Pendahuluan Pityriasis Rosea
Pityriasis rosea (PR) adalah kelainan papula-skuamosa yang bersifat akut dan self-limiting. Tanda klinis khas pada pityriasis rosea adalah lesi primer pada kulit berupa plakat eritematosa berbentuk lingkaran atau oval (herald patch). Lesi primer kemudian akan diikuti dengan erupsi sekunder yang berukuran lebih kecil dalam waktu 2-21 hari. Predileksi lesi pityriasis rosea adalah pada batang tubuh (dada dan punggung) dan ekstremitas bagian proksimal dengan susunan lesi seperti pohon natal. Insidensi pityriasis rosea berkisar antara 0,5-2%, lebih sering dijumpai pada pasien berusia 15-30 tahun. [1,2]
Penyebab pityriasis rosea belum diketahui pasti, namun diduga berkaitan dengan infeksi, atopik, dan autoimun. Diagnosis dilakukan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan lesi kulit. Gambaran dermoskop akan menunjukkan lesi dengan dasar kemerahan, berskuama keputihan pada tepi (colarette sign), dan bercak-bercak pembuluh darah yang iregular dan patchy.
Tata laksana pityriasis rosea lebih bersifat simtomatik yakni dengan pemberian pelembap kulit, antihistamin, dan steroid topikal. Pemberian antibiotik dan antiviral tertentu dapat mempercepat penyembuhan lesi dan mengurangi rasa gatal. Terapi ultraviolet B narrowband juga dapat digunakan sebagai terapi, bila pemberian medikamentosa tidak mengurangi gejala. [3-5]