Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Komplikasi Transplantasi Ginjal general_alomedika 2021-12-07T09:31:13+07:00 2021-12-07T09:31:13+07:00
Transplantasi Ginjal
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Komplikasi Transplantasi Ginjal

Oleh :
dr. Wendy Damar Aprilano
Share To Social Media:

Komplikasi transplantasi ginjal dibedakan menjadi komplikasi terkait tindakan operasi dan komplikasi jangka panjang terkait terapi imunosupresan. Selain itu, terdapat risiko komplikasi munculnya penyakit ginjal rekuren pada pasien.

Komplikasi Terkait Operasi Transplantasi Ginjal

Komplikasi yang dapat terjadi selama proses operasi transplantasi ginjal adalah:

  • Perdarahan, infeksi, gangguan penyembuhan pada bekas luka operasi
  • Gangguan sirkulasi darah pada ginjal yang ditransplantasikan, dapat berupa trombosis vaskuler maupun stenosis
  • Gangguan aliran urin pada ginjal donor atau obstruksi ureteral, dapat berasal dari gumpalan darah, edema, maupun kesalahan teknik saat melakukan ureteroneocystostomy

  • Gangguan fungsi ginjal yang baru sehingga membutuhkan hemodialisis pada minggu pertama pasca transplantasi, biasanya terjadi pada deceased donor [1,3,4]

Tindakan nefrektomi secara umum dilakukan apabila trombektomi tidak berhasil dilakukan. Stenosis arteri juga dapat muncul pada 2–10% kasus, di mana hipertensi menjadi salah satu risikonya. Penanganan dari stenosis arteri adalah dengan pemasangan stent atau dengan angioplasti. Trombosis vena dapat terjadi pada 0,5–4% kasus, dan pada beberapa kasus dapat ditangani dengan pemberian trombolitik. Sedangkan pemasangan kateter Foley dapat dilakukan pada kondisi obstruksi saluran kemih, jika tidak berhasil maka tindakan bedah perlu kembali dilakukan dan disertai pemasangan stent. [1-4]

Komplikasi Terkait Terapi Imunosupresan

Transplantasi ginjal membutuhkan terapi imunosupresan sebagai antisipasi reaksi penolakan terhadap jaringan baru. Terapi ini perlu dikonsumsi seumur hidup, apabila dihentikan dapat mengakibatkan kegagalan transplantasi. Terapi imunosupresan yang dapat menyebabkan komplikasi adalah obat antiinflamasi, antiproliferasi, sitokin inhibitor, dan antilimfosit.[1-4]

Obat Antiinflamasi

Obat antiinflamasi steroid seperti prednison dapat digunakan, baik secara oral maupun intravena. Efek samping obat steroid bervariasi, tergantung dari jumlah dosis yang diberikan. Kondisi yang bisa terjadi karena efek steroid di antaranya:

  • Perubahan dari bentuk tubuh, seperti bengkak pada wajah hingga peningkatan berat badan
  • Iritasi dari saluran cerna
  • Peningkatan risiko reaksi alergi dan penurunan rasio dari penyembuhan
  • Peningkatan kadar gula dalam darah atau diabetes melitus dipicu steroid
  • Perubahan mood yang tak bisa dijelaskan, seperti depresi, mudah marah, atau semangat berlebihan
  • Kelemahan otot secara umum atau nyeri sendi
  • Pembentukan katarak[1-4]

Obat Antiproliferasi

Terdapat beberapa obat antiproliferasi yang digunakan dalam proses transplantasi ginjal, yaitu:

  • Penggunaan azathioprinesecara oral maupun intravena. Efek yang mungkin dapat muncul pada penggunaan obat ini yaitu penipisan rambut, iritasi dari hati dan penurunan total hitung sel darah putih
  • Penggunaan mofetil mikofenolat yang dikonsumsi secara oral dapat menyebabkan nyeri perut hingga diare, penurunan jumlah total hitung leukosit dan eritrosit
  • Penggunaan natrium mikofenolat secara oral, memiliki efek yang sama dengan penggunaan mofetil mikofenolat
  • Penggunaan sirolimus yang dikonsumsi secara oral, dapat menyebabkan penurunan total hitung platelet, eritrosit, hingga leukosit, serta dislipidemia[1-4]

Sitokin Inhibitor

Obat yang sering digunakan adalah siklosporin dan takrolimus secara oral pada pasien transplantasi ginjal. Efek samping terapi yang muncul pada penggunaan siklosporin seperti disfungsi ginjal, tremor, iritasi liver, peningkatan pertumbuhan rambut, tekanan darah tinggi, gusi berdarah, hingga hiperglikemia. Sedangkan efek samping pada penggunaan takrolimus di antaranya gangguan ginjal, hipertensi, hiperkalemia, hiperglikemia, tremor, nyeri kepala, hingga insomnia.[1-4]

