Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Allopurinol general_alomedika 2022-08-04T14:35:39+07:00 2022-08-04T14:35:39+07:00
Allopurinol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Allopurinol

Oleh :
Bianda Pramudita MSc
Share To Social Media:

Efek samping allopurinol adalah peningkatan insidensi serangan gout akut, ruam kulit, gejala gastrointestinal, dan hipersensitivitas. Interaksi obat allopurinol dapat terjadi dengan azathioprine dan 6-mercaptopurine. Allopurinol dapat menyebabkan reaksi kulit yang berat pada pasien dengan human leukocyte antigen (HLA) B*5801, yang dilaporkan banyak ditemukan pada pasien keturunan Cina, Thailand, dan Korea.[3,4,18,21-23]

Efek Samping

Allopurinol adalah obat yang cukup aman, namun pada kondisi yang sangat jarang dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan.[3,12]

Penggunaan allopurinol harus dihindari pada pasien yang positif human leukocyte antigen (HLA) B*5801. Varian genetik ini ditunjukkan pada beberapa populasi, seperti pasien yang berasal dari Cina, Thailand, dan Korea. Pasien tersebut mengalami peningkatan risiko reaksi merugikan kulit yang parah akibat allopurinol.[18,21-23]

Kekambuhan Gout Akut

Ketika memulai terapi penurun asam urat, terdapat peningkatan insidensi kekambuhan (flare) gout akut, terutama dalam 3-6 bulan pertama. Hal ini disebabkan destabilisasi mikrotophi asam urat intraartikuler. Untuk pencegahan dapat diberikan kolkisin atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) bersamaan atau sebelum memulai terapi penurun asam urat.[1,3,4,18,19,20]

Sindrom Hipersensitivitas Allopurinol

Sindroma hipersensitivas allopurinol (Allopurinol hypersensitivity syndrome/ AHS) merupakan efek samping yang jarang terjadi, namun skalanya berat. Insidensinya sekitar 1 dari 1000 kasus, dengan tingkat mortalitas cukup tinggi yaitu 20–25%. Mekanisme terjadinya adalah reaksi imun dimediasi sel T terhadap oksipurinol. Risiko tertinggi adalah pada beberapa bulan awal terapi, terutama pada dosis awalan yang lebih tinggi.

Faktor risiko kondisi ini adalah konsumsi bersamaan dengan diuretik (terutama thiazide) dan insufisiensi ginjal stadium 3 atau lebih. Selain itu, pasien dengan genotipe tertentu memiliki risiko yang sangat tinggi terhadap kondisi ini, yaitu pasien keturunan Korea, Han Tiongkok, dan Thailand dengan genotipe HLA-B*5801.

Fitur klinis AHS berupa sindroma Stevens-Johnson, toxic epidermal necrolysis, vaskulitis, jejas hepatoseluler, jejas ginjal akut, leukositosis, dan eosinofilia. Manajemen berupa terapi suportif. Risiko terkena AHS bisa dikurangi dengan menurunkan dosis awal allopurinol menjadi kurang dari 100 mg per hari.[1,3,4,11]

Efek Samping Lain

Efek samping tidak diinginkan contohnya adalah ruam pruritik makulopapular dan efek gastrointestinal yang tidak diinginkan, seperti mual dan diare. Dari segi pemeriksaan penunjang, dapat terjadi penyimpangan berupa transaminitis, peningkatan alkalin fosfatase serum, leukopenia, dan trombositopenia. Efek samping lain yang lebih jarang terjadi bisa berupa, nekrosis hepar, hepatitis granulomatosa, ikterus kolestatik, nefritis interstitial, dan vaskulitis.[1,3,4]

Interaksi Obat

Obat allopurinol berinteraksi dengan beberapa obat lain, misalnya azathioprine dan mercaptopurine. Kedua obat tersebut mengalami metabolisme oleh enzim xanthine oksidase. Penggunaan obat penghambat xanthine oksidase seperti allopurinol pada pasien yang mengonsumsi azathioprine dan mercaptopurine dapat menyebabkan agranulositosis berat dan pansitopenia.[3]

Menghambat Metabolisme Obat

Penggunaan obat allopurinol bersama obat azathioprine atau mercaptopurine akan menyebabkan inhibisi metabolisme azathioprine atau mercaptopurin. Hal ini berpotensi meningkatkan efek toksik, termasuk depresi sumsum tulang. Penggunaan obat allopurinol bersamaan dengan azathioprine atau mercaptopurine sebaiknya diikuti dengan penurunan dosis azathioprine atau mercaptopurine sebanyak 66–75% atau tergantung dari respons pasien dan efek toksik.[3,4]

Meningkatkan Ekskresi Asam Urat

Obat allopurinol yang digunakan bersamaan dengan agen urikosurik, seperti probenecid, dapat meningkatkan ekskresi asam urat, potensi reduksi inhibisi xanthine oksidase oleh oksipurinol, dan mungkin menyebabkan presipitasi oksipurin di ginjal. Sebaiknya turunkan dosis masing-masing obat.[1,4]

