Pengawasan Klinis Clindamycin
Pengawasan klinis pada penggunaan clindamycin jarang diperlukan. Namun, pada pasien yang berisiko, perlu dilakukan pengawasan klinis dan laboratorium.
- Perbaikan klinis: Perbaikan klinis pada masing-masing penyakit membutuhkan waktu yang berbeda-beda. Pada penggunaan sistemik dapat dilihat dalam hitungan hari, sedangkan pada sediaan topikal dapat dilihat dalam hitungan minggu.
- Darah rutin dengan hitung jenis: Pengawasan hasil darah rutin dan hitung jenis diperlukan untuk melihat adanya efek samping seperti trombositopeni, eosinofilia, atau agranulositosis.
- Serum elektrolit: Pada pasien yang mengalami diare berat atau muntah hebat pasca penggunaan clindamycin, serum elektrolit perlu diperika untuk mengetahui adanya ketidakseimbangan elektrolit.
- Fungsi hepar dan ginjal: Pasien yang diberikan clindamycin juga sebaiknya dipantau nilai SGOT, SGPT, ureum, dan kreatininnya untuk melihat adanya penurunan fungsi hepar atau ginjal selama penggunaan.
- Monitor jantung dan elektrokardiogram: Pada beberapa kasus, terutama pemberian clindamycin yang terlalu cepat, aritmia jantung atau bahkan henti jantung.
- Adanya diare yang berat atau gejala kolitis lain: Jika ditemukan diare berat atau gejala kolitis, penggunaan clindamycin sebaiknya dihentikan.
- Adanya reaksi hipersensitivitas: Adanya reaksi hipersesitivitas, baik dalam derajat ringan maupun sampai anafilaktik membutuhkan pencatatan khusus sehingga penggunaan clindamycin di kemudian hai dapat dihindari. [2,13-15]