Edukasi Pasien Transplantasi Ginjal
Edukasi untuk pasien setelah transplantasi ginjal mencakup manajemen luka operasi, penggunaan obat imunosupresan, serta upaya menjaga gaya hidup sehat pasca operasi.
Manajemen Luka Operasi
Beberapa hal yang penting diperhatikan pasien adalah menjaga area bekas operasi tetap bersih dan kering. Secara umum, bagian jahitan operasi tidak boleh terkena air selama beberapa waktu sampai kulit disekitar luka operasi tertutup atau sembuh. Hal ini untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka operasi. Pasien juga dianjurkan untuk menghindari posisi atau aktivitas yang dapat menekan area ginjal yang baru ditransplantasikan berada. Segera hubungi dokter jika terdapat kondisi demam, eritematosa, edema, atau pus pada luka operasi, serta terjadi peningkatan rasa nyeri pada area operasi. Kondisi ini menjadi tanda terjadinya infeksi atau penolakan tubuh terhadap ginjal donor.[1,2,4,5]
Penggunaan Obat Imunosupresan
Pasien yang sudah menjalani transplantasi ginjal harus memeriksakan kesehatannya secara rutin, serta disiplin mengonsumsi obat-obatan imunosupresan untuk mencegah penolakan organ. Untuk itu, dokter harus mengedukasi pasien sebagai berikut:
- Periksa tekanan darah dan berat badan secara berkala, karena peningkatan tekanan darah maupun berat badan menjadi tanda bahwa ginjal yang baru tidak dapat menyaring cairan dengan baik
- Kenali dan perhatikan bila terjadi reaksi penolakan, dan segera menghubungi dokter jika terjadi
- Penggunaan obat imunosupresan jangka panjang dapat berisiko infeksi dan kanker, sehingga pemeriksaan laboratorium secara berkala diperlukan sebagai monitoring
- Segera hubungi dokter jika mengalami efek samping pada penggunaan obat imunosupresan[1,2,4,5]
Gaya Hidup Sehat
Sangat penting pasien pasca transplantasi ginjal memiliki gaya hidup sehat. Hal ini untuk meminimalisasi terjadinya risiko komplikasi, terutama kerusakan ginjal yang berulang. Rekomendasi gaya hidup yang dapat dilakukan di antaranya:
Berhenti merokok, karena merokok akan mengurangi masa hidup ginjal baru dan meningkatkan risiko kanker
- Makan makanan yang sehat dan bergizi seimbang
- Menjaga berat badan ideal, sebaiknya tidak overweight atau obesitas
- Olahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi risiko terjadinya infeksi, sebaiknya dilakukan 150 menit dalam seminggu pada intensitas moderat, seperti berjalan cepat, mengendarai sepeda, atau berenang
- Hindari minuman beralkohol atau konsumsi obat-obatan di luar dari yang diberikan oleh dokter
- Pasien pasca transplantasi ginjal yang sedang menjalani terapi imunosupresan, perlu menghindari kontak dengan orang yang sedang mengalami infeksi, seperti varicella atau influenza
- Menjaga kebersihan pribadi seperti rajin mencuci tangan, juga diperlukan untuk menghindari terjadinya infeksi[2,4,5]
Terdapat beberapa makanan yang perlu dihindari selama masa awal pemulihan transplantasi, dan saat pasien sedang mengonsumsi imunosupresan. Hal ini untuk mencegah risiko keracunan makanan. Beberapa makanan tersebut adalah keju non-pasteurisasi, susu atau yoghurt, makanan yang mengandung telur mentah (misalnya mayonaise), serta daging atau ikan yang dimasak tidak matang.[2,5]