Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Skabies general_alomedika 2019-11-29T15:47:07+07:00 2019-11-29T15:47:07+07:00
Skabies
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Pendahuluan Skabies

Oleh :
dr. Afiffa Mardhotillah
Share To Social Media:

Skabies, atau dikenal sebagai kudis, merupakan penyakit kulit yang sangat gatal, disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap parasit Sarcoptes scabiei var hominis dan produknya, seperti telur, feses, saliva, atau produk sekretori lainnya. Penyakit ini bersifat menular dan umumnya menyerang sekelompok orang, misalnya pada perkampungan padat penduduk atau penghuni asrama. [1]

Parasit Sarcoptes scabiei berukuran kecil dengan panjang sekitar 0,5 mm dan sulit diidentifikasi tanpa penggunaan kaca pembesar. Skabies betina tinggal di terowongan di bawah kulit, di mana mereka bertelur dan berkembang biak. Baik parasit skabies sendiri maupun produk yang dihasilkannya dapat menyebabkan reaksi alergi yang bermanifestasi sebagai makula kemerahan atau papul eritem dan memberikan rasa sangat gatal. Tungau skabies tidak menyebabkan infeksi, namun kebiasaan menggaruk yang hebat karena rasa gatal yang ditimbulkan tungau skabies dapat berujung pada infeksi sekunder. [2]

Sumber: AR Walker, Wikimedia commons, 2006. Sumber: AR Walker, Wikimedia commons, 2006.

Infestasi skabies sering dikaitkan dengan kondisi sosial ekonomi yang rendah, lokasi dan kebersihan tempat tinggal, serta kebiasaan higiene yang buruk. [1] Cara penularan penyakit ini adalah melalui kontak, baik langsung maupun tidak langsung. Kontak tidak langsung umumnya jarang terjadi, kecuali bila pasien menderita skabies berkrusta / skabies Norwegia. Kontak langsung didapatkan melalui sentuhan kulit, misalnya berjabat tangan, tidur bersama, maupun hubungan seksual. Sementara itu, kontak tidak langsung (melalui benda) dapat terjadi pada kondisi bertukar handuk, seprei, bantal, serta pakaian. Umumnya penularan terjadi disebabkan oleh Sarcoptes scabiei betina yang sudah dibuahi atau dapat pula dalam bentuk larva. [1-3]

Terdapat 4 gejala klinis utama skabies yang dikenal sebagai tanda kardinal, yaitu :

  1. Pruritus nokturna, munculnya rasa gatal pada malam hari akibat aktivitas tungau yang lebih tinggi pada suhu lembab dan panas
  2. Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, misalnya dalam sebuah keluarga, perkampungan padat penduduk, maupun orang yang tinggal dalam satu asrama
  3. Adanya terowongan (kunikulus) pada daerah predileksi yang berwarna putih atau keabu-abuan. Daerah predileksi yang dimaksud yaitu sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, aerola mamae (pada wanita), umbilikus, bokong, genitalia eksterna dan perut bagian bawah pada pria
  4. Ditemukannya tungau hidup minimal 1

Diagnosis skabies dapat ditegakkan bila ditemukan 2 dari 4 tanda kardinal tersebut. [1]

Tata laksana skabies membutuhkan pendekatan yang komprehensif. Selain mengatasi masalah skabies pada pasien, penting pula untuk mencegah berulangnya infestasi skabies baik pada pasien maupun orang yang tinggal bersama pasien. Untuk itu, edukasi mengenai higiene, kebersihan tempat tinggal dan pakaian serta alat-alat pribadi perlu ditekankan. Kebiasaan bertukar-tukar pakaian, handuk, dan perlengkapan tidur perlu di sampaikan dapat menimbulkan risiko penularan. Pengobatan yang dapat diberikan untuk skabies harus efektif terhadap semua stadium tungau dan tidak menimbulkan iritasi maupun bersifat toksik. Beberapa jenis obat yang dapat digunakan di antaranya sulfur presipitatum, emulsi benzil-benzoas, gamma benzena heksa klorida (Gameksan), krotamiton, dan permetrin. [1-3]

Referensi

1. Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Buku ajar ilmu penyakit kulit dan kelamin edisi keenam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2010.
2. Government of South Australia. Scabies management in care facilities: management guidelines for the control of scabies in health and residential care facilities. 2012. URL: https://www.sahealth.sa.gov.au/wps/wcm/connect/8c17dc80455805b48892ebecbb6ce37f/scabies-management-in-care-facilities-2012.pdf?MOD=AJPERES&CACHEID=ROOTWORKSPACE-8c17dc80455805b48892ebecbb6ce37f-mqJAMmG
3. Center for Disease Control. Scabies. URL: https://www.cdc.gov/parasites/scabies/health_professionals/meds.html

Patofisiologi Skabies
Diskusi Terkait
dr. Muh Bayu Setiono
20 April 2022
Pasien datang dengan keluhan gatal sejak 1 minggu yang lalu dan terdapat lesi - Kulit Ask the Expert
Oleh: dr. Muh Bayu Setiono
3 Balasan
Alo dr. Diah, Sp.KK, izin diskusi kasus dokter 🙏🏼Anak 15 tahun mengeluh gatal selama 1 minggu terakhir dan terdapat lesi seperti pada gambar.Pasien...
dr. Reren Ramanda
15 Maret 2022
Terapi skabies pada bayi - Anak Ask the Expert
Oleh: dr. Reren Ramanda
2 Balasan
Alo dr. Richi Sp. A, izin bertanya dokterPada kasus skabies bayi usia dibawah 6 bulan, saat ini rekomendasi terapi yang paling aman apa saja ya dok?
Anonymous
06 Maret 2022
Skabies kombinasi obat dan ivermetin
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat pagi sejawatIzin berdiskusiUntuk pasien skabies di praktek biasanya saya berikan antipruritic dan salep skabimid untuk pengobatan skabies dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.