Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Pityriasis Rosea general_alomedika 2022-08-11T15:23:37+07:00 2022-08-11T15:23:37+07:00
Pityriasis Rosea
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Pityriasis Rosea

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Etiologi pityriasis rosea terutama diduga berhubungan dengan infeksi virus, tersering adalah human herpesvirus-6 dan 7. Beberapa faktor risiko pityriasis rosea, antara lain berusia antara 10–35 tahun, jenis kelamin perempuan, dan pasien dengan gangguan sistem imun.

Etiologi

Beberapa etiologi diusulkan sebagai dasar pityriasis rosea, antara lain infeksi human herpesvirus-6 dan 7 (HHV-6 dan HHV-7). Obat-obatan, misalnya captopril atau clozapine, serta vaksinasi, seperti vaksin polio atau vaksin hepatitis B, juga diduga berkaitan dengan etioloti pityriasis rosea.[1,3]

Infeksi Virus

Pityriasis rosea diduga memiliki etiologi terkait infeksi virus. Hal ini dibuktikan dengan berdasarkan adanya laporan transmisi antar anggota keluarga. Pada pemeriksaan mikroskopik terhadap lesi pityriasis rosea, ditemukan partikel menyerupai virus intranuklear dan intrasitoplasma. Peningkatan limfosit CD4 dan sel Langerhans di dermis juga mendukung etiologi infeksi virus.

Human herpesvirus-6 dan 7 (HHV-6 dan HHV-7) merupakan virus yang sering dihubungkan dengan pityriasis rosea. HHV-6 terutama menyerang anak di bawah usia 2 tahun, sedangkan HHV-7 lebih sering menyerang anak berusia sekitar 6 tahun. Pada anak-anak ini, akan tampak manifestasi klinis berupa roseola infantum atau eksantema subitum. Jika terjadi rekurensi pityriasis rosea di kemudian hari, kemungkinan dapat diakibatkan oleh reaktivasi HHV.

Selain infeksi HHV, terdapat beberapa jenis virus lain yang diduga berhubungan dengan munculnya pityriasis rosea, misalnya COVID-19 dan H1N1 influenza A.[1–3,8]

Obat-obatan dan Vaksinasi

Etiologi lain, seperti obat-obatan dan vaksin, berhubungan dengan erupsi menyerupai pityriasis rosea (pityriasis rosea-like eruption). Beberapa obat yang berhubungan dengan pityriasis rosea, antara lain metronidazole, isotretinoin, captopril, clonidine, barbiturat, agen anti-tumor necrosis factor, dan clozapine.

Vaksin yang berhubungan dengan kejadian pityriasis rosea adalah vaksin influenza, vaksin polio, vaksin difteri, vaksin BCG, vaksin hepatitis B, dan vaksin pneumokokus. Beberapa jenis vaksin COVID-19 dengan teknologi messenger ribonucleic acid (mRNA) juga dilaporkan berhubungan dengan pityriasis rosea.[1,3,9]

Faktor Risiko

Usia merupakan salah satu faktor risiko pityriasis rosea. Kelompok usia 10–35 tahun lebih berisiko untuk terkena pityriasis rosea. Jenis kelamin perempuan juga berisiko 1,5 kali lebih tinggi untuk terkena pityriasis rosea, dibanding laki-laki.[8,10]

Sebuah penelitian melaporkan bahwa orang kulit hitam di Brazil yang memiliki alel DQB104 lebih berisiko mengalami pityriasis rosea sebesar 4 kali lipat. Selain itu, pasien dengan kondisi imunitas terganggu, misalnya pasien immunocompromised atau pasien hamil, akan lebih rentan terkena pityriasis rosea.[7,8]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. Schwartz RA. Pityriasis rosea. Medscape. 2022 https://emedicine.medscape.com/article/1107532-overview#a3
2. Gomez JMV. Pityriasis rosea: diagnosis and treatment. Am Fam Physician. 2018;97(1):38-44. https://www.aafp.org/afp/2018/0101/p38.html
3. Nair PA, Le JK. Pityriasis rosea. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448091/
7. Drago F, Ciccarese G, Broccolo F, et al. The Role of Cytokines, Chemokines, and Growth Factors in the Pathogenesis of Pityriasis Rosea. Mediators of Inflammation. 2015 https://doi.org/10.1155/2015/438963
8. Oakley A. Pityriasis Rosea. Dermnet NZ. 2021. https://dermnetnz.org/topics/pityriasis-rosea
9. Buckley JE, Landis LN, Rapini RP. Pityriasis rosea-like rash after messenger RNA COVID-19 vaccination: A case report and review of the literature. JAAD Int. 2022 Jun;7:164-168. doi: 10.1016/j.jdin.2022.01.009.
10. Chhabra N, Prabha N, Kulkarni S, et al. Pityriasis Rosea: Clinical Profile from Central India. Indian Dermatol Online J. 2018 Nov-Dec;9(6):414-417. doi: 10.4103/idoj.IDOJ_12_18.

Patofisiologi Pityriasis Rosea
Epidemiologi Pityriasis Rosea

Artikel Terkait

  • Manifestasi Kulit pada COVID-19
    Manifestasi Kulit pada COVID-19
Diskusi Terkait
Anonymous
24 Agustus 2021
Diagnosis Banding Pityriasis Rosea - Kulit Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo, dr. Fresa, Sp.KKIzin bertanya, Dok. Bila pasien memiliki ruam mirip pityriasis rosea di badan tetapi tidak memiliki herald patch yang jelas, kira-kira...
dr. Aditya Iqbal Maulana
13 April 2020
Pasien laki-laki usia 28 th memiliki riwayat dermatitis atopik dan ptyriasis rosea datang dengan keluhan muncul bercak kemerahan pada kaki dan tangan
Oleh: dr. Aditya Iqbal Maulana
2 Balasan
Alodokter! Ijin mengajak TS berdiskusi, pasien laki laki usia 28 tahun dengan riwayat atopik ( ), memiliki riwayat pernah konsultasi dengan drSpDV dan...
dr.tri putri manhusni
29 Februari 2020
Pasien laki-laki usia 25 tahun dengan keluhan bintik-bintik di seluruh tubuh
Oleh: dr.tri putri manhusni
14 Balasan
Assalamu'alaikum ijin nnya ts, pasien umur 25 tahun kulit bintik2 pada pada tubuh seperti gambar diatas, awalnya bintik2 nya dikit lama kelamaan menyebar ke...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.