Etiologi Tinea Corporis
Terdapat 3 etiologi tinea corporis, yaitu Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton. Ketiga jamur ini disebut dengan dermatofit. Trichophyton rubrum dan Trichophyton interdigitale merupakan etiologi tersering pada tinea corporis. Pada beberapa daerah, seperti Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Asia-Pasifik, Trichophyton concentricum merupakan penyebab yang sering ditemukan. Microsporum canis merupakan penyebab tinea yang dapat menyebar ke anak-anak dari hewan domestik. Spesies microsporum lainnya yang dapat ditemukan dari tanah maupun hewan adalah Microsporum gypseum. [2,5,7-9]
Faktor Risiko
Faktor risiko berperan penting dalam kejadian tinea corporis. Infeksi jamur, tidak seperti infeksi bakteri dan virus yang mudah menyebar dan menyebabkan penyakit, tidak dapat berkembang tanpa lingkungan yang memadai serta kontak langsung terhadap etiologi. Berikut merupakan faktor risiko pada tinea corporis:
- Lingkungan yang hangat dan lembab
- Kontak dengan manusia dan hewan yang terjangkit dermatofit
- Paparan tanah yang terkontaminasi dan fomit (benda yang dapat membawa infeksi seperti baju, sprei, tikar atletik, dan furniture)
- Paparan rekreasional dan okupasional, misal pada gulat
- Gangguan sistem imun, misal pada diabetes mellitus, limfoma, dan pasien usia tua [1,8]