Indikasi dan Dosis Clofazimine
Indikasi utama clofazimine, dikenal juga sebagai klofazimin, adalah untuk lepra multibasiler. Pada dewasa, clofazimine diberikan selama 12-18 bulan dengan dosis sebagai berikut:
Hari pertama: rifampicin 600 mg, clofazimine 300 mg, dapsone 100 mg.
Hari ke 2-28: clofazimine 50 mg, sekali sehari, dan dapsone 100 mg, sekali sehari
Lepra Multibasiler
Pada lepra multibasiler dewasa, untuk pengobatan bulanan hari pertama pasien minum obat rifampicin 600 mg, clofazimine 300 mg, dan dapsone 100 mg. Hari ke 2 -28 pasien minum obat clofazimine 50 mg, sekali sehari dan dapsone 100 mg, sekali sehari. Pengobatan dilakukan setiap hari dikonsumsi selama 12-18 bulan.[6]
Pengobatan lepra multibasiler untuk anak (usia 10-15 tahun), hari pertama setiap awal bulan diberikan rifampicin 450 mg, clofazimine 150 mg, dan dapsone 50 mg. Untuk hari ke 2-28, pasien minum clofazimine 50 mg, setiap dua hari sekali dan dapsone 50 mg, setiap hari. Dosis anak di bawah 10 tahun sebaiknya disesuaikan dengan berat badan (rifampicin 10-15 mg/kgBB), dapsone (1-2 mg/kgBB), dan clofazimine (1 mg/kgBB).[6]
Erythema Nodosum Leprosum (Reaksi Lepra Tipe 2)
Pada erythema nodosum leprosum, clofazimine diberikan dengan dosis 200-400 mg setiap hari dengan dosis terbagi (2-3x/hari). Pengobatan biasanya membutuhkan waktu 4-6 minggu sebelum efeknya terlihat. Pasien dengan reaksi lepra tipe 2 yang serius sebaiknya menjalani rawat inap agar bisa dimonitor secara ketat.[6,7]
TB MDR (Multi Drug Resistant Tuberculosis)
Clofazimine juga digunakan sebagai salah satu terapi lini kedua pada pengobatan tuberkulosis, khususnya pada TB MDR. Dosis clofazimine yang direkomendasikan oleh WHO untuk TB MDR adalah 100 mg/hari (50 mg/hari bagi pasien dengan berat badan <40 kg) tanpa adanya loading dose. Diberikan 1x setiap hari selama pengobatan MDR-TB, setidaknya selama 2 tahun.[6,7]