Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Infeksi Helicobacter Pylori general_alomedika 2022-06-27T11:55:10+07:00 2022-06-27T11:55:10+07:00
Infeksi Helicobacter Pylori
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Infeksi Helicobacter Pylori

Oleh :
dr. Immanuel Natanael Tarigan
Share To Social Media:

Infeksi Helicobacter pylori adalah penyakit infeksi kronis saluran cerna yang merupakan penyebab umum terjadinya ulkus peptikum, yang dapat menyebabkan karsinoma gaster. H. pylori merupakan bakteri gram negatif, berbentuk batang spiral, yang terutama ditemukan berkolonisasi pada epitel lumen gaster. [1,2]

Patofisiologi terutama melibatkan interaksi antara bakteri H. pylori, pejamu dan lingkungan. Infeksi H. pylori dapat ditemui pada anak-anak dan dewasa. Hampir semua kasus ulkus gaster dikaitkan dengan infeksi H. pylori. Infeksi H. pylori juga dikaitkan dengan kejadian ulkus duodenum, kanker lambung dan limfoma mucosa-associated lymphoid tissue (MALT). [1,2]

Helicobacter pylori Sumber: Y_tambe, Wikimedia commons, 2007. Helicobacter pylori Sumber: Y_tambe, Wikimedia commons, 2007.

Infeksi H. pylori sulit ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik karena tanda dan gejala umumnya asimtomatik. Bahkan ketika muncul gejala infeksi, gejala yang muncul tidak khas, dan tidak dapat dibedakan dengan dispepsia akibat penyebab lainnya, misalnya . Untuk itu, penegakan infeksi H. pylori dilakukan dengan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan histologi dengan menemukan bakteri H. pylori adalah pemeriksaan baku emas saat ini. Namun, terdapat modalitas pemeriksaan lain yang banyak dilakukan dan bersifat lebih tidak invasif yaitu pemeriksaan urea breath test. [1-3]

Penatalaksanaan infeksi H. pylori bertujuan untuk mengeradikasi bakteri penyebabnya. Penatalaksanaan harus digunakan dengan prinsip triple therapy, yaitu kombinasi proton pump inhibitor dengan 2 antibiotik. Kombinasi obat lini pertama yang disarankan adalah kombinasi PPI, amoxicillin, dan clarithromycin selama 7-14 hari. Kombinasi ini memiliki efektivitas mencapai 90%. Pilihan PPI yang dapat digunakan dapat menggunakan PPI yang umum tersedia seperti omeprazole atau lansoprazole, tetapi pada kondisi genetik dengan genotip CYP2C19, terjadi gangguan metabolisme PPI sehingga esomeprazole menjadi PPI yang disarankan.

Prognosis infeksi H. pylori cukup baik. Tidak ditemukan kejadian kematian yang berhubungan langsung dengan infeksi H. pylori. Walau demikian, mortalitas dapat terjadi akibat komplikasi infeksi H. pylori.

Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi pasca infeksi H. pylori termasuk di antaranya adalah ulkus gaster dan keganasan. Terdapat kejadian kematian 2-4% pada penderita infeksi H. pylori yang dihubungkan dengan komplikasinya. [3]

 

Referensi

1. Rana R, Wang SL, Li J, Wang JX, Rao QW, Yang CQ. Helicobacter pylori infection: A recent approach to diagnosis and management. Journal of Biomedicine. 2017;2:45-56.
2. Zagari RM, Romano M, Ojetti V, Stockbrugger R, Gullini S, Annibale B, et al. Guidelines for the management of Helicobacter pylori infection in Italy: the III Working Group Consensus Report 2015. Digestive and Liver Disease. 2015;47:903-12.
3. Santacroce L. Helicobacter Pylori Infection. 2018. Medscape. Dapat diakses pada:https://emedicine.medscape.com/article/176938-overview#a1

Patofisiologi Infeksi Helicobact...

Artikel Terkait

  • Tes Noninvasif untuk Diagnosis Infeksi Helicobacter pylori
    Tes Noninvasif untuk Diagnosis Infeksi Helicobacter pylori
  • Riwayat Keluarga Kanker Lambung dan Penatalaksanaan Infeksi Helicobacter pylori - Telaah Jurnal Alomedika
    Riwayat Keluarga Kanker Lambung dan Penatalaksanaan Infeksi Helicobacter pylori - Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 19:57
Dosis anak berdasarkan buku saku dosis obat pediatri IDAI
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. izin bertanya berdasarkan buku saku dosis obat pediatri IDAI 2016 tertera“Salbutamol 0,1-0,15 mg/kg, 6jam, oral”Jika seperti ini berarti dosis...
Anonymous
Kemarin, 16:25
Tromboprofilaksis pada Pasien Kanker Penerima Kemoterapi - Hematologi & Onkologi Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Alvin, Sp. PD -KHON, zin bertanya dok, saya pernah membaca bahwa pasien yang menjalani kemoterapi berisiko untuk mengalami thromboembolisme vena,...
Anonymous
Kemarin, 16:12
Transplantasi Stem Cell pada Acute Myeloid Leukimia - Hematologi & Onkologi Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Alvin, Sp. PD-KHOM, saya ingin bertanya terkait penggunaan stem cell transplantation (STC) dalam penanganan Acute Myeloid Leukimia di Indonesia,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.