Pendahuluan Bakterial Vaginosis
Bakterial vaginosis (BV) atau vaginitis nonspesifik adalah salah satu penyebab keputihan (leukorrhea) akibat pergeseran keseimbangan flora pada vagina. Lactobacillus sp., flora normal yang menghasilkan hidrogen peroksida, digantikan oleh bakteri anaerobik konsentrasi tinggi, seperti Gardnerella.vaginalis, Prevotella sp, dan Mobiluncus sp. Bakterial vaginosis sering kali dianggap sebagai infeksi menular seksual (IMS), namun penyakit ini juga dapat terjadi tanpa aktivitas seksual. [1-4]
Diagnosis bakterial vaginosis ditegakkan dengan pewarnaan Gram dari sampel duh tubuh vagina. Diagnosis bakterial vaginosis dapat ditegakkan bila skor Nugent 7-10. Jika pewarnaan Gram tidak dapat dilakukan, diagnosis ditegakkan dengan 3 dari 4 kriteria klinis Amsel, yaitu:
1. Fluor albus tipis, putih keabuan, homogen, berbau amis (fishy odor)
2. pH > 4.5
3. Tes Whiff positif
4. Terdapat sel klu (clue cells) [2-5]
Tata laksana bakterial vaginosis adalah pemberian antibiotik. Regimen yang direkomendasikan adalah:
Metronidazole 2 x 500 mg/hari per oral selama 5-7 hari atau
Clindamycin 2% krim intravagina 1 kali/hari selama 7 hari atau
- Metronidazole 2000 mg dosis tunggal per oral atau
- Clindamycin 2 x 300 mg/hari per oral selama 7 hari
Pasien juga disarankan untuk menghindari aktivitas seksual atau menggunakan kondom selama tata laksana, menghindari pemakaian cairan cuci vagina (vaginal douching), serta melakukan pemeriksaan pada pasangan seksual. [2-4]