Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Formulasi Clofazimine general_alomedika 2022-08-31T09:08:06+07:00 2022-08-31T09:08:06+07:00
Clofazimine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Clofazimine

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Formulasi clofazimine atau klofazimin adalah kapsul lunak 50 mg yang dikonsumsi bersamaan dengan makanan. Pemberian clofazimine biasanya dipadukan dengan obat lain untuk terapi lepra dan tuberkulosis multi-drug resistant atau TB MDR.[1-3]

Bentuk Sediaan

Bentuk sediaan clofazimine adalah kapsul lunak. Clofazimine sampai saat ini hanya ada dalam bentuk oral, dengan kekuatan 50 mg.[1]

Cara Mengonsumsi

Clofazimine sebaiknya dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau susu. Anjuran ini bertujuan untuk mencegah timbulnya gangguan gastrointestinal, seperti rasa mual atau nyeri ulu hati.[4]

Edukasi pasien agar tidak lupa untuk mengonsumsi clofazimine sesuai waktu yang ditentukan. Bila pasien terlambat mengonsumsi obat dalam beberapa jam, langsung konsumsi sesegera mungkin. Namun, bila pasien lupa mengonsumsi dalam waktu 1 hari, kembalilah ke jadwal dosis seperti biasa (jangan minum dosis ganda).[4]

Cara Penyimpanan

Sebaiknya clofazimine disimpan dalam container tertutup pada suhu ruangan. Jauhkan dari suhu panas, kelembaban, dan paparan cahaya langsung. Clofazimine tidak boleh dibekukan. Jauhkan juga obat ini dari jangkauan anak-anak.[1,4]

Kombinasi dengan Obat Lain

Clofazimine dikonsumsi bersamaan dengan dapsone dan rifampicin untuk terapi lepra jenis multibasiler. Kombinasi clofazimine dengan agen antilepra lainnya bertujuan untuk mencegah resistensi obat.[3,4]

Clofazimine juga merupakan salah satu obat yang termasuk dalam regimen terapi TB MDR. Clofazimine diberi bersama kanamycin, moxifloxacin, ethionamide, pyrazinamide, isoniazid dosis tinggi, dan ethambutol selama 4 bulan fase intensif. Lalu, selama 5 bulan fase lanjutan, clofazimine diberikan bersama moxifloxacin, pyrazinamide, dan ethambutol.[5]

Regimen 4 bulan fase intensif dan 5 bulan fase lanjutan tersebut dikenal juga sebagai regimen shorter untuk terapi TB MDR. Namun, clofazimine juga dapat digunakan dalam regimen longer untuk terapi TB MDR, yakni bersama cycloserine atau terizidone.[5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Food and Drug Administration. Lamprene/Clofazimine. 2016. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2003/19500slr010_lamprene_lbl.pdf
2. Cholo MC, Steel HC, Fourie PB, et al. Clofazimine: current status and future prospects. J Antimicrob Chemother. 2012;67:290-298.
3. Medscape. Clofazimine. 2022. https://reference.medscape.com/drug/clofazimine-342661
4. World Health Organization. WHO-PQ recommended summary of product characteristics: clofazimine. 2020. https://extranet.who.int/pqweb/sites/default/files/TB362part4v1.pdf
5. World Health Organization. WHO consolidated guidelines on drug-resistant tuberculosis treatment. 2019. https://apps.who.int/iris/rest/bitstreams/1211676/retrieve
6. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2019 tentang Penanggulangan Kusta. 2019. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__11_Th_2019_ttg_Penanggulangan_Kusta.pdf
7. World Health Organization. Technical Report on the Pharmacokinetics and pharmacodynamics (PK/PD) of medicines used in the treatment of drug-resistant tuberculosis. 2016.
8. Nix DE, Adam RD, Auclair AB, et al. Pharmacokinetics and relative bioavailability of clofazimine in relation to food, orange juice, and antacid. Tuberculosis. 2004;84:365-373.
9. Sangana R, Gu H, Chun DY, Einolf HJ. Evaluation of clinical drug interaction potential of clofazimine using static and dynamic modelling approaches. Drug Metab Dispos. 2018;46(1):26-32.
10. Ozturk Z, Tatliparmak A. Leprosy treatment during pregnancy and breastfeeding: a case report and brief review of literature. Dermatologic Therapy. 2016:1-2.

Farmakologi Clofazimine
Indikasi dan Dosis Clofazimine

Artikel Terkait

  • Penanganan TB-HIV
    Penanganan TB-HIV
  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Skrining dan Profilaksis TB pada Bayi dengan Ibu TB Aktif
    Skrining dan Profilaksis TB pada Bayi dengan Ibu TB Aktif
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Desi Rahmawaty
17 hari yang lalu
Tata laksana untuk pasien gagal pengobatan TB suspek MDR
Oleh: dr. Desi Rahmawaty
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya.Apa yang sebaiknya dilakukan jika ada pasien TB lini 1 pada bulan kelima sputum BTA masih positif sehingga dinyatakan gagal...
dr. Ranti Phussa
06 Desember 2022
Rujukan konsultasi dan pemeriksaan untuk tuberkulosis Kulit - Kulit Ask the Expert
Oleh: dr. Ranti Phussa
1 Balasan
Selamat siang, dr. Risty Hafinah, Sp.DVIzin bertanya dok, apabila kita menemui adanya pasien remaja dengan riwayat pengobatan TB yang datang ke praktik...
Anonymous
01 Desember 2022
Skrining anak yang kontak dengan pasien TB aktif - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO DokterUntuk anak berusia <5 tahun yang ada kontak erat dengan pasien TB aktif, apakah sebaiknya dilakukan skrining TB? Pemeriksaan apakah yang dianjurkan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.