Etiologi Furunkulosis
Etiologi paling sering dari furunkulosis adalah Staphylococcus aureus. Bakteri lain yang juga bisa menyebabkan furunkulosis adalah Enterobacteriaceae sp, Enterococci sp, Corynebacterium sp, S. epidermidis, dan S. pyogenes. [1,2,6,8-10]
Faktor Risiko
Kontak fisik langsung dengan individu yang terinfeksi, terutama anggota keluarga atau petugas kesehatan, adalah faktor risiko utama terjadinya furunkulosis. Adanya penyakit kulit seperti dermatitis atopik, luka kronis, atau ulkus tungkai juga meningkatkan risiko kolonisasi bakteri dan furunkulosis.
Defisiensi mannose binding lectin dan gangguan fungsi neutrofil pada individu dengan retardasi mental juga dikaitkan dengan timbulnya furunkulosis. Selain itu, obesitas dan gangguan hematologi juga merupakan faktor predisposisi furunkulosis.
Faktor yang meningkatkan risiko rekurensi furunkulosis adalah riwayat keluarga, anemia, penggunaan antibiotik sebelumnya, diabetes mellitus, riwayat rawat inap, lesi multipel, kebersihan diri yang buruk, dan komorbiditas. [1]