Efek Samping dan Interaksi Obat Clindamycin
Efek samping clindamycin lebih banyak ditemukan pada pemberian sistemik dibandingkan pemberian topikal. Interaksi clindamycin dapat ditemukan pada obat penghambat neuromuskular, antibiotik lain, dan vaksin.
Efek Samping
Efek samping clindamycin lebih banyak ditemukan pada pasien yang menggunakan sediaan sistemik, baik melalui injeksi maupun oral, dibandingkan pasien yang menggunakan sediaan topikal. Efek samping sistemik yang paling sering ditemukan adalah gangguan gastrointestinal, terutama diare, dan reaksi alergi. Berikut adalah efek samping yang dapat ditemukan:
- Gastrointestinal: Kolitis pseudomembranosa (dapat menyebabkan megakolon toksik dan berujung kematian), diare, nyeri perut, disgeusia, mual, muntah, ulkus esofagus, esofagitis.
- Kulit: Ruam makulopapular, urtikaria, eritema multiform, pruritus, toxic epidermal necrolysis, sindroma Stevens-Johnson, dermatitis eksfoliatif, dermatitis bulosa, ruam seperti morbili, eksantema pustulosis akut generalisata, dan reaksi kutan yang serius
- Imunologi: Reaksi anafilaksis, drug reaction with eosinophilia and systemic systems (DRES)
- Kardiovaskular: Tromboflebitis pada pemberian intravena, hipotensi, henti jantung
- Genitourinaria: vaginitis
- Hematologi: eosinofilia, neutropenia, leukopenia, agranulositosis, dan trombositopenia
- Hepar: abnormalitas fungsi hepar, ikterik
- Muskuloskeletal: poliarthritis
- Ginjal: disfungsi renal (azotemia, oliguria, atau proteinuria)
- Lokal: nyeri, indurasi, dan abses steril di lokasi injeksi intramuskular [20,21]
Efek samping ini biasanya akan menghilang setelah obat diberhentikan atau disesuaikan dosisnya. Jika terjadi pemberian dosis yang berlebihan, tidak ada antidot yang dapat diberikan. Terapi hemodialisis juga tidak dapat mengeluarkan obat. [2]
Interaksi Obat
Ada beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan clindamycin, misalnya eritromisin dan vaksin.
Eritromisin
Interaksi clindamycin dan eritromisin akan menyebabkan efek antimikroba yang bersifat antagonis sehingga disarankan tidak digunakan bersamaan.
Vaksin
Penggunaan vaksin, terutama vaksin dari organisme hidup yang dilemahkan dengan antibiotik akan mengurangi efektivitas vaksin
Agen Penghambat Neuromuskular
Penggunaannya bersamaan dengan clindamycin akan meningkatkan efek agen penghambat neuromuskular dan dapat menimbulkan distres pernapasan sehingga membutuhkan penyesuaian dosis.
Siklosporin
Penggunaannya bersamaan dengan clindamycin akan menurunkan availabilitas siklosporin.
Kaolin
Penggunaan kaolin bersamaan dengan clindamycin akan menurunkan efektivitas clindamycin
Lixisenatid
Penggunaannya bersamaan dengan clindamycin akan menurunkan efek terapetik lixisenatid. [13,15]