Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Teknik Insisi dan Drainase Abses general_alomedika 2020-01-09T14:47:36+07:00 2020-01-09T14:47:36+07:00
Insisi dan Drainase Abses
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Insisi dan Drainase Abses

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Teknik insisi dan drainase abses dimulai dari persiapan pencegahan kontaminasi dan peralatan yang harus digunakan, terutama spuit dan pisau bedah. Prosedural insisi dan drainase dimulai dengan pemberian anestesi lokal/umum, dilanjutkan dengan insisi dan drainase abses, irigasi dengan cairan salin normal, packing jika diperlukan, penutupan luka dengan kasa dan perban, serta pemberian antibiotik.

Persiapan Pasien

Pertama-tama, perlu didapatkan informed consent dari pasien atau keluarganya setelah dokter menerangkan mengenai prosedur, termasuk risiko dan manfaatnya. Dokter harus memastikan identitas pasien, area yang akan dilakukan insisi, mendapatkan informed consent, dan memastikan ketersediaan peralatan yang dibutuhkan. [3,7]

Sebelum dilakukan tindakan, cuci tangan dengan air dan sabun antibakteri. Gunakan alat pelindung diri. Bersihkan area yang akan diinsisi dengan kapas alkohol atau larutan povidone-iodine secara melingkar mulai dari puncak abses, lalu tutup dengan kain steril untuk mencegah atau meminimalisasi kontaminasi terhadap operator, ruangan, dan pasien. Tenaga medis perlu mengenakan sarung tangan dan peralatan yang steril. [5,6]

Peralatan

Peralatan yang perlu dipersiapkan untuk tindakan insisi dan drainase abses adalah sebagai berikut :

  • Alat pelindung diri (kacamata, masker, sarung tangan)
  • Lidocaine atau bupivacaine + adrenaline untuk anestesi lokal

  • Spuit 5 cc atau 10 cc
  • Jarum ukuran 18G dan 25G
  • Pisau bedah (nomor 11 atau 15)
  • Kain kasa
  • Cairan salin normal yang terhubung dengan angiokateter tanpa jarum ukuran 18 untuk irigasi

  • Kasa steril untuk packing (jika perlu) atau drainase
  • Gunting
  • Klem arteri
  • Plester [3,5]

Posisi Pasien

Posisikan pasien dengan tepat sehingga area yang akan diinsisi dan drainase terekspos seluruhnya dan mudah diakses, sambil tetap menjaga kenyamanan pasien. Pada abses perianal atau pilonidal, pasien dapat ditempatkan dalam posisi knee-chest, Sim’s, atau tengkurap. Pada abses perineal dan vulvovaginal, pasien dapat ditempatkan dalam posisi litotomi. Sesuaikan pencahayaan agar abses terlihat jelas. [3,6]

Prosedural

Prosedural insisi dan drainase abses terbagi dalam tiga tahapan, yaitu anestesi, insisi dan drainase, serta pemberian antibiotik.

Anestesi

Pemberian anestesi dapat dilakukan secara lokal maupun umum, tergantung dari kondisi pasien, ukuran dan lokasi abses. Pada beberapa kasus, dibutuhkan anestesi blok tambahan, analgesik parenteral, atau sedasi untuk kenyamanan pasien.

Anestesi lokal disuntikkan ke bagian “atap” abses dan jaringan subkutan di sekitar abses. Ketika anestesi menyebar di bawah permukaan kulit, warna jaringan tersebut akan memucat. Anestesi lokal harus dilakukan dengan hati-hati agar obat tidak disuntikkan ke dalam kavitas abses, karena hal tersebut dapat meningkatkan tekanan dalam abses, membuat pasien kesakitan, dan mengurangi efektivitas anestesi yang diberikan. [3,5]

Insisi dan Drainase

Prosedural insisi dan drainase yang dibahas di sini hanyalah insisi dan drainase minor untuk abses seperti abses kulit, abses gigi, atau abses peritonsilar. Insisi dan drainase abses dilakukan dengan langkah-langkah berikut :

  1. Buat sayatan linear sepanjang diameter area yang mengalami fluktuasi
  2. Jika diperlukan pemeriksaan kultur pus, gunakan swab atau spuit untuk mengambil sampel
  3. Setelah drainase spontan selesai, tekan area sekitar abses untuk mengeluarkan sisa-sisa pus
  4. Gunakan klem arteri untuk membuka sayatan dalam berbagai arah dan sudut (diseksi tumpul) untuk menghancurkan semua lokulasi
  5. Irigasi kavitas dengan larutan garam fisiologis hingga kavitas bersih
  6. Lakukan packing jika diperlukan. Masukkan kasa packing dengan lembut ke dalam kavitas, sisakan sepanjang 2 cm di luar, dan tempelkan pada kulit dengan plester. Jika packing tidak dilakukan, biarkan luka terbuka dan tutup dengan dressing absorben
  7. Tutup area tersebut dengan kasa dan perban [3,5-7]

Sumber Gambar: Openi, 2008 Sumber Gambar: Openi, 2008

Gambar 1. Model Simulasi Abses Untuk Insisi dan Drainase. A) Pisau bedah digunakan untuk menginsisi simulasi abses pada dinding abdomen. Terjadi drainase pus. B) Klem dan swab digunakan untuk mengambil sampel dari dalam kavitas abses. C) Packing simulasi kavitas abses di tungkai bawah setelah tindakan insisi dan drainase.

