Pendahuluan Infeksi Helicobacter Pylori
Infeksi Helicobacter pylori adalah penyakit infeksi kronis saluran cerna yang merupakan penyebab umum terjadinya ulkus peptikum, yang dapat menyebabkan karsinoma gaster. H. pylori merupakan bakteri gram negatif, berbentuk batang spiral, yang terutama ditemukan berkolonisasi pada epitel lumen gaster. [1,2]
Patofisiologi terutama melibatkan interaksi antara bakteri H. pylori, pejamu dan lingkungan. Infeksi H. pylori dapat ditemui pada anak-anak dan dewasa. Hampir semua kasus ulkus gaster dikaitkan dengan infeksi H. pylori. Infeksi H. pylori juga dikaitkan dengan kejadian ulkus duodenum, kanker lambung dan limfoma mucosa-associated lymphoid tissue (MALT). [1,2]

Infeksi H. pylori sulit ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik karena tanda dan gejala umumnya asimtomatik. Bahkan ketika muncul gejala infeksi, gejala yang muncul tidak khas, dan tidak dapat dibedakan dengan dispepsia akibat penyebab lainnya, misalnya . Untuk itu, penegakan infeksi H. pylori dilakukan dengan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan histologi dengan menemukan bakteri H. pylori adalah pemeriksaan baku emas saat ini. Namun, terdapat modalitas pemeriksaan lain yang banyak dilakukan dan bersifat lebih tidak invasif yaitu pemeriksaan urea breath test. [1-3]
Penatalaksanaan infeksi H. pylori bertujuan untuk mengeradikasi bakteri penyebabnya. Penatalaksanaan harus digunakan dengan prinsip triple therapy, yaitu kombinasi proton pump inhibitor dengan 2 antibiotik. Kombinasi obat lini pertama yang disarankan adalah kombinasi PPI, amoxicillin, dan clarithromycin selama 7-14 hari. Kombinasi ini memiliki efektivitas mencapai 90%. Pilihan PPI yang dapat digunakan dapat menggunakan PPI yang umum tersedia seperti omeprazole atau lansoprazole, tetapi pada kondisi genetik dengan genotip CYP2C19, terjadi gangguan metabolisme PPI sehingga esomeprazole menjadi PPI yang disarankan.
Prognosis infeksi H. pylori cukup baik. Tidak ditemukan kejadian kematian yang berhubungan langsung dengan infeksi H. pylori. Walau demikian, mortalitas dapat terjadi akibat komplikasi infeksi H. pylori.
Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi pasca infeksi H. pylori termasuk di antaranya adalah ulkus gaster dan keganasan. Terdapat kejadian kematian 2-4% pada penderita infeksi H. pylori yang dihubungkan dengan komplikasinya. [3]