Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Panduan E – Prescription Alomedika Tinea Corporis general_alomedika 2022-04-29T07:56:44+07:00 2022-04-29T07:56:44+07:00
Tinea Corporis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E – Prescription Alomedika

Panduan E – Prescription Alomedika Tinea Corporis

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Panduan e-prescription pada tinea corporis ini dapat digunakan oleh Dokter Umum saat hendak memberikan terapi medikamentosa secara online.

Tinea corporis adalah infeksi jamur superfisial pada badan atau kulit, selain yang melibatkan kulit kepala (tinea kapitis), jenggot (tinea barbae), wajah (tinea faciei), selangkangan (tinea cruris), tangan dan kaki (tinea manus dan tinea pedis), serta kuku (tinea unguium).[1,2]

Tanda dan Gejala

Pasien dengan tinea corporis biasanya mengeluhkan bercak merah yang gatal pada leher, punggung, dan perut.[1,3-5]

Pada pemeriksaan fisik, dapat ditemukan lesi tunggal atau multipel, bersisik, dan berbatas tegas. Lesi berkembang secara sentrifugal dengan central healing pada inti dan bagian tepi lesi lebih aktif.[1,3-5]

Peringatan

Pemberian griseofulvin, ketoconazole, itraconazole dan terbinafine dikontraindikasikan pada pasien yang memiliki hipersensitivitas pada obat tersebut, dan bersifat hepatotoksik sehingga tidak boleh diberikan pada pasien yang memiliki gangguan hati. Alternatif yang dapat digunakan adalah antifungal topikal seperti olyenes, azoles (imidazoles) atau allylamines. [6-12]

Griseofulvin dapat menurunkan efikasi kontrasepsi oral, sehingga kontrasepsi tambahan, yaitu kondom, perlu diberikan pada pasien yang menggunakan kontrasepsi oral. Kontrasepsi tambahan perlu dilanjutkan sampai 1 bulan setelah terapi griseofulvin dihentikan. Pasien laki-laki yang hendak mengonsumsi griseofulvin sebaiknya tidak sedang menjalani program hamil dalam 6 bulan ke depan. Griseofulvin juga dikontraindikasikan pada pasien porfiria dan cutanea tarda.[6,7]

Ketoconazole tidak boleh diminum bersamaan dengan benzodiazepine karena dapat meningkatkan konsentrasi plasma dan efek sedasi.[8] Ketoconazole tidak boleh diminum bersamaan dengan inhibitor HMG-Coa reduktase karena dapat menyebabkan miopati. Ketoconazole tidak boleh diberikan pada pasien yang mendapat pengobatan antiaritmia, cisapride, pimozide, guanidine, and ranolazine karena dapat menyebabkan pemanjangan interval QT dan torsade de pointes.[8]

Itraconazole tidak boleh diberikan pada pasien gagal jantung karena efek kardiotoksiknya. Itraconazole tidak boleh diminum bersamaan dengan terfenadin, astemizol, cisapride, karena dapat menyebabkan gangguan irama jantung.

Itraconazole juga dapat menyebabkan efek sedatif yang lebih panjang saat diminum bersamaan dengan midazolam atau triazolam. Itraconazole juga dapat meningkatkan efek obat antidiabetik sehingga menyebabkan hipoglikemia berat. [9]

Rujukan perlu dilakukan apabila:

  • Tidak sembuh dalam 10–14 hari
  • Terdapat imunodefisiensi
  • Terdapat penyakit penyerta yang memerlukan multifarmaka[4-5]

Medikamentosa

Terapi tinea corporis berbeda pada dewasa dan anak. Pada dewasa, pilihan medikamentosa dapat berupa topikal atau oral, tergantung pada luas lesi dan penyakit penyerta. Sedangkan untuk tinea corporis pada anak, pengobatan menggunakan obat topikal.

Dewasa

Terapi lini pertama untuk lesi terbatas adalah:

  • Terbinafine 1% krim atau solusio dioles 2 kali sehari hingga 2 minggu, atau
  • Butenafine 1% krim dioles 1 kali sehari selama 2 minggu, atau
  • Naftifine 1% krim atau gel dioles 2 kali sehari hingga 2 minggu

Terapi lini kedua untuk lesi terbatas adalah:

  • Clotrimazole 1% (krim, losion) dioles 2 kali sehari hingga 4–6 minggu, atau

  • Miconazole 1% (cream, losion) dioles 2 kali sehari hingga 4–6 minggu, atau

  • Econazole 1% krim, dioles 1 x sehari hingga 4–6 minggu, atau
  • Sertaconazole 1% krim, dioles 1 x sehari selama 2 minggu, atau
  • Luliconazole 1% krim atau losion, dioles 1 x sehari hingga 2 minggu[13-16]

Terapi oral dipilih sebagai lini pertama pada lesi yang luas, pasien dengan imunosupresi, resistensi terhadap antijamur topikal, dan pasien dengan komorbiditas tinea kapitis atau tinea unguium.

