Pendahuluan Insisi dan Drainase Abses
Insisi dan drainase merupakan tindakan untuk tata laksana primer abses kulit atau abses lainnya seperti abses gigi dan abses peritonsilar. Insisi dan drainase bermanfaat untuk evakuasi nanah dari abses sehingga mengurangi nyeri dan memungkinkan luka untuk pulih.
Tindakan medis ini merupakan salah satu tindakan rawat jalan yang sering dilakukan. [1-3] Abses kulit merupakan kumpulan pus yang terisolasi di bawah dermis dan jaringan kulit yang lebih dalam, biasanya disebabkan infeksi bakteri. [4]
Walau insisi dan drainase abses dapat dilakukan pada semua jenis abses, artikel tindakan medis ini akan fokus pada insisi dan drainase minor yang dapat dilakukan oleh dokter umum untuk abses kulit atau abses superfisial lain yang mudah diakses seperti abses gigi dan abses peritonsilar.
Di era resistensi antibiotik ini, pemberian antibiotik sistemik setelah insisi dan drainase abses mulai dipertanyakan. Namun, studi menunjukkan pemberian antibiotik bermanfaat mempercepat lama penyembuhan dan mengurangi infeksi berulang. Walau demikian, dokter juga harus mempertimbangkan risiko dan efek samping pemberian antibiotik sebelum memutuskan meresepkan antibiotik pada pasien.
Isu pemberian antibiotik setelah insisi dan drainase abses menjadi lebih kontroversial ketika dilakukan pada abses kulit tanpa komplikasi. Adanya peningkatan prevalensi methicilin resistant staphylococcus aureus (MRSA) menjadi dasar pertimbangan akan perlunya pemberian antibiotik untuk abses kulit tanpa komplikasi. Hal ini didukung oleh studi meta analisis tahun 2018 dan beberapa trial lainnya. [1,3]
Sebagian besar insisi dan drainase untuk abses kulit dapat dilakukan di klinik oleh dokter umum. Namun, pada kasus abses besar, kompleks, atau rekuren, terutama jika predileksinya di area-area sensitif (seperti wajah, telapak tangan), perlu dipertimbangkan rujukan ke dokter spesialis atau ruang emergensi dengan fasilitas lebih lengkap. [2]
Isu kontroversi lainnya terkait tindakan insisi dan drainase abses adalah metode packing untuk abses. Studi menunjukkan packing pada abses berukuran kurang dari 5 cm tidak bermanfaat dan justru memperberat nyeri. Packing sebaiknya hanya dilakukan pada pasien dengan abses yang berat disertai pemberian analgesik yang memadai. [5,8]