Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Allopurinol general_alomedika 2022-01-28T11:18:17+07:00 2022-01-28T11:18:17+07:00
Allopurinol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Allopurinol

Oleh :
dr. Bianda Dwida
Share To Social Media:

Indikasi obat allopurinol adalah penyakit gout primer, gout sekunder, peningkatan asam urat terkait pengobatan kanker, dan pada pasien dengan kalkuli kalsium oksalat. Dosis yang digunakan mulai dari 100 mg dan dapat ditingkatkan secara berkala hingga mencapai 800 mg/hari.[1,3,4,6]

Indikasi

Indikasi obat allopurinol adalah penyakit gout primer dan sekunder yang mencakup serangan akut, tophi, destruksi sendi, batu ginjal asam urat, dan nefropati. Selain itu, obat ini juga diindikasikan untuk pengobatan pada kondisi peningkatan asam urat serum dan urine akibat terapi kanker pada pasien leukemia, limfoma, dan keganasan lain.[1,3,4]

Dosis pada Tata Laksana Gout

Berdasarkan rekomendasi dari American College Rheumatology, terapi penurun asam urat pada pasien gout bisa dimulai pada kondisi berikut:

  • Frekuensi serangan akut gout yang tinggi (2 kali serangan per tahun)
  • Penyakit ginjal kronis stadium 2 atau lebih

  • Adanya tofus dalam pemeriksaan klinis atau pencitraan
  • Adanya riwayat nefrolithiasis

Sedangkan, hiperurisemia asimptomatik bukanlah indikasi dari allopurinol atau obat penurun asam urat lainnya.

Dosis obat allopurinol terutama untuk terapi gout jangka panjang dianjurkan untuk diawali dengan dosis terendah, yaitu 100 mg per hari dan dapat ditingkatkan secara berkala setiap minggunya sebanyak 100 mg hingga kadar asam urat mencapai 6 mg/dl atau kurang. Dosis maksimal adalah 800 mg/hari.

American College of Rheumatology merekomendasikan target asam urat adalah di bawah 6 mg/dl untuk penderita gout dan di bawah 5 mg/dl jika terdapat tofus. Setelah pasien mencapai target asam urat, pengobatan menggunakan allopurinol dilakukan seterusnya.[3,4,6,17]

Dibutuhkan beberapa bulan terapi allopurinol untuk mengurangi durasi dan tingkat keparahan serangan gout. Oleh karena itu, ketika terapi allopurinol dimulai, profilaksis antiinflamasi direkomendasikan selama 3 hingga 6 bulan.[18-20]

Hiperurisemia terkait Kemoterapi

Obat allopurinol dapat digunakan pada pasien yang menjalani pengobatan kanker. Allopurinol dapat diberikan untuk mencegah sindroma lisis tumor.[3]

Dewasa

Obat allopurinol oral dapat dikonsumsi pada kondisi tersebut dengan dosis 300 mg/m2/hari dalam 3 dosis terbagi atau 600–800 mg, 1 kali sehari, selama 2-3 hari. Dosis maksimal sebanyak 800–900 mg per hari.

Obat allopurinol juga dapat diberikan melalui parenteral dengan dosis awal 200–400 mg/m2, 1 kali sehari atau dalam 2-3 dosis terbagi. Dosis maksimal sebanyak 600 mg per hari.[3,11]

Anak <6 Tahun

Obat allopurinol oral dapat dikonsumsi pada kondisi tersebut dengan dosis awal 150 mg, 1 kali sehari.

Obat allopurinol juga dapat diberikan melalui parenteral dengan dosis awal 200 mg/m2, 1 kali sehari.[11]

Anak 6-10 Tahun

Obat allopurinol oral dapat dikonsumsi pada kondisi tersebut dengan dosis awal 300 mg, 1 kali sehari.

Obat allopurinol juga dapat diberikan melalui parenteral dengan dosis awal 200 mg/m2, 1 kali sehari.[11]

Anak >10 Tahun

Obat allopurinol oral dapat dikonsumsi pada kondisi tersebut dengan dosis 150 mg, 1 kali sehari.

