Efek Samping dan Interaksi Obat Levofloxacin
Berbagai efek samping dan interaksi obat harus diperhatikan pada penggunaan levofloxacin.
Efek Samping
Efek samping levofloxacin yang mungkin timbul adalah :
- Gastrointestinal: mual, diare, konstipasi
- Neuropsikiatri : Sakit kepala, insomnia, neuropati perifer (ireversibel)
- Muskuloskeletal : Tendinitis, ruptur tendon, artralgia, artritis, abnormalitas gait,tendinopati
- Ophtalmologi : Reaksi fotosensitivitas/fototoksisitas, penurunan visus, rasa terbakar pada okular, nyeri, gatal atau rasa tidak nyaman seperti ada benda asing, edema kelopak, uveitis
- Kardiovaskular : QT interval memanjang dan risiko terjadinya aritmia ventrikular torsades de pointes
- Lainnya : Demam, hipoglikemia atau hiperglikemia, faringitis, reaksi alergi
-
Potensial fatal:
- Hipersensitivitas dan/atau reaksi anafilaktik
- Hepatotoksik berat termasuk hepatitis
-
Diare Clostridium difficile
- Colitis[12]
Interaksi Obat
Interaksi obat levofloxacin memberi efek aditif pada pemanjangan interval QT dengan obat antiaritmia kelas IA (quinidine, procainamide), kelas III (amiodaron, sotalol), fluoxetine atau imipramin.
Beberapa obat dapat mengurangi absorbsi levofloxacin, misalnya sukralfat, didenosine, antasida yang mengandung Mg atau Al, suplemen diet yang mengandung Zn, Ca, Mg, atau Fe.
Levofloxacin dapat mengganggu level glukosa pada pemberian dengan agen antidiabetik seperti insulin dan glibenklamid.
Levofloxacin meningkatkan risiko penyakit tendon dengan pemberian kortikosteroid. Meningkatkan risiko gangguan neurologik atau kejang pada pemberian dengan obat antiinflamasi non steroid (OAINS). Serta meningkatkan prothrombin time dengan pemberian warfarin. [7,12]