Pemberian Antibiotik

Antibiotik disarankan untuk diberikan pada abses kulit karena mempercepat lama penyembuhan dan mengurangi risiko infeksi berulang. Idealnya, perlu dilakukan kultur bakteri sebelum memberikan antibiotik. Walau demikian, antibiotik empiris dapat digunakan pada beberapa kasus, misalnya dengan pemberian kotrimoksazol, doxycycline, vancomycin, atau linezolid.

Studi pada abses kulit tanpa komplikasi menemukan kotrimoksazol sama efektifnya dengan clindamycin tetapi memiliki risiko efek samping yang lebih rendah sehingga lebih disarankan untuk abses kulit tanpa komplikasi.

Packing setelah Insisi dan Drainase

Studi tahun 2018 menemukan bahwa packing tidak memberikan manfaat tambahan dan justru memperberat nyeri jika dilakukan pada abses berukuran <5 cm. Lakukan packing hanya pada pasien dengan abses yang berat dan pastikan pasien mendapat analgesik yang adekuat. [5,8]

Follow Up

Follow up yang harus dilakukan setelah tindakan insisi dan drainase abses adalah sebagai berikut :

  • Pantau penyembuhan luka dan tanda rekurensi infeksi
  • Jika dilakukan packing, jadwalkan kunjungan follow up dalam 2 atau 3 hari setelah tindakan untuk mengeluarkan kasa packing dari kavitas dan memantau drainase.
  • Apabila proses drainase masih berlangsung, lakukan packing dengan kasa baru untuk melanjutkan proses pemulihan, dan jadwalkan kunjungan tambahan 2 atau 3 hari kemudian [3,6]

Referensi

3. M. T. Fitch, D. E. Manthey, H.D. McGinnis, et al., Abscess Incision and Drainage, N Engl J Med, 2007; 357:e20. https://doi.org/10.1056/NEJMvcm071319
5. Clerkship Director in Emergency Medicine, Abscess Incision and Drainage. https://www.saem.org/cdem/education/online-education/m3-curriculum/group-emergency-department-procedures/abscess-incision-and-drainage
6. G. D. Halvorson, J. Halvorson, and K. V. Iserson, Abscess Incision and Drainage in the Emergency Department - Part I, Journal of Emergency Medicine, 1985, 3(3):227-32. https://doi.org/10.1016/0736-4679(85)90077-0
7. H. Singhal, Skin and Soft Tissue Infections: Incision, Drainage, and Debridement, 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1830144-overview
8. G. F. O’Malley, P. Dominicis, P. Giraldo, et al, Routine Packing of Simple Cutaneous Abscesses in Painful and Probably Unnecessary. Academic Emergency Medicine, 2009, 16(5):470-473. https://doi.org/10.1111/j.1553-2712.2009.00409.x

Kontraindikasi Insisi dan Draina...
Komplikasi Insisi dan Drainase A...

Artikel Terkait

  • Penggunaan Antibiotik untuk Abses Kulit Tanpa Komplikasi
    Penggunaan Antibiotik untuk Abses Kulit Tanpa Komplikasi
  • Pemberian Antibiotik Sistemik Untuk Abses Kulit dan Jaringan Lunak
    Pemberian Antibiotik Sistemik Untuk Abses Kulit dan Jaringan Lunak
  • Kegawatdaruratan dalam Praktik Kedokteran Gigi e-Course
    Kegawatdaruratan dalam Praktik Kedokteran Gigi e-Course
  • Perlukah Antibiotik Setelah Insisi Drainase Abses Perianal
    Perlukah Antibiotik Setelah Insisi Drainase Abses Perianal
Diskusi Terkait
drg. Annisa Widiandini
12 hari yang lalu
Live Webinar Alomedika-What's New on Dental Imaging System: From Entry to Advanced Application. Minggu 15 Agustus 2022 (15.00 - 17.00 WIB)
Oleh: drg. Annisa Widiandini
0 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "What's New on Dental Imaging System: From Entry to Advanced Application".Narasumber: How to Optimize...
Anonymous
03 Februari 2022
Pasien dengan abses gigi perawatan apa yang diberikan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, bagaimana ciri-ciri pasien yg terkena abses gigi? Lalu perawatan apa yang disarankan? Terimakasih 🙏
dr. Joice Harry Nainggolan
27 Januari 2022
Pasien dengan keluhan bengkak di punggung kaki kiri bila ditekan keluar nanah
Oleh: dr. Joice Harry Nainggolan
5 Balasan
Saya ada pasien , keluhan bengkak di punggung kaki kiri,nyeri bila ditekan. Kl ditekan keluar nanah berwarna kuning . Sudah dialami 3 tahun ini. Lesi seperti...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.