Terapi lini pertama:

  • Terbinafine 250 mg sekali sehari selama 2–4 minggu

Terapi lini kedua:

  • Fluconazole 200 mg, peroral 1x seminggu selama 2–4 minggu, atau
  • Itraconazole 200 mg, peroral, 2 x sehari selama 1–2 minggu, atau
  • Griseofulvin 500 mg, peroral, 1x sehari selama 8 minggu[13-16]

Anak

Terapi yang dipilih pada anak adalah obat topikal:

  • Terbinafine 1% krim atau solusio dioles 2 x sehari selama 2 minggu
  • Butenafine 1% krim dioles 1 x sehari selama 2 minggu
  • Clotrimazole 1% krim atau losion dioles 2 x sehari selama 2 minggu
  • Miconazole 1% (cream, lotion) dioles 2 x sehari selama 2 minggu[17,18]

Penggunaan pada Kehamilan

Penggunaan antijamur dikontraindikasikan pada kehamilan karena efek toksisitas pada janin, kecuali terbinafine yang memiliki kategori B menurut FDA. Antifungal topikal dapat diberikan juga pada kehamilan.[19-21]

 

Ditulis oleh: dr. Nailla Fariq

Referensi

1. Garrett Yee; Ahmad M. Al Aboud. Tinea Corporis. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544360/
2. Kareema Amine Alkhafajii and Huda Hadi Alhassnawei. A Clinical-Mycological and Immunological Study of a Wide Spread Tinea Corporis. 2014. https://www.imedpub.com/articles/a-clinicalmycological-and-immunologicalstudy-of-a-wide-spread-tinea-corporis.pdf
3. Shweta Shukla. Tinea Corporis. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1091473-overview
4. PB IDI. Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Cetakan ke - 2. Jakarta 2017.
5. Budimulja U. Mikosis dalam : Djuanda a, Hamzah M, Alsah S. Editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi ke.6. Jakarta: Badan Penerbit FK UI.2010, 98-99.
6. Jazmine M, Olson and Todd Troxell. Griseofulfin. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537323/.
7. Australian Product Information. Grisovin (Griseofulvin). 2019. https://www.ebs.tga.gov.au/ebs/picmi/picmirepository.nsf/pdf?OpenAgent&id=CP-2009-PI-00933-3&d=201908261016933
8. Hadeer Sinawe and Damian Casadeus. Ketoconazole. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559221/
9. Heidi Kum and Roopma Wadhwa. Itraconazole. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557874/
10. Luke Maxfield; Charles V. Preuss; Rene Bermudez. Terbinafine. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545218/
11. Mycoses study group. Antifungal dosing in hepatic failure. 2020. https://drfungus.org/knowledge-base/antifungal-dosing-hepatic-failure/
12. Mycoses study group. Drugs Archives. 2020. https://drfungus.org/knowledge-base-category/drugs/
13. KENG-EE THAI. Therapies for Commoncutaneous Fungal Infections. 2014. https://medicinetoday.com.au/sites/default/files/cpd/MT2014-06-035-THAI.pdf
14. Shweta Shukla. Tinea Corporis. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1091473-overview
15. Alok Kumar Sahoo and Rahul Mahajan. Management of tinea corporis, tinea cruris, and tinea pedis: A comprehensive review. 2016. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4804599/
16. Perkumpulan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia. Jakarta;2017.
17. Canadian Pediatric Society. Antifungal agents for common outpatient paediatric infections. 2019. https://www.cps.ca/en/documents/position/antifungal-agents-common-infections
18. Mark D. anDrews and Marianthe Burns. Common Tinea Infections in Children. 2008. https://www.aafp.org/afp/2008/0515/afp20080515p1415.pdf
19. Benoît Pilmis, Vincent Jullien, Jack Sobel et all. Antifungal drugs during pregnancy: an updated review. 2015. https://academic.oup.com/jac/article/70/1/14/2911295
20. V.M. Patel, R.A. Schwartz, W.C. Lambert. Topical antiviral and antifungal medications in pregnancy: a review of safety profiles. 2017. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/jdv.14297.
21. Drugs[dot]com. Terbinafine Pregnancy and Breastfeeding Warnings. 2020. https://www.drugs.com/pregnancy/terbinafine.html

Edukasi dan Promosi Kesehatan Ti...

Artikel Terkait

  • Faringitis Akut – Panduan E-Prescription Alomedika
    Faringitis Akut – Panduan E-Prescription Alomedika
  • Hordeolum - Panduan e-prescription Alomedika
    Hordeolum - Panduan e-prescription Alomedika
  • Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
    Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
  • Insect Bite – Panduan E-Prescription Alomedika
    Insect Bite – Panduan E-Prescription Alomedika
  • Pilihan Antijamur Topikal dan Sistemik yang Aman pada Kehamilan
    Pilihan Antijamur Topikal dan Sistemik yang Aman pada Kehamilan

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
19 hari yang lalu
Pasien Laki laki usia 26 tahun dengan keluhan gatal di dada dan punggungnya sudah 1 bulan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok..Izin diskusiLaki laki usia 26 tahun datang dengan keluhan gatal di dada dan punggungnya +/- 1 bulan ini. Gatal disertai dengan munculnya ruam ruam...
Anonymous
02 Mei 2022
Pasien dengan merah seluruh tubuh
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Ijin tanya dokter2 skalian,seluruh badan merah dan gatal. Awal nya hny bbrp bagian saya,lama2 bercak merah.kira2 di beri steroid saja apa cukup?atau ada...
Anonymous
21 Februari 2022
Pasien laki-laki usia 30 tahun dengan gatal pada kedua lengan atas
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo dok.Izin bertanya.Lk, usia 30 tahun, pekerjaan buruh pabrik.Datang dengan keluhan gatal di kedua lengan atas selama 2 bulan ini. Riwayat mengganti...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.