Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Clofazimine general_alomedika 2023-08-04T14:49:56+07:00 2023-08-04T14:49:56+07:00
Clofazimine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Clofazimine

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Efek samping clofazimine atau klofazimin adalah gangguan gastrointestinal, gangguan pigmentasi kulit, dan perpanjangan interval QT pada EKG. Interaksi obat dapat terjadi pada penggunaan clofazimine bersama obat lain yang juga memperpanjang interval QT, misalnya clarithromycin dan ceritinib. Penggunaan bersama ini harus dihindari.[3]

Efek Samping

Efek samping clofazimine adalah gangguan gastrointestinal, gangguan warna kulit, dan perpanjangan interval QT pada EKG.

Obstruksi Abdomen dan Gangguan Gastrointestinal

Clofazimine dapat terakumulasi di organ-organ dalam bentuk kristal, khususnya pada nodus limfe mesenterikus dan histiosit dari lamina propria mukosa intestinal, limpa, dan liver. Deposisi kristal di mukosa intestinal dapat menyebabkan obstruksi dan bahkan membutuhkan laparotomi eksplorasi. Selain itu, beberapa laporan kasus menyatakan adanya efek samping perdarahan gastrointestinal dan infark pada limpa.[1,8,9]

Perpanjangan Interval QT pada EKG

Beberapa pasien dilaporkan mengalami torsades de pointes dengan perpanjangan interval QT pada pasien yang menerima dosis >100 mg setiap hari. Perpanjangan QT juga dilaporkan pada pasien yang mengonsumsi clofazimine dengan bedaquiline.[1,8]

Gangguan Pigmentasi Kulit dan Reaksi Kulit Lainnya

Clofazimine dapat menyebabkan perubahan warna kulit menjadi jingga-merah muda atau coklat-kehitaman. Selain pada kulit, clofazimine juga dapat berpengaruh pada warna konjungtiva, keringat, air mata, sputum, urine, dan feses pada 75–100% pasien. Namun, gangguan ini bersifat reversible dan bisa pulih setelah beberapa bulan-tahun setelah penghentian terapi. Clofazimine juga dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan gatal.[1,8,9]

Efek Samping Lain yang Jarang Terjadi

Beberapa efek samping yang cukup jarang terjadi (<1% pasien) adalah penurunan penglihatan dan makulopati, kelelahan, neuralgia, sakit kepala, depresi, dan percobaan bunuh diri karena perubahan warna kulit.[1,8,9]

Interaksi Obat

Penggunaan clofazimine bersama obat tertentu dapat meningkatkan atau menurunkan konsentrasi obat. Namun, interaksi yang terutama perlu diwaspadai oleh dokter adalah interaksi dengan obat yang sama-sama memperpanjang interval QT.[3]

Menurunkan Konsentrasi Clofazimine

Antasida sebaiknya tidak digunakan bersama clofazimine karena dapat menyebabkan penurunan konsentrasi dan efektivitas clofazimine. Berdasarkan penelitian Nix, et al., antasida dapat menurunkan bioavailabilitas dari 82% menjadi 78,5%. Sebaiknya pasien menggunakan alternatif obat gastrointestinal lain dan pemberian diberikan dengan jarak 30–45 menit sebelum pemberian clofazimine.[1,8]

Mengganggu Konsentrasi Obat Lain

Penelitian yang dilakukan Sangana, et al. menyatakan bahwa penggunaan clofazimine bersama obat antiretroviral seperti lamivudin atau zidovudin dapat meningkatkan konsentrasi obat antiretroviral 2–5 kali lipat, sehingga menaikkan risiko efek samping.[9]

Selain itu, clofazimine 100 mg/hari dapat berperan sebagai inhibitor sedang–kuat pada beberapa obat antihipertensi dan antihiperlipidemia. Hal ini mungkin menyebabkan penurunan efektivitas obat-obat tersebut. Hasil temuan ini baru dilakukan pada model hewan, sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut.[9]

Perpanjangan Interval QT pada EKG

Penggunaan clofazimine bersama bedaquiline dapat menyebabkan torsades de pointes akibat perpanjangan interval QT. Penggunaan bersama clarithromycin atau ceritinib juga tidak dianjurkan karena sama-sama dapat memperpanjang interval QT.[1,3,9]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Food and Drug Administration. Lamprene/Clofazimine. 2016. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2003/19500slr010_lamprene_lbl.pdf
3. Medscape. Clofazimine. 2022. https://reference.medscape.com/drug/clofazimine-342661
8. Nix DE, Adam RD, Auclair AB, et al. Pharmacokinetics and relative bioavailability of clofazimine in relation to food, orange juice, and antacid. Tuberculosis. 2004;84:365-373.
9. Sangana R, Gu H, Chun DY, Einolf HJ. Evaluation of clinical drug interaction potential of clofazimine using static and dynamic modelling approaches. Drug Metab Dispos. 2018;46(1):26-32.

Indikasi dan Dosis Clofazimine
Penggunaan Pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
  • Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
    Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
  • TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis
    TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 12:12
Panduan pengobatan Tuberkulosis (TB) bulan ke 2 apakah ada guideline baru?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, mohon maaf mau tanya adakah pedoman cara pemeberian obat tb terbaru. Yang saya tahu tahap lanjutan itu konsumsi obatnya seminggu 3 kali dibulan...
dr.Feby Diana Rutman
Dibalas 20 Februari 2025, 19:02
Kasus TBC paru dengan hasil rontgen TBC aktif dengan TCM no detected
Oleh: dr.Feby Diana Rutman
4 Balasan
Alo dokter mohon ijin konsul dsn diskusi, saya dokter di puskesmas memiliki pasien perempuan berumur 62 tahun, datang dengan keluhan batuk >2 bulan, demam...
Anonymous
Dibalas 25 Januari 2025, 19:08
Keluhan di kulit kemerahan di punggung, perut, dan lengan yang tidak terasa gatal dan nyeri
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Izin konsul dokter, pasien pria usia 37 tahun datang dengan keluhan muncul kemerehan berbentuk bulat dan timbul di punggung, perut, dan lengan tidak terasa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.