Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Levofloxacin kirti 2023-10-17T11:32:02+07:00 2023-10-17T11:32:02+07:00
Levofloxacin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Levofloxacin

Oleh :
dr. Dyah Ayu Kusumoputri Buwono
Share To Social Media:

Efek samping yang umum dilaporkan pada penggunaan levofloxacin adalah mual, diare, konstipasi, sakit kepala, susah tidur, dan pusing. Interaksi obat levofloxacin mencakup risiko pemanjangan interval QT jika digunakan dengan obat antiaritmia seperti quinidine, procainamide, dan amiodarone.[1,2]

Efek Samping

Beberapa efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan levofloxacin adalah fotosensitivitas, mual, diare, nyeri kepala, tendinitis, ruptur tendon, hiperglikemia, hipoglikemia, kejang, pemanjangan interval QT, serta neuropati perifer. Selain itu, obat golongan fluoroquinolone juga berkaitan dengan risiko disglikemia pada pasien diabetes mellitus.[1,2]

Tendinitis dan Ruptur Tendon

Beberapa efek samping ruptur tendon memerlukan tindakan pembedahan atau menimbulkan disabilitas yang cukup serius sehingga menyebabkan produktivitas pasien menurun. Risiko kejadian ruptur tendon meningkat pada pasien yang mengonsumsi levofloxacin bersamaan dengan kortikosteroid, terutama pada pasien usia lanjut. Levofloxacin juga telah dikaitkan dengan kelainan jaringan ikat lainnya, termasuk aneurisma dan diseksi aorta.

Ketika terdapat kecurigaan tendinitis atau ruptur tendon, pasien harus beristirahat dan menghindari aktivitas berat hingga kedua diagnosis ini dapat disingkirkan. Konsumsi levofloxacin harus segera dihentikan pada pasien yang memberikan tanda dan gejala ruptur tendon akibat administrasi levofloxacin.[1,2,11]

Infeksi Clostridium difficile

Seperti penggunaan antibiotik lainnya, studi menunjukkan bahwa penggunaan levofloxacin jangka panjang berhubungan dengan peningkatan risiko pseudomembranous colitis, yang dapat berlangsung dalam derajat ringan hingga mengancam nyawa. Kondisi ini disebabkan karena gangguan keseimbangan flora normal pada kolon yang menyebabkan peningkatan pertumbuhan Clostridium difficile.

Diagnosis pseudomembranous colitis harus dipertimbangkan pada pasien yang mengalami diare pasca konsumsi antibiotik apapun. Pada kasus pseudomembranous colitis derajat ringan hingga sedang, penghentian penggunaan antibiotik biasanya menghasilkan respon yang cukup baik. Namun demikian, pada kasus berat, dibutuhkan terapi tambahan lain, yang meliputi pemberian cairan dan elektrolit, suplementasi protein, serta pemberian antibiotik.[1,2,9]

Hepatotoksisitas

Penggunaan levofloxacin juga dapat menyebabkan hepatotoksisitas yang berhubungan dengan reaksi alergi, seperti demam, ruam, dan eosinofilia. Gejala hepatotoksisitas pada penggunaan levofloxacin antara lain peningkatan enzim hati, kuning, hingga gagal hati (hepatic failure).[1,2,9]

Aneurisma dan Diseksi Aorta

Selain itu, FDA menyebutkan bahwa administrasi antibiotik golongan fluorokuinolon, salah satunya levofloxacin, berpotensi meningkatkan risiko aneurisma serta diseksi aorta sehingga penggunaan levofloxacin tidak direkomendasikan pada pasien geriatrik, pasien dengan riwayat sindrom Marfan, atau sindrom Ehlers-Danlos.[1,2,9]

Fototoksisitas

Risiko efek samping fototoksisitas sebesar 0,1%. Pasien yang sedang menggunakan levofloxacin disarankan untuk menghindari paparan sinar matahari secara langsung. Pemberian levofloxacin harus dihentikan apabila pasien menunjukkan tanda dan gejala fototoksisitas.[1,2]

Toksisitas Akut

Walaupun levofloxacin memiliki toksisitas akut yang rendah, pemberian dosis tinggi tunggal levofloxacin pada tikus, anjing, dan monyet menyebabkan munculnya beberapa tanda klinis, seperti ataksia, ptosis, penurunan aktivitas lokomotor, dispnea, protrasi, tremor, dan kejang.

