya adalah endoskopi dengan pendekatan transnasal.[1]

Referensi

1. Kattah JC. 2018. Pituitary Tumors. https://emedicine.medscape.com/article/1157189-overview
2. Lopes MBS. 2015. Pituitary Tumors Pathology. https://emedicine.medscape.com/article/1868045-overview
3. Melmed S. Pituitary tumors. Endocrinol Metab Clin North Am. 2015 Mar;44(1):1-9. doi: 10.1016/j.ecl.2014.11.004. PMID: 25732636; PMCID: PMC4351794.

Patofisiologi Tumor Pituitari

Artikel Terkait

  • Menangani Prolaktinoma Saat Kehamilan
    Menangani Prolaktinoma Saat Kehamilan
Diskusi Terbaru
dr.Saiful Bahri
Kemarin, 21:21
Sirkumsisi
Oleh: dr.Saiful Bahri
2 Balasan
Alo dokter, ijin sharing terkait penatalaksanaan sirkumsisi. Untuk penggunaan pehacain dengan kandungan lidocaine 20 mg + epinephrine 0,0125 mg atau...
Anonymous
Kemarin, 08:46
Pendekatan pasien dengan ide bunuh diri di telemedicine
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo, DokterMohon pendapat dan Diskusinya apabila kita mendapatkan pasien dengan ide bunuh diri di telemedicine, apakah TS ada tips dalam melakukan anamnesis...
dr.Nur Rachmawati Hanafiah
Kemarin, 04:50
Perawatan luka dekubitus pada penderita diabetes
Oleh: dr.Nur Rachmawati Hanafiah
2 Balasan
Izin bertanya, untuk luka seperti ini, terapi terbaik apa yang bisa dilakukan agar bisa mempercepat proses penyembuhan? Dan bagaimana cara perawatan luka...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.