Formulasi Clindamycin
Formulasi clindamycin di Indonesia adalah dalam bentuk kapsul, gel, krim, dan cairan obat luar. Selain itu, clindamycin juga dijual dalam bentuk kombinasi dengan benzoyl peroksida dan tretinoin.
Bentuk Sediaan
Di Indonesia, clindamycin tersedia dalam bentuk kapsul dengan kekuatan :
- 150 mg
- 170 mg
- 180,73 mg
- 300 mg
- 340 mg
- 361,45 mg
Clindamycin juga tersedia dalam bentuk gel 1%, krim 1%, dan cairan obat luar 1%. [12]
Cara Penggunaan
Clindamycin kapsul dapat dikonsumsi bersamaan atau tidak bersamaan dengan makanan. Disarankan untuk dikonsumsi bersamaan dengan segelas air putih untuk menghindari ulserasi esofagus. Sediaan kapsul tidak boleh dibuka. Jika anak belum mampu menelan kapsul secara utuh, gunakan sediaan sirup.
Sediaan obat luar diberikan secara tipis-tipis pada area yang terkena. Pada sediaan cairan untuk obat luar, sebelum digunakan sebaiknya cairan dikocok hingga homogen.
Sediaan injeksi tidak ada di Indonesia. Untuk pemberian intravena, sediaan dapat dilarutkan dengan cairan salin normal atau D5 dengan konsentrasi tidak lebih dari 18 mg/mL. Pemberian pertama dapat dilakukan secara bolus atau infus selama 10 – 60 menit dan diikuti dengan infus kontinyu dengan kecepatan tidak melebihi 30 mg/menit. Dalam pemberian infus kontinyu, disarankan hanya memberikan dosis 1200 mg dalam 1 jam.
Pemberian intramuskular tidak perlu dilarutkan dan dalam satu kali pemberian disarankan tidak melebihi 600 mg. [13-15]
Cara Penyimpanan
Sediaan kapsul dan semua sediaan topikal dapat disimpan di tempat yang kering dengan suhu 20 – 25 C dan terhindar dari sinar matahari. Hindari penyimpanan di ruangan dengan suhu lebih dari 30 C. [15]
Kombinasi dengan Obat Lain
Clindamycin sering digunakan bersamaan dengan obat lain untuk acne vulgaris atau sebagai antibiotik profilaksis sebelum pembedahan. Berikut adalah beebrapa kombinasi clindamycn yang banyak digunakan:
- Clindamycin dan benzoyl peroksida : Kombinasi kedua obat tersebut digunakan dalam tata laksana acne vulgaris. Benzoyl peroksida merupakan derivat peroksidase yang memiliki sifat anti bakterial, iritan, keratolitik, komedolitik, dan anti inflamasi. Sediaan yang ada di Indonesia adalah clindamycin 1,2% dengan benzoyl peroksida 5%. [16]
- Clindamycin dan tretinoin : Kombinasi kedua obat tersebut dapat digunakan untuk acne vulgaris. Penggunaan kedua obat secara kombinasi dinilai lebih efektif dibandingkan digunakan sebagai monoterapi. Sediaan yang ada di Indonesia adalah clindamycin 1,2% dan tretinoin 0,025% [17]