Pendahuluan Abses Gigi
Abses gigi merupakan peradangan pada gigi dan struktur pendukungnya yang disebabkan oleh infeksi mikroba dan terjadi dalam proses yang akut. Proses peradangan ini akan menghasilkan akumulasi pus pada area sekitar gigi yang umum disebut dengan abses. Abses dapat terjadi akibat infeksi endodontal, disebut dengan abses endodontal, atau akibat infeksi periodontal yang dapat menyebabkan terjadinya abses periodontal, perikoronal, atau gingiva.
Etiologi abses gigi sangat bervariasi, dengan bakteri penyebab tersering adalah bakteri gram negatif Prevotella dan Porphyromonas.
Gejala yang sering menyertai proses inflamasi yang terjadi meliputi nyeri gigi, eritema dan edema intraoral maupun ekstraoral, halitosis, dan demam. Jika tidak ditangani dengan baik, infeksi dapat menyebar ke ruang lain di sekitarnya mulai dari ruang mediastinum hingga sinus intrakranial. Oleh karena itu, tata laksana pembedahan maupun medikamentosa perlu diakukan untuk mencegah komplikasi yang dapat terjadi.
Tata laksana utama dari abses gigi adalah insisi dan drainase pada area pus terlokalisasi. Antibiotik yang diberikan adalah antibiotik spektrum luas dengan pilihan lini pertama antibiotik golongan penisilin seperti amoxicillin dan amoxiclav. Analgesik juga diberikan untuk mengurangi nyeri gigi. Setelah abses tertangani, lakukan eliminasi sumber infeksi dengan melakukan perawatan saluran akar atau ekstraksi gigi.[1-4]
