Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Tinea Corporis general_alomedika 2022-05-13T15:29:11+07:00 2022-05-13T15:29:11+07:00
Tinea Corporis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E – Prescription Alomedika

Penatalaksanaan Tinea Corporis

Oleh :
Rainey Ahmad Fajri Putranta
Share To Social Media:

Penatalaksaan tinea corporis adalah dengan pemberia antifungal. Antifungal yang diutamakan adalah sediaan topikal, namun jika manifestasi ekstensif dapat diberikan antifungal sistemik.

Antifungal

Pemberian antifungal pada pasien tinea corporis dapat secara topikal maupun oral. Pemberian antifungal topikal merupakan penatalaksanaan lini pertama pada pasien tinea corporis. [8,14]

Terdapat beberapa skenario kapan antifungal oral diberikan, antara lain:

  • Dermatofitosis di >1 daerah pada tubuh
  • Tinea corporis yang ekstensif atau yang tidak respon dengan antifungal topikal [8]

Topikal

Antifungal topikal yang bisa digunakan untuk tinea corporis antara lain :

  • Terbinafin 1% : krim 1-2x1 hari selama ≥1 minggu, atau solusio 1x1 hari selama 2 minggu
  • Butenafin 1% krim : 1x1 hari, selama 2 minggu
  • Ketoconazole 2% krim : 1x1 hari, selama 2 minggu

  • Econazol 1% krim : 1x1 hari, selama 2 minggu
  • Sulconazol 1% krim : 1x1 hari, selama 3 minggu
  • Klotrimazol 1% krim : 2x1 hari selama 4 minggu, bisa untuk anak <12 tahun
  • Mikonazol 0,25% (salep) atau 2% (aerosol, krim, lotio, bubuk, tinctura) : 2x1 hari selama 2 minggu, bisa untuk anak <12 tahun

Pemberian antifungal dilakukan pada lesi dan 2 cm pada jaringan normal sekitar lesi dan dilanjutkan 1 minggu setelah lesi sembuh. [8]

Oral

Antifungal oral yang bisa digunakan untuk tinea corporis adalah:

  • Griseofulvin 500mg/hari selama 2-4 minggu
  • Terbinafin 250 mg sekali sehari
  • Itrakonazole 100-200 mg sekali sehari selama 1 minggu

Pada pemberian griseofulvin oral, harus diketahui bahwa terdapat kontraindikasi pada pasien yang hamil, porfiria, gagal hati, serta alergi terhadap obat ini atau komponennya. [8]

Disisi lain, terbinafin serta itrakonazol oral, tidak dapat diberikan pada pasien dengan gangguan ginjal dan hati. Itrakonazol harus digunakan dengan hati-hati pada pasien yang menggunakan statin, karena memiliki interaksi dimana dapat mengganggu metabolisme statin. Suatu penelitian juga menyebutkan bahwa penggunaan keduanya dapat menyebabkan rhabdomyolisis. [15,16]

Referensi

8. Sahoo AK, Mahajan R. Management of tinea corporis, tinea cruris, and tinea pedis: A comprehensive review. Indian dermatology online journal. 2016 Mar; 7(2): 77.
14. Kaushik N, Pujalte GG, Reese ST. Superficial fungal infections. Primary Care: Clinics in Office Practice. 2015 Dec 1;42(4):501-16.
15. Dybro AM, Damkier P, Rasmussen TB, Hellfritzsch M. Statin-associated rhabdomyolysis triggered by drug–drug interaction with itraconazole. BMJ case reports. 2016 Sep 7;2016:bcr2016216457.
16. Lohitnavy M, Methaneethorn J, Chiang-Ngernthanyakool R, Tongpeng W, Chan-Im D, Phaohorm S. Pharmacokinetic model for the inhibition of simvastatin metabolism by itraconazole. In2015 37th Annual International Conference of the IEEE Engineering in Medicine and Biology Society (EMBC) 2015 Aug 25 (pp. 3246-3249). IEEE.

Diagnosis Tinea Corporis
Prognosis Tinea Corporis

Artikel Terkait

  • Pilihan Antijamur Topikal dan Sistemik yang Aman pada Kehamilan
    Pilihan Antijamur Topikal dan Sistemik yang Aman pada Kehamilan
  • Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
    Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
Diskusi Terkait
Anonymous
26 hari yang lalu
Pasien dengan merah seluruh tubuh
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Ijin tanya dokter2 skalian,seluruh badan merah dan gatal. Awal nya hny bbrp bagian saya,lama2 bercak merah.kira2 di beri steroid saja apa cukup?atau ada...
Anonymous
21 Februari 2022
Pasien laki-laki usia 30 tahun dengan gatal pada kedua lengan atas
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo dok.Izin bertanya.Lk, usia 30 tahun, pekerjaan buruh pabrik.Datang dengan keluhan gatal di kedua lengan atas selama 2 bulan ini. Riwayat mengganti...
Anonymous
24 Agustus 2021
Kapan diperlukan penanganan sistemik untuk penyakit tinea corporis - Kulit Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dr. Fresa Sp.KK, Pada penyakit tinea corporis, kapan diperlukan treatment secara sistemik?Terima kasih dokter 

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.