Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Tinea Corporis general_alomedika 2022-04-29T07:56:09+07:00 2022-04-29T07:56:09+07:00
Tinea Corporis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E – Prescription Alomedika

Diagnosis Tinea Corporis

Oleh :
Rainey Ahmad Fajri Putranta
Share To Social Media:

Diagnosis tinea corporis dapat ditegakkan secara klinis. Namun, pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH dapat mengonfirmasi diagnosis.

Anamnesis

Pada tinea corporis, keluhan utama biasanya adalah adanya lesi annular di badan yang berwarna merah, bersisik, dan gatal. Tanyakan juga faktor risiko pada pasien, seperti riwayat paparan dengan orang yang dicurigai menderita dermatofitosis maupun benda kepemilikan mereka, tinggal di daerah yang hangat dan lembab, serta riwayat gangguan imun seperti diabetes mellitus, HIV, dan keganasan. [1,8]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan kulit akan didapatkan karakteristik lesi berbentuk annular, satu ataupun multipel, berukuran 1-5cm, memiliki central healing, dan eritema difus di sekitar lesi. Pada pasien juga bisa ditemukan tanda ekskoriasi karena pasien menggaruk lesi.

Selain beberapa hal diatas, tinea corporis dapat disertai dengan pustula dan krusta. Dapat ditemukan pula hiperpigmentasi atau hipopigmentasi pasca inflamasi. [1,2,8]

Diagnosis Banding

Diagnosis tinea corporis cukup mudah ditegakkan. Namun penyakit ini dapat didiagnosis banding dengan tinea versicolor dan pitiriasis alba. Pemeriksaan penunjang, yaitu kerokan kulit dan kultur dapat dilakukan untuk mengeksklusi diagnosis banding.

Tinea Versicolor

Pada pasien dengan tinea versicolor dapat dijumpai makula hipopigmentasi, hiperpigmentasi, dan disertai skuama halus. Lesi tidak memiliki central healing.

Pitiriasis Alba

Pitiriasis alba merupakan penyakit kulit yang sering timbul pada anak-anak dan remaja. Lesi awalnya berupa makula berskuama dengan warna kemerahan dan batas tidak tegas, yang kemudian menghilang dan meninggalkan bekas hipopigmentasi. Predileksi pityriasis alba adalah di wajah, lengan atas, leher, dan bahu.

Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis tinea corporis dapat ditegakkan secara klinis. Pemeriksaan penunjang yang paling sering dilakukan untuk diagnosis tinea corporis adalah pemeriksaan mikroskop kerokan kulit. Sedangkan pemeriksaan lainnya dilakukan apabila terapi tidak efektif dan menyingkirkan diagnosis banding.

Pemeriksaan Mikroskop

Sebelum dilakukan pemeriksaan dengan mikroskop, harus dilakukan pengambilan sampel dengan kerokan kulit. Kerokan kulit dapat diambil dari batas lesi. Hal tersebut dilakukan karena bagian pinggir lesi dianggap paling aktif sehingga kemungkinan lebih banyak hifa dapat terlihat melalui mikroskop.

Setelah kerokan kulit dilakukan, kerokan tersebut dicampur dengan KOH 10-20% dan dipanaskan sedikit di atas api. Hasil kerokan akan menunjukkan adanya hifa. Penggunaan KOH dimaksudkan untuk memperlunak keratin, sehingga dermatofit dapat terlihat dengan jelas. [2,8]

Kultur

Kultur tidak selalu dilakukan pada tinea corporis. Hal ini hanya dilakukan jika pasien tidak berespon dengan pengobatan. Media yang biasa digunakan pada kultur adalah agar dekstros sabouraud. Pada kultur, tergantung spesies yang menginfeksi, dapat ditemukan mikrokonidia dan makrokonidia disertai dengan pigmentasi dan topografi.

Kultur dikatakan tidak tumbuh apabila tidak terdapat pertumbuhan dalam 4 minggu di suhu ruangan (20-25 C). [1,2,8,13]

Histopatologi

Sampel histopatologi yang diambil dari biopsi kulit dapat dilakukan pada lesi yang atipikal atau persisten. Pewarnaan dilakukan dengan dengan asam Schiff periodik untuk menunjukkan dinding sel dermatofit pada kulit. Dapat ditemukan dermatofit berwarna pink di stratum korneum. [1,2]

Referensi

1. Ely JW, Rosenfeld S, Seabury Stone Ma. Diagnosis and management of tinea infections. American family physician. 2014 Nov 15;90(10).
2. Wolff K, Goldsmith L, Katz S, Gilchrest B, Paller AS, Leffell D. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine, 8th Edition. New York: McGraw-Hill, 2011.
8. Sahoo AK, Mahajan R. Management of tinea corporis, tinea cruris, and tinea pedis: A comprehensive review. Indian dermatology online journal. 2016 Mar;7(2):77.
13. Levitt JO, Levitt BH, Akhavan A, Yanofsky H. The sensitivity and specificity of potassium hydroxide smear and fungal culture relative to clinical assessment in the evaluation of tinea pedis: a pooled analysis. Dermatology research and practice. 2010;2010.

Epidemiologi Tinea Corporis
Penatalaksanaan Tinea Corporis

Artikel Terkait

  • Pilihan Antijamur Topikal dan Sistemik yang Aman pada Kehamilan
    Pilihan Antijamur Topikal dan Sistemik yang Aman pada Kehamilan
  • Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
    Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
Diskusi Terkait
dr. Panji Harry Priya Nugraha
7 hari yang lalu
Bercak putih, gatal, disertai kemerahan di badan bayi usia 11 bulan
Oleh: dr. Panji Harry Priya Nugraha
6 Balasan
Alo dok izin diskusi kasis, pasien bayi 11 bulan dibawa orangtuanya dengan bercak putih dan gatal sejak 1 bulan disertai kemerahan di daerah kemaluan.Awalnya...
Anonymous
14 hari yang lalu
Lesi suspek tinea corporis yang tidak hilang
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter.Saya punya pasien dengan keluhan gatal di kaki usia 29 th, seorang wanita.Lesi berbentuk bulat berbatas tegas, awalnya terasa gatal.Pada awal...
Anonymous
28 hari yang lalu
Ruam merah yang terasa perih dan gatal pada kulit di bawah payudara
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokIzin berdiskusiPasien wanita umur 55 th, dengan keluhan ruam merah pada kulit di bawah payudara, terasa perih dan gatal, timbul ruam merah sejak 2 mg...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.