Farmakologi Clindamycin
Farmakologi clindamycin adalah antibiotik derivat linkomisin yang dapat melawan bakteri anaerob, sebagian besar bakteri kokus aerob garam positif, dan beberapa protozoa. Clindamycin bekerja dengan cara mencegah sintesis protein pada bakteri. [1,5]
Farmakodinamik
Clindamycin bekerja dengan cara mencegah sintesis protein pada bakteri. Sintesis ini dihambat melalui ikatan terhadap subunit ribosom 50S dan 23S. Dengan demikian, ikatan peptida tidak dapat terbentuk dan bakteri gagal menghasilkan protein yang dibutuhkan. Clindamycin dapat berperan bakteriostatik maupun bakterisidal tergantung dari organisme yang dilawan, lokasi infeksi, dan konsentrasi obat yang diberikan. Selain itu, clindamycin juga dapat menghambat produksi toksin yang dihasilkan oleh streptokokus grup A dan Staphylococcus aureus. Berikut adalah contoh bakteri yang sensitif terhadap clindamycin. [2,3,5]
Tabel 2. Organisme Sensitif terhadap Clindamycin
Kelompok | Bakteri |
Aerob | · Staphylococcus sp · Streptococcus sp · Corynobacterium diphtheriae |
Anaerob | · Bacteroides fragilis · Clostrdium, tidak termasuk Clostridium difficile · Peptococcus sp · Eubacterium sp · Propionibacterium sp · Bifidobacterium sp · Lactobacillus sp · Prevotella sp · Fusobacterium sp |
Protozoa | · Plasmodium falciparum · Toxoplasma gondii · Babesia · Pneumocystis carinii |
Clindamycin memiliki efek yang lemah terhadap spesies enterokokus. Untuk kasus infeksi Pneumocystis jirovecii, clindamycin dapat digunakan bersamaan dengan primakuin dan memiliki efek sinergik. [2-5]
Farmakokinetik
Farmakokinetik clindamycin yang diberikan secara oral sangat baik. Sekitar 90% clindamycin per oral akan diabsorpsi secara cepat. Clindamycin juga dapat berpenetrasi dengan baik ke tulang. Karena sifatnya yang secara aktif ditransport ke dalam leukosit polimorfonuklear dan makrofag, clindamycin juga diduga dapat melakukan penetrasi yang baik pada abses. Clindamycin dimetabolisme di hepar menjadi metabolit aktif dan inaktif.
Absorpsi
Jika diberikan melalui sediaan oral, clindamycin palmitate akan diabsorpsi setelah dihidrolisasi di saluran gastrointestinal. Waktu puncak konsentrasi obat pada plasma akan tercapai setelah 1 jam pemberian pada anak dan 45 menit pada pasien dewasa. Absorpsi clindamycin tidak dipengaruhi oleh makanan. Melalui sediaan oral, clindamycin memiliki bioavailabilitas sebesar 90%. [2,6-10]
Konsentrasi puncak pada plasma akan dicapai segera setelah infus selesai melalui pemberian intravena, dalam 3 jam melalui pemberian intramuskular, dalam 10 – 14 jam melalui krim vagina, dan 10 jam melalui pemberian ovule. Untuk pemberian melalui ovule, sekitar 30% akan terabsorpsi ke sistemik, sedangkan untuk sediaan krim, hanya sekitar 5% yang akan terabsorpsi ke sistemik. [2,6-10]
Distribusi
Clindamycin didistribusikan secara luas ke berbagai jaringan tubuh. Akan tetapi, clindamycin tidak dapat menembus lapisan meningen sehingga tidak diindikasikan untuk tata laksana infeksi pada cairan serebrospinal. Sebagian besar clindamycin di pembuluh darah akan diikat oleh protein. Volume distribusi clidamycin adalah 0,6 – 1,2 L/kg. [2,5-7,10]
Metabolisme
Clindamycin dimetabolisme secara ekstensif di hepar. Sebagian besar metabolisme dilakukan oleh enzim CYP3A4 dan sisanya oleh CYP3A5. Khusus untuk clindamycin palmitat hidroklorida, antibiotik juga akan dihidrolisasi secara cepat di intestinal. Hasil metabolisme adalah clindamycin sulfoksida sebagai metabolit primer dan N-desmetil clindamycin. [2,6,7,10]
Eliminasi
Eliminasi clindamycin sebagian besar dilakukan di urin dan sisanya melalui feses, baik dalam bentuk aktif maupun metabolit inaktif. Sekitar 10% ekskresi melalui renal dalam bentuk obat aktif dan sekitar 3,6% eksresi melalui feses dalam bentuk obat aktif. Clindamycin tidak tereliminasi melalui dialisis. Clindamycin dalam bentuk topikal juga dieksresi melalui renal dan sekitar 0,024% dalam bentuk obat aktif.
Waktu paruh clindamycin adalah 3 jam untuk pasien dewasa dan 2 – 2,5 jam untuk pasien anak. Waktu paruh untuk sediaan krim adalah 1,5 – 2,6 jam dan untuk sediaan ovule adalah 11 jam. [2,6,7,10]
Resistensi
Resistensi terhadap clindamycin sudah mulai ditemukan. Resistensi ini lebih sering ditemukan pada stafilokokus. Untuk menghindari pemberian clindamycin pada individu dengan resistensi clindamycin, pemeriksaan D (D test) dapat dilakukan. Pemeriksaan ini merupakan tes difusi sederhana dimana eritromisin dan clindamycin diletakkan berdampingan. [11]