Pemanjangan Waktu Paruh

Penggunaan allopurinol juga telah dilaporkan dapat memperpanjang waktu paruh dicumarol.[4]

Peningkatan Risiko Efek Samping Dermatologi

Penggunaan allopurinol dengan ampicillin atau amoxicillin juga telah dilaporkan meningkatkan risiko munculnya ruam kulit.[4]

Peningkatan Risiko Supresi Sumsum Tulang

Penggunaan allopurinol dengan siklofosfamid dan agen sitotoksik lain telah dilaporkan meningkatkan risiko supresi sumsum tulang.[4]

Peningkatan Kadar Obat Siklosporin

Terdapat laporan yang menyatakan bahwa allopurinol dapat meningkatkan kadar dari siklosporin.[4]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Maria Rossyani

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 135401907, Allopurinol. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Allopurinol. 2022.
3. Qurie A, Bansal P, Goyal A, et al. Allopurinol. [Updated 2021 Jul 7]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499942/
4. FDA. Highlights of prescribing information: Zyloprim. 2018. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2018/016084s044lbl.pdf
11. Drugs.com. Allopurinol. DrugsCom. https://www.drugs.com/allopurinol.html
18. Allopurinol: Drug Information. Lexocomp Inc. 2022.
19. FitzGerald JD, Dalbeth N, Mikuls T, et al. 2020 American College of Rheumatology guideline for the management of gout. Arthritis Care Res (Hoboken). 2020;72(6):744-760. doi:10.1002/acr.24180.
20. Latourte A, Bardin T, Richette P. Prophylaxis for acute gout flares after initiation of urate-lowering therapy. Rheumatology (Oxford). 2014;53(11):1920-1926. doi:10.1093/rheumatology/keu157.
21. Hung SI, Chung WH, Liou LB, et al. HLA-B*5801 allele as a genetic marker for severe cutaneous adverse reactions caused by allopurinol.
22. Proc Natl Acad Sci U S A 2005; 102:4134.Tassaneeyakul W, Jantararoungtong T, Chen P, et al. Strong association between HLA-B*5801 and allopurinol-induced Stevens-Johnson syndrome and toxic epidermal necrolysis in a Thai population.
23. Pharmacogenet Genomics 2009; 19:704.Cao ZH, Wei ZY, Zhu QY, et al. HLA-B*58:01 allele is associated with augmented risk for both mild and severe cutaneous adverse reactions induced by allopurinol in Han Chinese. Pharmacogenomics 2012; 13:1193.

Indikasi dan Dosis Allopurinol
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Kortikosteroid vs Obat Antiinflamasi Nonsteroid untuk Terapi Gout Arthritis Akut
    Kortikosteroid vs Obat Antiinflamasi Nonsteroid untuk Terapi Gout Arthritis Akut
  • Fenofibrate untuk Menurunkan Kadar Asam Urat
    Fenofibrate untuk Menurunkan Kadar Asam Urat
  • Terapi Dosis Titrasi Lebih Baik Dibandingkan Dosis Tetap untuk Gout
    Terapi Dosis Titrasi Lebih Baik Dibandingkan Dosis Tetap untuk Gout
  • Hiperurisemia Asimptomatik: Apakah Perlu Diterapi?
    Hiperurisemia Asimptomatik: Apakah Perlu Diterapi?
  • Febuxostat Vs Allopurinol untuk Penatalaksanaan Hiperurisemia
    Febuxostat Vs Allopurinol untuk Penatalaksanaan Hiperurisemia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Muljadi Hartono MPH
Dibalas 29 September 2024, 14:03
Pedoman diagnosis dan tatalaksana hiperusemia & gout akut, oleh Perhimpunan Rheumatologi Indonesia
Oleh: dr.Muljadi Hartono MPH
1 Balasan
menarik
ISBN-Hiperurisemia-Artritis-Gout_download.pdf
dr.Rahayu Mentari
Dibalas 14 September 2024, 15:39
Apakah allopurinol boleh jangka panjang
Oleh: dr.Rahayu Mentari
7 Balasan
Izin diskusi na dok, pasien saya brusia 32 thun sudah 4 thun ini asam urat slalu d atas 6.. plg tinggi 18mg/dl. Kadang timbul keluhan ibu jari kaki kanan...
dr.Amanda Diannisa Azzahra
Dibalas 29 Juli 2024, 19:03
Pengobatan Asam Urat Asimptomatik
Oleh: dr.Amanda Diannisa Azzahra
4 Balasan
Alo dokter, izin membuka diskusi, dari yang saya baca dari buku Saku Reumatologi dari Perhimpunan Reumatologi Indonesia, tidak disarankan pemberian obat asam...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.