Pengawasan Klinis Clofazimine
Karena cukup banyaknya efek samping dari clofazimine khususnya pada gastrointestinal, sebaiknya pasien rutin kontrol ke dokter setiap sebulan sekali untuk mengontrol dan mengatasi kemungkinan efek samping yang timbul.
Apabila penggunaan clofazimine diberikan bersamaan dengan bedaquiline sebaiknya dilakukan pemeriksaan EKG untuk memantau kemungkinan efek samping torsades de pointes dengan pemanjangan interval QT. Pemeriksaan EKG juga disarankan pada pasien yang menerima dosis clofazimine di atas 100 mg/hari.
Pemberian clofazimine juga dapat mengganggu keadaan fisiologis tubuh, seperti terjadinya peningkatan albumin, serum bilirubin, dan Aspartate Aminotransferase (AST). Selain itu, clofazimine dapat menyebabkan eosinophilia dan hipokalemia. Oleh karena itu, pemberian clofazimine jangka panjang memerlukan pengawasan laboratorium khususnya pemeriksaan darah.[1]