Obat Antilimfosit

Berikut ini adalah obat antilimfosit yang biasa digunakan pada pasien transplantasi ginjal dengan risiko efek sampingnya:

  • Antitimosit globulin secara intravena, dapat menyebabkan penurunan jumlah hitung leukosit dan platelet, berkeringat, gatal, eritematosus, hingga demam
  • Muromonab-CD3 secara intravena, dapat menyebabkan demam, diare, sakit kepala, hingga sesak napas
  • Reseptor antibodi antiinterleukin-2 secara intravena, dapat menyebabkan demam, sakit kepala, dan reaksi alergi
  • Alemtuzumab, dapat menyebabkan terjadinya demam, sesak napas, hingga penurunan jumlah hitung sel darah putih[1-4]

Komplikasi Terkait Penyakit Ginjal Rekuren

Kondisi kesehatan pasien transplantasi ginjal, terutama yang disebabkan oleh penyakit ginjal kronis, perlu dipantau secara rutin. Faktor etiologi penyakit ginjal kronis harus dikendalikan, mengingat risiko kerusakan kembali pada ginjal yang sudah ditransplantasikan.[1-4,9]

Terdapat penelitian yang menyebutkan survival rate pasien transplantasi hidup setelah 4 tahun mencapai 91%, sedangkan pasien yang mendapat transplantasi ginjal dari orang mati otak mencapai 87%.  Tidak terdapat perbedaan antara transplantasi ABO-compatible dengan ABO-incompatible, juga antara  donor-specific anti-HLA antibodies (DSA) positif dengan negatif.[9]

 

NVS/IHDO/OTHR/112021/106

Hanya untuk tenaga professional kesehatan, untuk keterangan lebih lanjut silahkan melihat informasi produk.

Referensi

1. Collins BH. Renal Transplantation. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/430128-overview#a4
2. NHS. Kidney Transplant. 2018. https://www.nhs.uk/conditions/kidney-transplant/
3. Farragher JF, Elliott MJ, Silver SA, Lichner Z, Tsampalieros A. Translational research in kidney transplantation and the role of patient engagement. Can J Kidney Health Dis. 2015;2:42. Published 2015 Nov 5. doi:10.1186/s40697-015-0077-2
4. Mandal, Ananya. "What is a kidney transplant?". News-Medical. 06 January 2021. https://www.news-medical.net/health/What-is-a-kidney-transplant.aspx.
9. Good-Weber, M., Roos, M., Mueller, T.F. et al. Tailored immunosuppression after kidney transplantation - a single center real-life experience. BMC Nephrol 21, 501 (2020). https://doi.org/10.1186/s12882-020-02137-5

Teknik Transplantasi Ginjal
Edukasi Pasien Transplantasi Ginjal

Artikel Terkait

  • Risiko Kesehatan pada Donor Ginjal Hidup
    Risiko Kesehatan pada Donor Ginjal Hidup
  • Antibiotik Untuk Bakteriuria Asimtomatik pada Resipien Transplantasi Ginjal
    Antibiotik Untuk Bakteriuria Asimtomatik pada Resipien Transplantasi Ginjal
  • Memahami Infeksi Oportunistik pada Transplantasi Organ
    Memahami Infeksi Oportunistik pada Transplantasi Organ
  • Calcium Channel Blocker vs Obat Antihipertensi Lain pada Hipertensi dengan Penyakit Ginjal Kronis - Telaah Jurnal Alomedika
    Calcium Channel Blocker vs Obat Antihipertensi Lain pada Hipertensi dengan Penyakit Ginjal Kronis - Telaah Jurnal Alomedika
  • Isu Global dan Nasional Terkait Transplantasi Ginjal
    Isu Global dan Nasional Terkait Transplantasi Ginjal

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
23 Februari 2021
Apakah ibu hamil dapat mendonorkan ginjalnya?
Oleh: dr. Nurul Falah
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya seorang wanita sedang hamil 14 minggu, saat ini suami user telah didiagnosis dengan gagal ginjal kronis dan direkomendasikan untuk...
Anonymous
15 Januari 2021
Untuk dapat menjadi pendonor ginjal apa saja langkah-langkah yang harus dijalani
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo sejawat semua, mau tanya info tentang transplantasi ginjal. Bagaimana cara kita mendaftarnya dan bagaimana cara kita mendapatkan donor ginjal, di RS mana...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.