Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Levofloxacin kirti 2023-08-29T11:51:01+07:00 2023-08-29T11:51:01+07:00
Levofloxacin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Levofloxacin

Oleh :
dr. Dyah Ayu Kusumoputri Buwono
Share To Social Media:

Indikasi levofloxacin adalah infeksi saluran napas akut, infeksi saluran kemih komplikata, dan prostatitis. Rentang dosis yang umum digunakan pada dewasa adalah 500-750 mg diberikan 1 kali sehari. Dosis anak biasanya 8 mg/kg.[1,2,5]

Indikasi

Karena potensi antimikrobanya sangat luas, levofloxacin dapat digunakan pada banyak kasus infeksi yang melibatkan berbagai organ dan jaringan tubuh manusia. Hal ini juga menyebabkan levofloxacin harus digunakan dengan tepat sesuai dosis dan indikasinya supaya tidak memicu resistensi bakteri. Meski demikian, perlu dicatat bahwa levofloxacin memiliki potensi efek samping serius sehingga tidak disarankan digunakan pada infeksi sederhana jika obat lain tersedia.[1,2]

Indikasi Label

Beberapa indikasi pemberian levofloxacin yang disetujui FDA adalah infeksi pneumonia komunitas (community-acquired pneumonia), infeksi kulit, prostatitis bakterial kronik, infeksi bakterial akut pada bronkitis kronik, sinusitis bakterial akut, post-exposure anthrax pada anak dan dewasa, pyelonephritis akut, dan konjungtivitis bakterial.[1,2,5]

Indikasi pada Pedoman Klinis

Infectious Diseases Society of America (ISDA) pada tahun 2022 menyebutkan bahwa penggunaan levofloxacin dapat dipertimbangkan untuk beberapa kasus, yang meliputi infeksi akibat bakteri ESBL-E (extended-spectrum β-lactamase-producing enterobacterial), AmpC-E (AmpC β-lactamase-producing enterobacteriaceae), atau Stenotrophomonas maltophilia.[9]

Dosis

Pemberian levofloxacin 750 mg 1 kali sehari per oral selama 7-14 hari direkomendasikan untuk penatalaksanaan infeksi pneumonia nosokomial, infeksi kulit, pneumonia komunitas, sinusitis bakterial akut, dan ISK komplikata.  Pemberian levofloxacin 750 mg 1 kali sehari per oral selama 5 hari dapat diberikan pada kasus pyelonephritis. Apabila tidak tersedia sediaan levofloxacin 750 mg, pemberian levofloxacin 500 mg juga dapat dipertimbangkan.[9]

Infeksi Saluran Kemih Komplikata

Levofloxacin diberikan secara oral atau intravena dengan dosis dewasa 750 mg 1 kali sehari selama 7-14 hari. Lama infus paling cepat 60 menit.[1,2,5,9]

Pyelonephritis

Levofloxacin diberikan secara oral atau intravena dengan dosis 750 mg sekali sehari selama 5 hari.[1,2,5,9]

Pneumonia Komuniti dan Infeksi Kulit Komplikata

Pada pneumonia dan infeksi kulit komplikata, levofloxacin diberikan secara oral dengan dosis dewasa 750 mg 1 kali sehari selama 7-14 hari.[1,2,5,9]

Terapi Dan Profilaksis Post-Paparan Antrax

Levofloxacin diberikan secara intravena dengan dosis dewasa 500 mg 1 kali sehari selama 8 minggu. Lama infus minimal 60 menit

Dosis anak disesuaikan dengan usia menjadi:

  • 6 bulan atau < 50 kg: 8 mg/kg per 12 jam selama 60 hari. Dosis maksimal 250 mg/dosis.
  • Berat 50 kg atau lebih: 500 mg per 24 jam selama 60 hari.

Apabila diberikan secara oral, maka dosis dewasa adalah 500 mg 1 kali sehari selama 8 minggu. Sedangkan dosis anak usia > 6 bulan atau < 50 kg adalah 8 mg/kg per 12 jam selama 60 hari. Dosis maksimal 250 mg/dosis. Untuk anak > 50 kg diberikan 500 mg per 24 jam selama 60 hari.[1,2,5,9]

Prostatitis Kronis

Levofloxacin dapat diberikan secara oral atau intravena dengan dosis 500 mg 1 kali sehari selama 28 hari. Lama infus minimal 60 menit.[2]

Sinusitis Bakterial Akut

Levofloxacin diberikan secara oral dengan dosis dewasa 750 mg 1 kali sehari selama 5 hari.[2]

Eksaserbasi Akut Bakterial pada Kronik Bronkitis

Levofloxacin diberikan secara oral dengan dosis dewasa 500 mg 1 kali sehari selama 7-10 hari.[2,5,9]

Konjungtivitis Bakterial

Pada infeksi konjungtivitis bakterial, pemberian levofloxacin tetes mata 0,5% dilakukan selama 7 hari.[9]