Dosis oral melebihi 1500 mg/kg dan intravena lebih dari 250 mg/kg menyebabkan kematian pada tikus. Pada kejadian overdosis akut levofloxacin, tindakan yang perlu dilakukan adalah bilas lambung dan jaga status hidrasi pasien. Apabila tidak efektif, prosedur dialisis peritoneal atau hemodialisis dapat menjadi pilihan untuk mengatasi gejala intoksikasi levofloxacin.[1,2]

Interaksi Obat

Penggunaan levofloxacin bersamaan dengan beberapa golongan obat lain dapat menimbulkan interaksi obat yang menyebabkan penurunan efektivitas atau peningkatan risiko efek samping obat.[1,2]

Penurunan Absorpsi Levofloxacin

Levofloxacin berinteraksi dengan obat yang mengandung kation multivalen, seperti antasida. Konsumsi levofloxacin dalam 2 jam pasca atau sebelum administrasi obat oral yang mengandung kation multivalent akan menurunkan absorpsi levofloxacin. Selain itu, apabila diberikan secara intravena dengan obat-obatan tersebut, pemberian levofloxacin harus dilakukan pada jalur intravena yang berbeda.[1,2]

Peningkatan Risiko Efek Samping

Penggunaan levofloxacin dengan warfarin secara bersamaan berpotensi meningkatkan efek samping akibat levofloxacin.

Levofloxacin juga tidak boleh digunakan bersamaan dengan obat-obatan yang memperpanjang interval QT. Ini mencakup obat antiaritmia seperti quinidine, procainamide, dan amiodarone, serta fluoxetine atau imipramine.[1,2]

Penurunan Kelarutan Levofloxacin di Ginjal

Konsumsi levofloxacin bersama cimetidine atau probenecid berpotensi menurunkan kelarutan levofloxacin di ginjal sebesar 24% dan 35%. Namun demikian, tidak ada rekomendasi untuk melakukan penyesuaian dosis ketika pasien mengonsumsi levofloxacin bersamaan dengan probenecid atau cimetidine.[1,2]

Peningkatan Risiko Kejang

Konsumsi levofloxacin bersamaan dengan obat-obatan anti inflamasi non-steroid (OAINS) berpotensi meningkatkan simulasi terhadap sistem saraf pusat yang dapat memicu terjadinya kejang.[1,2,5,9]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Tanessa Audrey Wihardji

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 149096, Levofloxacin. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Levofloxacin. Accessed Aug. 6, 2023.
2. ASHP. Levofloxacin. 2022. https://www.drugs.com/monograph/levofloxacin-systemic.html
5. MIMS Indonesia. Levofloxacin. 2023. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/levofloxacin?mtype=generic
9. Podder V, Sadiq NM. Levofloxacin. [Updated 2022 Sep 23]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545180/
11. Meng L, Huang J, Jia Y, Huang H, Qiu F, Sun S. Assessing fluoroquinolone-associated aortic aneurysm and dissection: Data mining of the public version of the FDA adverse event reporting system. Int J Clin Pract. 2019 May;73(5):e13331. doi: 10.1111/ijcp.13331. Epub 2019 Apr 25. PMID: 30809871.

Indikasi dan Dosis Levofloxacin
Penggunaan pada Kehamilan dan Me...

Artikel Terkait

  • Pemilihan Antibiotik Golongan Bakteriostatik atau Bakterisidal
    Pemilihan Antibiotik Golongan Bakteriostatik atau Bakterisidal
  • Pencegahan Transmisi Malaria Falciparum dengan Primakuin
    Pencegahan Transmisi Malaria Falciparum dengan Primakuin
  • Menelaah Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Tata Laksana Tuberkulosis 2019
    Menelaah Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Tata Laksana Tuberkulosis 2019
  • Penggunaan Antibiotik Fluoroquinolone dan Risiko Penyakit Katup Jantung
    Penggunaan Antibiotik Fluoroquinolone dan Risiko Penyakit Katup Jantung
  • Risiko Fluoroquinolone pada Pasien Diabetes Mellitus
    Risiko Fluoroquinolone pada Pasien Diabetes Mellitus

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 April 2024, 16:39
Muncul bulla di pinggang, dada, dan ketiak disertai lesi hitam
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Hallo TS izin bertanya, ini saya mempunyai pasien dengan keluhan muncul bulla di pinggang dada dan ketiak 5 hari yang lalu, dikatakan gatal dan perih, lama...
dr. Sartini Roma Dame Nainggolan
Dibalas 30 November 2022, 08:43
Tata laksana keluhan telinga bagian luar bengkak setelah ditindik
Oleh: dr. Sartini Roma Dame Nainggolan
6 Balasan
Alo dok, izin berdiskusi, ada pasien dengan keluhan telinga luar bengkak setelah di tindik, bengkak sudah 1 minggu, pasien hanya mengkonsumsi ibuprofen dan...
dr.Wulan P J Kaunang_WPJ Kaunang
Dibalas 26 Juni 2022, 18:06
Pasien perempuan usia 53 tahun dengan keluhan timbul panas,malaise, bentol merah ,tidak gatal di tangan & kaki
Oleh: dr.Wulan P J Kaunang_WPJ Kaunang
5 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien perempuan 53 tahun, dengan keluhan timbul panas,malaise, bentol merah ,tidak gatal di tangan & kaki.KeT:110/80, N72,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.