Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
  • Diskusi Dokter
  • SKP Online
Penatalaksanaan Furunkulosis general_alomedika 2022-03-16T09:30:35+07:00 2022-03-16T09:30:35+07:00
Furunkulosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Furunkulosis

Oleh :
dr. Agnes Tjakrapawira
Share To Social Media:

Penatalaksanaan furunkulosis melibatkan modalitas farmakologi dan nonfarmakologi. Modalitas farmakologi yang terpenting adalah pemberian antibiotik. Pemilihan antibiotik perlu mempertimbangkan kemungkinan infeksi  methicillin resistant S. aureus (MRSA). [3] Antibiotik yang tidak tepat meningkatkan risiko rekurensi dan penyebaran. [2,3,6,11] Tata laksana nonfarmakologi melibatkan drainase abses dan perawatan luka. [1,2,11]

Terapi Farmakologis

Antibiotik spektrum luas dipertimbangkan pada kasus rekuren atau nodul berada di berbagai bagian tubuh yang bertumbuh secara cepat dalam waktu yang singkat. Indikasi lain adalah adanya penyakit sistemik, pasien imunosupresi, usia sangat muda atau lanjut, dan lokasi lesi di area yang sulit untuk dilakukan insisi seperti wajah, tangan, atau kelamin. Antibiotik juga perlu dipertimbangkan jika furunkulosis tidak membaik setelah insisi dan drainase.

Pilihan antibiotik untuk furunkulosis menurut Infectious Disease Society of America adalah clindamycin, kotrimoksazol, tetrasiklin, doxycycline, dan linezolid secara per oral untuk pasien rawat jalan.

Pada pasien rawat inap dengan infeksi komplikata, selain dari debridemen dan antibiotik spektrum luas, pemberian terapi empiris MRSA perlu dipertimbangkan sembari menunggu hasil kultur. Antibiotik yang dapat diberikan adalah vancomycin 1 gram 2 kali sehari secara intravena, linezolid 600 mg 2 kali sehari intravena, daptomycin 4 mg/kgbb/dosis sekali sehari intravena, atau clindamycin 600 mg intravena 3 kali sehari. Antibiotik diberikan selama 7-14 hari sesuai respon klinis pasien. [1,2]

Dekolonisasi

Dekolonisasi dipertimbangkan pada pasien dengan furunkulosis rekuren. Dekolonisasi dengan antibiotik sistemik tidak direkomendasikan.

Dekolonisasi dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik topikal selama 5-10 hari. Antibiotik yang dapat digunakan adalah mupirocin topikal dua kali sehari di lubang hidung, disertai dengan mandi menggunakan sabun chlorhexidine 4%. Selain itu, kumur-kumur menggunakan cairan chlorhexidine 0,2% sebanyak 3 kali sehari dilaporkan efektif mengurangi flora faringeal. [1]

Terapi Nonfarmakologis

Kasus furunkulosis pada orang dewasa sehat biasanya sembuh dengan sendirinya. Namun, menjaga kebersihan daerah infeksi dan memberi kompres menggunakan air hangat dapat membantu penyembuhan luka. [3,11]

Luka ditutup dengan pembalut yang kering dan bersih. Jaga kebersihan tangan dan tubuh dengan mandi secara teratur dan mencuci tangan atau menggunakan gel antibakteri terutama sebelum menyentuh area luka.

Penggunaan alat cukur berulang atau bersama orang lain tidak direkomendasikan. Selain itu, untuk menghindari penyebaran infeksi, jangan gunakan linen atau handuk berbarengan dengan orang lain. [1]

Pembedahan

Insisi dan drainase dilakukan untuk evakuasi pus. Insisi dan drainase tanpa pemberian antibiotik dapat dilakukan pada lesi soliter. [1-3]

Referensi

1. Ibler K, Kromann C. Recurrent furunculosis – Challenges and management: a review. Clinical, Comestic and Investigational Dermatology. 2014; 7: 59-64. Doi: 10.2147/CCID.S35302.
2. Atanaskova N, Tomecki K. Innovative Management of recurrent Furunculosis. 2010. Dermatol Clin 28 (2010) 479–487 doi:10.1016/j.det.2010.03.013
3. Bijen E, Paget J, Heijer C, Stobberingh E, Bruggeman C, Schellevis F. Evidence-based primary care treatment guidelines for skin infections in Europe A comparative analysis. The European Journal of General Practice, 20:4, 294-300, DOI: 10.3109/13814788.2013.872621.
6. Nowicka D, Grywalska E, Hymos A, Meilnik M, Rolinski J. Possible Immunomodulating Effect of Retinol on Cytokines Secretion in Patients with Recurrent Furunculosis. Archivum Immunologiae et Therapiae Experimentalis (2018) 66:73–79. doi: 10.1007/s00005-017-0483-5.
11. Miller L, Eisenberg D, Lui H, Chang C, Wang Y, Luthra R, Wallace A, Fang C, Singer J, Suaya J. Incidence of skin and soft tissue infections in ambulatory and inpatient settings, 2005–2010 BMC Infectious Diseases (2015) 15:362 DOI 10.1186/s12879-015-10710

Diagnosis Furunkulosis
Prognosis Furunkulosis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 21:27
Wound dehiscence post sectio caesarean
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin konsultasi dok. Saya dapat pasien post SC dan buka jahitan hari kamis. Di H-3 post buka jahitan itu luka nya ada yg terbuka + pus dok....
Anonymous
Kemarin, 10:24
Pemberian asam folat pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter izin diskusi ibu hamil sebaiknya sampai kapan diberikan asam folat? Jika lebih dari 3 bulan kehamilan apakah masih efektif diberikan? Terimakasih
Anonymous
Kemarin, 09:09
Antibiotik untuk diare berlendir
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, mengingat sulit untuk mengetahui penyebab pasti bakteri pada pasien dengan diare berlendir, apa golongan antibiotik yang cukup mumpuni untuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.