Penggunaan pada Populasi Khusus

Penyesuaian dosis diperlukan berdasarkan klirens kreatinin (CrCl). Pada geriatri, penyesuaian dosis tidak diperlukan kecuali jika ada penurunan fungsi ginjal.[2]

Pediatrik

Penggunaan levofloxacin pada populasi anak berpotensi menyebabkan kelainan muskuloskeletal yang meliputi artralgia, artritis, tendinopati, dan kelainan postur berjalan. Oleh karena itu, penggunaan levofloxacin pada populasi anak harus mempertimbangkan analisis manfaat dan risiko.[2]

Geriatrik

Hingga kini tidak ditemukan perbedaan metabolisme antara populasi umum dengan populasi geriatri selama kedua populasi tersebut memiliki CrCl dalam batas normal. Namun, dibandingkan dengan populasi umum, administrasi levofloxacin 500 mg pada populasi geriatri berusia 66 hingga 80 tahun memiliki waktu paruh yang lebih lama dibandingkan populasi muda, yaitu 7,6 jam berbanding 6 jam.

Beberapa laporan menunjukkan hepatotoksisitas pada penggunaan levofloxacin pada populasi geriatri di atas 65 tahun. Selain itu, populasi geriatri lebih rentan mengalami risiko tendinopati dan pemanjangan interval QT. Namun demikian, tidak ada rekomendasi khusus untuk melakukan penyesuaian dosis obat atas dasar faktor risiko geriatri saja.[1,2]

Kelainan Ginjal

Studi menunjukkan pasien dengan CrCl kurang dari 50 ml/menit terbukti memiliki penurunan laju eliminasi metabolit levofloxacin sehingga pasien dengan kondisi tersebut memerlukan penyesuaian dosis untuk mencegah overdosis obat. Meski begitu, belum ada penyesuaian dosis yang disarankan untuk populasi pasien dengan penurunan fungsi ginjal. Secara umum, dosis diturunkan dan pengawasan efek samping dilakukan lebih ketat.

Hemodialisis atau continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD) terbukti tidak mengeliminasi metabolit levofloxacin.[2,9]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Tanessa Audrey Wihardji

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 149096, Levofloxacin. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Levofloxacin. Accessed Aug. 6, 2023.
2. ASHP. Levofloxacin. 2022. https://www.drugs.com/monograph/levofloxacin-systemic.html
5. MIMS Indonesia. Levofloxacin. 2023. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/levofloxacin?mtype=generic
9. Podder V, Sadiq NM. Levofloxacin. [Updated 2022 Sep 23]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545180/

Formulasi Levofloxacin
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Pemilihan Antibiotik Golongan Bakteriostatik atau Bakterisidal
    Pemilihan Antibiotik Golongan Bakteriostatik atau Bakterisidal
  • Risiko Acute Kidney Injury Dan Hipotensi Pada Kombinasi Clarithromycin Dan CCB
    Risiko Acute Kidney Injury Dan Hipotensi Pada Kombinasi Clarithromycin Dan CCB
  • Pencegahan Transmisi Malaria Falciparum dengan Primakuin
    Pencegahan Transmisi Malaria Falciparum dengan Primakuin
  • Menelaah Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Tata Laksana Tuberkulosis 2019
    Menelaah Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Tata Laksana Tuberkulosis 2019
  • Penggunaan Antibiotik Fluoroquinolone dan Risiko Penyakit Katup Jantung
    Penggunaan Antibiotik Fluoroquinolone dan Risiko Penyakit Katup Jantung

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 April 2024, 16:39
Muncul bulla di pinggang, dada, dan ketiak disertai lesi hitam
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Hallo TS izin bertanya, ini saya mempunyai pasien dengan keluhan muncul bulla di pinggang dada dan ketiak 5 hari yang lalu, dikatakan gatal dan perih, lama...
dr. Sartini Roma Dame Nainggolan
Dibalas 30 November 2022, 08:43
Tata laksana keluhan telinga bagian luar bengkak setelah ditindik
Oleh: dr. Sartini Roma Dame Nainggolan
6 Balasan
Alo dok, izin berdiskusi, ada pasien dengan keluhan telinga luar bengkak setelah di tindik, bengkak sudah 1 minggu, pasien hanya mengkonsumsi ibuprofen dan...
dr.Wulan P J Kaunang_WPJ Kaunang
Dibalas 26 Juni 2022, 18:06
Pasien perempuan usia 53 tahun dengan keluhan timbul panas,malaise, bentol merah ,tidak gatal di tangan & kaki
Oleh: dr.Wulan P J Kaunang_WPJ Kaunang
5 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien perempuan 53 tahun, dengan keluhan timbul panas,malaise, bentol merah ,tidak gatal di tangan & kaki.KeT:110/80, N72,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.