Patofisiologi Furunkulosis
Patofisiologi furunkulosis adalah masuknya patogen, paling sering bakteri Staphylococcus aureus, ke dalam folikel rambut melalui jaringan kulit yang terbuka. Staphylococcus aureus merupakan bakteri komensal kulit. Namun, jika bakteri Staphylococcus aureus masuk melalui jaringan kulit yang terbuka, akan terjadi reaksi inflamasi lokal sebagai mekanisme pertahanan tubuh. [5,6]
Saat patogen masuk ke folikel rambut melalui jaringan kulit yang terbuka, sel-sel imun seperti makrofag dan sel mast akan teraktivasi dan mengeluarkan sitokin. Sisa-sisa sel imun, jaringan nekrotik, dan reaksi peradangan menyebabkan timbulnya abses. [1,2,5,6]
Pada individu muda sehat, umumnya furunkulosis dapat sembuh tanpa sekuele. Namun, rekurensi juga cukup sering dilaporkan. Penyebab rekurensi belum diketahui pasti, tetapi diduga berkaitan dengan kolonisasi S. aureus. Faktor yang dapat meningkatkan risiko rekurensi antara lain riwayat keluarga dengan furunkulosis, anemia, riwayat penggunaan antibiotik, diabetes mellitus, riwayat rawat inap, kebersihan diri yang buruk, serta komorbiditas. [1,7]