Obat allopurinol juga dapat diberikan melalui parenteral dengan dosis awal 200-400 mg/m2, 1 kali sehari. Dosis maksimal 600 mg per hari.[11]

Batu Ginjal Kalsium Oksalat Rekuren

Obat allopurinol dapat dikonsumsi pada pasien dengan batu ginjal kalsium oksalat yang berulang dengan dosis awal 200–300 mg, 1 kali sehari. Titrasi dosis ditentukan berdasarkan jumlah asam urat urine dalam 24 jam. Dosis maksimal sebanyak 800–900 mg per hari.[3,11]

Penyesuaian Dosis

Pada pasien dengan insufisiensi ginjal (penyakit ginjal kronis stadium 4 atau lebih) dosis allopurinol dimulai dari dosis harian 50 mg, lalu dosis dinaikkan 50 mg setiap 2-5 minggu hingga mencapai kadar asam urat target.

Allopurinol dan oksipurinol dapat terdialisis. Pada pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir (end-stage renal disease) atau yang menggunakan dialisis peritoneal, allopurinol dapat dimulai dengan dosis 50 mg dan diberikan selang-seling pasca dialisis. Pada kondisi tersebut, dosis dapat dinaikkan dengan hati-hati agar mencapai kadar asam urat target.

Sejauh ini belum ada konsensus mengenai dosis yang dianjurkan pada pasien dengan gangguan ginjal. Namun, dosis awal yang bisa diberikan sebaiknya lebih rendah dari dosis yang diberikan pada pasien tanpa gangguan ginjal.[3,11]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Maria Rossyani

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 135401907, Allopurinol. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Allopurinol. 2022.
3. Qurie A, Bansal P, Goyal A, et al. Allopurinol. [Updated 2021 Jul 7]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499942/
4. FDA. Highlights of prescribing information: Zyloprim. 2018. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2018/016084s044lbl.pdf
6. FDA. Drugs@FDA: FDA-Approved Drugs. 2021. https://www.accessdata.fda.gov/scripts/cder/daf/
11. Drugs.com. Allopurinol. DrugsCom. https://www.drugs.com/allopurinol.html
17. Borghi C, Perez-Ruiz F. Urate lowering therapies in the treatment of gout: a systematic review and meta-analysis. Eur Rev Med Pharmacol Sci. 2016 Mar;20(5):983-92. PMID: 27010159.

Formulasi Allopurinol
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Kortikosteroid vs Obat Antiinflamasi Nonsteroid untuk Terapi Gout Arthritis Akut
    Kortikosteroid vs Obat Antiinflamasi Nonsteroid untuk Terapi Gout Arthritis Akut
  • Fenofibrate untuk Menurunkan Kadar Asam Urat
    Fenofibrate untuk Menurunkan Kadar Asam Urat
  • Terapi Dosis Titrasi Lebih Baik Dibandingkan Dosis Tetap untuk Gout
    Terapi Dosis Titrasi Lebih Baik Dibandingkan Dosis Tetap untuk Gout
  • Penatalaksanaan Hiperurisemia Simptomatik pada Penyakit Ginjal Kronis
    Penatalaksanaan Hiperurisemia Simptomatik pada Penyakit Ginjal Kronis
  • Febuxostat Vs Allopurinol untuk Penatalaksanaan Hiperurisemia
    Febuxostat Vs Allopurinol untuk Penatalaksanaan Hiperurisemia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
28 hari yang lalu
Apakah obat kolesterol dan asam urat harus terus diminum?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin diskusi dokterApakah obat kolesterol harus di minum terus? Walaupun kolesterol na normal n tdak da gejala..Bgtu juga dgn obat asam urat apakah harus d...
Anonymous
15 Januari 2023
Apakah allopurinol boleh diberikan pada pasien CAD HF?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter.. Izin bertanya, apakah allopurinol boleh diberikan pada pasien CAD+HF (riw PCI 3 th yll)? Pasien datang ke puskesmas krn radang pada jempol...
dr.Intan Meiripalta
06 Januari 2023
Jari telunjuk bengkak tak kunjung membaik
Oleh: dr.Intan Meiripalta
6 Balasan
Alo dokter izin diskusi. Pasien anak laki-laki berusia 12 tahun mengeluhkan bengkak pada jari telunjuk tangan kanan pada saat bangun tidur, riwayat traum,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.