Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Indikasi dan Dosis Clofazimine general_alomedika 2019-01-07T15:13:52+07:00 2019-01-07T15:13:52+07:00
Clofazimine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Clofazimine

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Indikasi utama clofazimine, dikenal juga sebagai klofazimin, adalah untuk lepra multibasiler. Pada dewasa, clofazimine diberikan selama 12-18 bulan dengan dosis sebagai berikut:

Hari pertama: rifampicin 600 mg, clofazimine 300 mg, dapsone 100 mg.

Hari ke 2-28: clofazimine 50 mg, sekali sehari, dan dapsone 100 mg, sekali sehari

Lepra Multibasiler

Pada lepra multibasiler dewasa, untuk pengobatan bulanan hari pertama pasien minum obat rifampicin 600 mg, clofazimine 300 mg, dan dapsone 100 mg. Hari ke 2 -28 pasien minum obat clofazimine 50 mg, sekali sehari dan dapsone 100 mg, sekali sehari. Pengobatan dilakukan setiap hari dikonsumsi selama 12-18 bulan.[6]

Pengobatan lepra multibasiler untuk anak (usia 10-15 tahun), hari pertama setiap awal bulan diberikan rifampicin 450 mg, clofazimine 150 mg, dan dapsone 50 mg. Untuk hari ke 2-28, pasien minum clofazimine 50 mg, setiap dua hari sekali dan dapsone 50 mg, setiap hari. Dosis anak di bawah 10 tahun sebaiknya disesuaikan dengan berat badan (rifampicin 10-15 mg/kgBB), dapsone (1-2 mg/kgBB), dan clofazimine (1 mg/kgBB).[6]

Erythema Nodosum Leprosum (Reaksi Lepra Tipe 2)

Pada erythema nodosum leprosum, clofazimine diberikan dengan dosis 200-400 mg setiap hari dengan dosis terbagi (2-3x/hari). Pengobatan biasanya membutuhkan waktu 4-6 minggu sebelum efeknya terlihat. Pasien dengan reaksi lepra tipe 2 yang serius sebaiknya menjalani rawat inap agar bisa dimonitor secara ketat.[6,7]

TB MDR (Multi Drug Resistant Tuberculosis)

Clofazimine juga digunakan sebagai salah satu terapi lini kedua pada pengobatan tuberkulosis, khususnya pada TB MDR. Dosis clofazimine yang direkomendasikan oleh WHO untuk TB MDR adalah 100 mg/hari (50 mg/hari bagi pasien dengan berat badan <40 kg) tanpa adanya loading dose. Diberikan 1x setiap hari selama pengobatan MDR-TB, setidaknya selama 2 tahun.[6,7]

Referensi

6. Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Nasional Program Pengendalian Penyakit Kusta. 2012.
7. World Health Organization. Technical Report on the Pharmacokinetics and pharmacodynamics (PK/PD) of medicines used in the treatment of drug-resistant tuberculosis. 2016.

Formulasi Clofazimine
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Profilaksis Tuberkulosis
    Profilaksis Tuberkulosis
  • Penanganan TB-HIV
    Penanganan TB-HIV
  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Claudia Anggi
10 hari yang lalu
Hasil Uji Mantoux - Paru Ask the Expert
Oleh: dr. Claudia Anggi
1 Balasan
Dok ijin konsul anak usia 4 tahun dengan riwayat BB stagnant, disarankan uji Mantoux oleh SpA lalu setelah 3 hr hasilnya seperti ini. Apakah dapat...
Anonymous
10 hari yang lalu
Pilihan terapi tuberkulosis pada pasien diabetes mellitus - Paru Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr.Wirya,Sp.P izin bertanya.saya pernah baca bahwa obat anti tuberkulosis seperti rifampisin bisa menyebabkan interaksi obat dengan obat hiperglikemik....
Anonymous
10 hari yang lalu
Profilaksis TB untuk bayi yang terinfeksi HIV - Paru Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Wirya, Sp.PSaya mau bertanya dok. Bila bayi yang mengalami infeksi HIV mengalami paparan dengan orang yang diketahui TB, profilaksis apakah yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.