Pendahuluan Tinea Pedis
Tinea pedis adalah infeksi dermatofita yang menular, terjadi pada telapak kaki dan area interdigitalis yang tumbuh dengan baik dalam kondisi lembab dan lebih banyak terjadi pada pria. [1,2]
Dermatofita merupakan golongan jamur yang membutuhkan keratin untuk pertumbuhannya, sehingga infeksi yang disebabkan oleh dermatofita akan menyerang jaringan yang mengandung keratin seperti kulit, rambut dan kuku. [3] Tinea pedis paling umum disebabkan oleh Tricophyton rubrum, T. interdigitale, Epidermophyton floccosum. [2,6]
Tinea pedis sering disebut sebagai Athlete’s foot karena tingginya angka kejadian pada kaki para atlit, hal ini dihubungkan dengan pemakaian sepatu yang tertutup pada kaki yang berkeringat sehingga menimbulkan lingkungan yang lembab dan memudahkan pertumbuhan jamur. [4]
Tinea pedis merupakan infeksi jamur yang mudah menular melalui kontak langsung pada kulit terinfeksi maupun kontak tidak langsung pada permukaan yang sudah terkontaminasi dengan jamur penyebab. [4] Diperkirakan sekitar 70% dari populasi akan mengalami tinea pedis dalam suatu titik dalam hidupnya. Prevalensi tertinggi dari tinea pedis terdapat pada usia 31-60 tahun dengan tingkat kejadian lebih tinggi pada pria dibanding wanita. [7]
Tinea pedis dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe yaitu tinea pedis interdigitalis, tinea pedis tipe moccasin, dan tinea pedis tipe vesikuler. [5] Gejala yang umum ditimbulkan oleh tinea pedis ialah rasa gatal, panas, dan ruam yang disertai sisik. Gejala dapat berbeda berdasarkan tipe dari tinea pedis itu sendiri. [5]
Diagnosis dari tinea pedis biasanya dapat ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik, namun diagnosis pasti dari tinea pedis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan mikroskopik dan kultur kulit. [2,5] Secara garis besar, pasien dengan tinea pedis interdigital dapat diobati dengan antifungal topikal. Pasien dengan tinea pedis moccasin, vesikuler atau ulseratif, atau tinea pedis persisten, akan memerlukan terapi antifungal sistemik (oral). [6,7]

- Tinea pedis dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe: tinea pedis interdigitalis, tinea pedis tipe moccasin, tinea pedis tipe vesikuler[7]
- Gejala yang umum ditimbulkan oleh tinea pedis ialah rasa gatal, panas, dan ruam yang disertai sisik. Gejala dapat berbeda berdasarkan tipe dari tinea pedis itu sendiri[7]
- Diagnosis dari tinea pedis biasanya dapat ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik, namun diagnosis pasti dari tinea pedis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan mikroskopik dan kultur kulit[2,7]
- Secara garis besar, pasien dengan tinea pedis interdigital dapat diobati dengan antifungal topikal. Pasien dengan tinea pedis moccasin, vesicular atau ulseratif, atau tinea pedis persisten, akan memerlukan terapi antifungal sistemik (oral)[4,6]